Di sebuah negeri yang ada di Dunia Valdoria, di penghujung zaman, 12 Maret 2178 Masehi. Kerajaan Umatradayawipa, negara terbesar di benua Miggleland yang berada di wilayah Samudera Pasifik bagian utara, Pada dewa dan malaikat di Vallhalla mengamati benua itu dengan sinis, berdiskusi apakah ras siluman layak tetap ada dimuka bumi atau atau harus dimusnahkan.
.
Ketika langit terbakar dan bumi mengerang dalam kehancuran, para Dewa memutuskan untuk mengirimkan seorang malaikat ke dunia yang nyaris hancur. Malaikat itu bernama Isadora, makhluk suci yang diturunkan ke benua bernama Miggleland — sebuah tanah yang dulu makmur, kini menjadi reruntuhan pasca perang nuklir.
Miggleland bukanlah dunia yang mudah untuk dijelajahi. Di sini, siluman darah murni dan makhluk setengah siluman hidup dalam ketegangan dan permusuhan yang tak berkesudahan.
Setelah perang nuklir berakhir. Asap cendawan akibat ledakan membumbung tinggi ke atas awan di daratan Miggleland, hingga ke atmosfer bagian atas planet bumi. Kemudian asap cendawan itu mengelilingi dunia dan menghalangi cahaya matahari menuju bumi.
Sinar matahari yang sangat tipis tertutup cendawan awan hitam sisa dari perang nuklir yang terjadi hampir seratus tahun lalu.
Abad ke-22 bukan lagi masa kejayaan teknologi dan peradaban manusia. Bumi yang dulu berkilau dengan lampu-lampu kota futuristik kini terbungkus oleh lapisan es yang tebal dan dingin menusuk tulang. Abu nuklir yang menghalangi matahari mempercepat kedatangan zaman es. Zaman es baru telah tiba, menghancurkan segalanya dalam pelukannya yang beku. Seluruh planet kembali menjadi ladang salju luas, di mana kehidupan lama yang telah lama hilang mulai muncul kembali, bangkit dari kegelapan masa lalu. Benua ini hanya menerima sinar matahari dengan waktu yang singkat dalam satu tahun.
Di dataran beku yang membentang luas, makhluk-makhluk yang dipercaya hanya hidup di buku sejarah dan fosil tiba-tiba kembali menguasai dunia. Mamoth berbulu lebat, dengan gading besar melengkung ke langit abu-abu, muncul dari balik salju. Mereka melangkah perlahan di antara sisa-sisa peradaban manusia, hidup kembali dari lapisan es yang meleleh.
Tak jauh dari sana, bayangan besar berkelebat di balik pepohonan beku. Harimau bertaring pedang, makhluk buas yang punah ribuan tahun lalu, kini mengaum lagi di hutan es, berburu mangsa yang masih bertahan hidup di dunia baru yang brutal ini. Mereka adalah raja dan ratu zaman es yang bangkit kembali, menguasai ekosistem yang berubah drastis..
Pada tahun 2147, para ilmuwan memperingatkan sebuah fenomena yang mustahil terjadi: Bumi tengah memasuki siklus pendinginan ekstrem, menyebabkan lapisan es kutub mengembang dengan cepat. Tidak lama kemudian, badai salju raksasa melanda benua-benua, memadamkan kehidupan yang dikenal manusia. Suhu turun hingga -60 derajat Celsius di tempat yang dulu hangat. Kota-kota hancur, teknologi kolaps, dan banyak peradaban runtuh.
Di bawah lapisan es yang tebal, rahasia Bumi purba mulai terkuak kembali.
Manusia yang selamat hidup terpecah-pecah dalam kelompok-kelompok kecil, mengembara mencari tempat berlindung di reruntuhan yang tertutup es. Mereka belajar bertahan di dunia yang tak ramah, memanfaatkan teknologi sederhana dan beradaptasi dengan lingkungan ekstrem. Beberapa kelompok bahkan mulai menjinakkan mamoth sebagai hewan beban dan pelindung.
Namun, ancaman terbesar bukan hanya suhu beku, melainkan makhluk purba yang kini menjadi predator teratas. Harimau bertaring pedang, berkelompok dan licik, terus mengintai dan menyerang manusia yang lengah. Dunia baru ini bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga tentang memperebutkan wilayah dan sumber daya yang semakin menipis.
Cahaya tipis-tipis matahari yang ditutupi oleh abu nuklir seratus tahun lalu itu tak gagal menyinari dahi raja yang dipenuhi dengan keringat dingin karena kegelisahannya.
Di tengah benua itu berdiri Keamiran Umatradayawipa, sebuah negara yang dipimpin oleh Sultan Ghaozon Mahmed. Sultan yang bijaksana namun keras yang memerintah dari ibu kota megah Rumeli Hisari, memimpin pasukan manusia setengah siluman yang berjuang mati-matian melawan Kerajaan Asura, markas besar para siluman darah murni yang dipimpin oleh Mayasura — sosok yang ditakuti dan dihormati oleh seluruh penjuru.
Isadora tiba dengan misi suci: menghabisi semua siluman demi membersihkan bumi sesuai titah para Dewa. Namun, sebelum ia sempat menjalankan tugasnya, sebuah serangan dahsyat mengoyak pikirannya, membuatnya kehilangan ingatan. Dalam kondisi yang rapuh itu, ia ditemukan dalam keadaan pingsan dan nyaris tewas oleh seorang pemuda bernama Selimgrad Humsin — seorang tentara Janissari yang gagah berani dari Keamiran Umatradayawipa.
Dia bukan sekadar tentara Janissari biasa — Selim adalah manusia setengah siluman ras Vibora, keturunan ular dari garis darah Umatradayawipa. Tubuhnya mengandung kekuatan dan kelincahan ular yang mematikan, memberikan keunggulan di medan perang, sekaligus menimbulkan ketidakpercayaan di kalangan manusia murni. Namun, Selim membuktikan dirinya bukan hanya sebagai prajurit tangguh, melainkan juga sebagai teknisi senjata jenius yang mampu menciptakan alat perang yang mampu menandingi kekuatan siluman darah murni.
Selim bukan hanya seorang prajurit, ia juga seorang jenius teknisi senjata, yang dengan cepat membantu Isadora untuk bertahan hidup di dunia keras ini. Perlahan, Anita mulai merasakan sesuatu yang asing namun menghangatkan hatinya — perasaan yang tak pernah ia alami selama ini, perasaan yang mulai mengikis misi sucinya.
Di antara debu dan bara pertempuran, antara manusia, siluman, dan pengkhianatan, Anita Isadora mulai menghadapi konflik batin yang berat: haruskah ia tetap setia pada titah para Dewa atau mengikuti kata hatinya yang kini terpaut pada Selim?
XXX
Dulu setelah perang nuklir benar-benar baru berakhir, bumi hampir saja menjadi planet yang tidak layak huni. Semua akibat radiasi yang terlalu parah dan musim salju teramat panjang yang ditimbulkan oleh perang nuklir. Dampaknya membuat manusia saat itu kekurangan makanan.
Semua kejadian yang sangat mengerikan itu menjadi pemandangan sehari-hari penduduk siluman dari Kerajaan Asura dan semua orang yang hidup di zaman perang nuklir. Hanya sedikit orang yang selamat dari bencana mahadahsyat itu.
Orang-orang yang mati karena ledakan nuklir di zaman itu sebenarnya jauh lebih beruntung daripada orang yang masih bertahan hidup. Semua orang yang masih bertahan di saat itu hanya akan berjalan tak tentu arah mencoba sekuat mungkin mempertahankan hidup mereka yang tak berarti hingga ajal menjemput.
Setelah era perang nuklir berakhir, semua negara di dunia berusaha mencari cara masing-masing untuk mencegah kepunahan umat manusia. Setiap negara berusaha membuat rakyat tetap dapat bertahan hidup di bumi yang hampir tidak layak untuk kehidupan manusia karena radiasi nuklir yang terlalu parah.
Kerajaan Umatradayawipa memiliki cara tersendiri demi membuat rakyatnya tetap bertahan hidup. Setelah Raja Beyazit Bhirawa Sanca, raja Kerajaan Umatradayawipa saat itu berhasil menaklukkan provinsi Agrabah milik Kerajaan Asura, ia memiliki kekuasaan untuk memaksa penduduk Agrabah yang merupakan siluman sejak awal dan penduduk Miggleland yang merupakan manusia untuk menikah satu sama lain.
Raja Beyazit mengakui, siluman merupakan mahluk yang lebih kuat daripada manusia secara fisik. Jadi para siluman juga dianggap lebih kuat daripada manusia dalam bertahan hidup di bumi yang sudah tak layak huni karena radiasi nuklir.
Menurut Raja Beyazit, satu-satunya jalan agar manusia dapat bertahan hidup di bumi adalah dengan cara menikahi siluman agar manusia dapat menghasilkan keturunan manusia setengah siluman yang memiliki kekuatan untuk bertahan hidup. Penduduk Umatradayawipa yang dulunya manusia, selanjutnya memiliki keturunan yang berubah menjadi berbagai jenis siluman, tergantung dari jenis dan kepribadian siluman yang dinikahi.
Bahkan raja dan seluruh anggota keluarga Kerajaan Umatradayawipa juga saling menikah dengan anggota keluarga Provinsi Agrabah. Ini dengan maksud menyatukan kedua kerajaan itu.
Sejak saat itulah tak ada lagi rasa dendam di dalam hati penduduk Agrabah kepada Kerajaan Umatradayawipa. Ini karena meskipun Agrabah telah ditaklukkan dan menjadi negara bawahan Kerajaan Umatradayawipa, baik provinsi Agrabah maupun Umatradayawipa memiliki garis keturunan yang sama dampak dari perkawinan campuran yang mereka lakukan.
Namun, Raja Mayasura yang sudah hidup selama 1000 tahun dan dikalahkan masih membenci umat manusia sampai napas terakhir. Ia bahkan membenci semua anak cucunya di Agrabah yang kini telah tercampur dengan darah manusia dan turut menghancurkan kekuasaannya.
Sudah sejak lama para siluman menjadi korban perang dan keserakahan manusia yang gemar merusak alam. Manusia membangun pabrik besar-besaran dan membuang limbahnya ke laut sesuka hati sehingga membuat banyak siluman air mati keracunan.
Lantaran populasi manusia yang bertambah tak terkendali, manusia pun menggunduli hutan untuk membangun jalan, permukiman, dan perkotaan. Manusia menebang pohon untuk keperluan industri serta memburu hewan di hutan hingga luas hutan di dunia seabad lalu berkurang drastis. Padahal itu merupakan habitat alami para siluman. Banyak siluman yang dijadikan tahanan perang dan menjadi pekerja paksa untuk membangun infrastruktur perang.
Konflik dan kontak pertama dimulai pada abad ke-19 ketika Kerajaan Umatradayawipa membangun pertambangan serta rel dan stasiun kereta api uap di Pulau Asura tanpa izin Raja Siluman Asura. Perebutan wilayah mulai terjadi.
Kerajaan Umatradayawipa tidak pernah dijajah bangsa Eropa karena memiliki sistem suksesi dan diplomasi yang stabil pada abad ke-19 dan mampu mengeksploitasi persaingan dan ketegangan antara negara imperialis di sekitarnya, hingga sanggup memodernisasi angkatan tempurnya menjadi negara yang sulit ditaklukkan siapapun. Meskipun pada abad ke-19 sebagian kecil wilayahnya di pantai selatan dikuasai imperium kolonial Prancis di bawah administratif yang sama dengan Indochina, namun mereka berhasil merebut kembali kekuasaannya.
Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 saat jutaan orang di seluruh dunia terpapar, juga turut memantik perang. Negara-negara di dunia mulai saling berperang memperebutkan sumber daya alam dan bahan baku pembuatan vaksin antivirus yang dimiliki oleh negara lain.
Manusia beranggapan air tidak akan pernah habis karena tersedia tidak terbatas. Mereka mencemari dan menghabiskan air sesuka hatinya. Saat itu sungai, danau, bendungan, dan air bawah tanah telah tercemar atau kering kerontang.
Tak ada lagi pemandangan yang begitu asri dan indah. Yang ada hanyalah gurun-gurun pasir tandus. Infeksi saluran pencernaan, pernapasan, kulit, dan penyakit-penyakit baru terus bermunculan, menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. Perebutan pasokan air bersih juga menjadi salah satu penyebab perang nukilir saat itu.
Manusia membersihkan diri hanya dengan handuk sekali pakai yang dibasahi dengan minyak mineral. Sebelumnya, rambut yang indah menjadi kebanggaan setiap perempuan. Tapi saat itu semua orang justru harus mencukur habis rambutnya untuk memudahkan membersihkan kulit kepala tanpa air.
Para ilmuwan telah melakukan berbagai investigasi dan penelitian, tetapi tidak menemukan jalan keluar. Manusia tidak dapat membuat air. Morfologi manusia mengalami perubahan yang menghasilkan anak-anak dengan berbagai masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi.
Sebelum terjadi perang nuklir, tidak ada lagi pohon yang tumbuh subur karena sangat jarang turun hujan. Kalaupun hujan, itu adalah hujan asam. Tidak dikenal lagi adanya musim. Perubahan iklim secara global sudah terjadi sejak abad ke-20 akibat efek rumah kaca dan polusi yang memprihatinkan. Manusia telah diperingatkan betapa pentingnya untuk menjaga kelestarian alam, tetapi tidak banyak yang peduli.
Kerajaan Umatradayawipa memang tidak menganggap siluman sebagai warga kelas dua, namun perlakuan manusia pada siluman di masa lalu terkadang kurang ramah hingga raja menikahkan manusia dan siluman secara paksa pasca-perang nuklir.
Sebelum manusia mulai menikahi siluman, orang yang berusia 50 tahun akan terlihat seperti sudah berusia 85 tahun karena kebanyakan manusia saat itu menderita gangguan ginjal serius. Orang-orang tidak minum cukup air. Manusia juga rentan dengan berbagai virus seperti virus corona dan norovirus. Namun setelah manusia melakukan perkawinan campuran dengan siluman, remaja yang berusia 17 tahun akan terlihat seperti anak 10 sampai 12 tahun.
Adapun satu-satunya keuntungan yang didapatkan para siluman Asura dengan menikahi manusia adalah mereka tak perlu lagi memakan otak manusia. Sebelumnya, para siluman harus memakan otak manusia minimal sekali seumur hidup agar tak menjadi siluman liar yang tak memiliki akal dan mengenal peradaban.
Dengan menikahi manusia, mereka tak perlu lagi takut kehilangan akal seiring berjalannya usia. Manusia adalah mahluk yang memiliki akal secara alami.
Karena pernikahan campuran paksa itulah terjadi peleburan kepercayaan antara penduduk Umatradayawipa dan penduduk Agrabah yang menyebabkan sedikit kemunduran peradaban. Penduduk Miggleland yang awalnya tidak percaya pada mitos dan lebih tergantung pada logika, kini sebagian besar mulai mengikuti kepercayaan dan ritual mengerikan yang dilakukan oleh para siluman Asura.
Meskipun Kerajaan Asura sempat menjadi negara resmi dan sudah puluhan tahun tersentuh oleh peradaban dunia modern, mereka tetap tak dapat melupakan kepercayaan nenek moyang yang diwariskan turun-temurun. Karena Kerajaan Asura adalah kerajaan siluman yang sudah ribuan tahun terasing di sebuah pulau kecil yang dikelilingi oleh samudera, meskipun secara geografis Pulau Asura letak relatifnya masuk dalam wilayah Benua Miggleland.
Dahulu kala, Kerajaan Asura cukup sulit untuk dijangkau. Mereka terisolasi oleh peradaban dunia modern karena arus laut yang sangat deras mengelilingi pulau itu.
Kepercayaan yang paling mencolok warga Asura sebagai siluman dan ditularkan pada pasangan manusianya, penduduk Miggleland, adalah memakan mayat anggota keluarga mereka yang telah meninggal. Penduduk Asura memakan semua anggota keluarganya yang meninggal tanpa terkecuali. Tak akan pernah ada yang menemukan pemakaman di seluruh wilayah kerajaan ini.
Siluman Asura dikenal sebagai mahluk pemakan daging manusia. Lantaran kini sebagian juga memiliki darah manusia, mereka tidak lagi tega membunuh sesama mahluk berdarah manusia yang masih hidup dan hanya mau memakan bangkainya saja.
Namun, tidak semua anak terlahir dengan wujud siluman. Anak yang tidak dilahirkan dengan wujud siluman tetap dapat membangkitkan darah silumannya.
Cara yang paling umum dilakukan anak yang tidak terlahir dengan wujud siluman adalah dengan mempelajari kekuatan Asura. Tetapi, tanpa mempelajari kekuatan Asura pun anak keturunan siluman suatu saat akan ditakdirkan membangkitkan darah silumannya, meskipun dia mencoba menghindarinya.
Anak-anak itu juga akan terlihat seperti orang tuanya, meskipun belum bisa mengendalikan emosi dan kekuatannya secara maksimal. Setiap jenis siluman memiliki ajian atau kesaktian yang berbeda dari siluman lainnya.
XXX
Binatang es seperti penguin bisa bertahan hidup dan populasinya meningkat setelah pendinginan global pasca-perang nuklir meskipun dengan mutasi genetik aneh akibat bahan radioaktif. Penguin kaisar dapat bertahan hidup di suhu dingin karena lapisan lemak tebal pada tubuhnya berguna untuk menyimpan panas dan memisahkan udara dingin dari luar. Meskipun tidak sedingin kutub selatan, benua ini cukup layak huni untuk penguin. Populasi penguin yang selamat dari perang nuklir kini bermutasi menjadi agak lebih besar dan gempal dari nenek moyangnya.
Namun setelah perang nuklir wilayah bagian selatan yang awalnya hangat mulai tertutup salju dan hampir sama dinginnya dengan bagian utara yang ditutupi tembok salju, yang dijuluki tembok salju Antartika. Penguin yang berada di utara mulai bermigrasi dan melakukan musim kawin ke wilayah selatan setiap tahunnya.
Penguin pun menjadi salah satu lambang negara di kerajaan ini. Bagi penduduki Kerajaan Miggleland, siluman Asura daek Agrabah sudah berbaur menjadi mahluk yang sama dan sudah tidak bisa dibedakan lagi dengan manusia. Seluruh penduduk Kerajaan Miggleland memang memiliki garis keturunan dari dua mahluk yang berbeda, yaitu ras manusia dan siluman Agrabah. Para siluman tinggal di pulau wilayah utara benua ini yang agak sulit dijangkau manusia.
Siluman memiliki ukuran tubuh yang sama dengan manusia, bahkan wujud mereka juga sama seperti manusia biasa jika dilihat sekilas. Meskipun dalam pertempuran mereka dapat memperbesar ukuran tubuhnya menjadi raksasa dengan mempraktikkan ilmu tiwikrama. Walau seperti manusia, bagian tubuh siluman juga bisa menyerupai hewan, tumbuhan, atau sebuah elemen benda.
Siluman juga dianggap suku asli benua Miggleland sebelum kedatangan bangsa Umatradayawipa di awal Tarikh Masehi.
Semua itu berawal ketika kerajaan Asura berhasil mendapatkan statusnya sebagai kerajaan berpenduduk mahluk siluman pertama yang kedaulatannya diakui di dunia. Asura berhasil mendapatkan ribuan unit kapal udara berbaling-baling logam, pesawat, hingga kapal selam tempur dengan tembakan amunisi energi suara yang mereka beli dari negara-negara Eropa.
Seluruh senjata itu digunakan untuk membebaskan diri dan melakukan gerakan separatis dari pengaruh Kerajaan Miggleland. Mereka juga mendapatkan artileri elang yang tidak akan habis pelurunya.
Kerajaan Asura dengan nama resmi Kemaharajaan Asura Patala masuk daftar negara dengan pengakuan terbatas. Asura dianggap sebagai negara resmi pada tahun 2067 yang memiliki wilayah di Pulau Asura, pesisir pantai timur benua Miggleland.
Meskipun wilayahnya dipersengketakan, lebih dari 100 negara di dunia mengakui kedaulatannya. Asura masuk negara-negara anggota Liga Konfederasi Bumi yang tidak diakui oleh setidaknya satu anggota lain atau diakui di bawah hukum internasional. Kerajaan Asura tidak mendapatkan pengakuan diplomatik dunia ataupun tidak menjadi anggota Liga Konfederasi Bumi secara penuh di bawah pemerintahan pengamat Liga Konfederasi Bumi.
Kerajaan Asura memiliki hak untuk berbicara di Majelis Umum Liga Konfederasi Bumi dan menandatangani resolusi, akan tetapi tidak memiliki hak memberikan suara pada pengambilan suara untuk suatu resolusi. Namun, kedaulataan kerajaan itu tidak bertahan lama saat terjadi perang nuklir di tahun 2089. Kota terpenting
Kerajaan Asura yaitu Agrabah ditaklukkan dengan mudah oleh negara manusia yang jauh lebih besar, yaitu Umatradayawipa. Akhirnya kerajaan Asura menjadi kerajaan dengan kekuasaan terbatas dan dipaksa menandatangani perjanjian yang tak adil dan mempermalukan Asura.
Kerajaan Umatradayawipa ingin menguasai seluruh daratan di benua ini karena wilayah Kerajaan Asura berada di pulau yang sangat dekat dan strategis untuk ditaklukkan pada situasi perang seperti saat itu. Kerajaan Umatradayawipa menamakan Pulau Asura dengan sebutan Distrik X 2006 sebagai salah satu wilayahnya.
Kini kekuasaan Kerajaan Umatradayawipa tidak terbatas pada daratan utama benua Miggleland yang merupakan benua terkecil kedua di dunia setelah Australia. Benua Miggleland memiliki luas sekitar 8.900.000 kilometer persegi. Kerajaan Umatradayawipa kini juga menguasai Benua Amerika dari utara sampai selatan daratan Pulau Greenland dan Iceland. Meskipun beberapa wilayah daratan di Benua Amerika sudah tidak layak huni karena terpapar radiasi nuklir.
Kerajaan Asura bisa dikalahkan dengan mudah oleh Kerajaan Umatradayawipa karena siluman-siluman Asura yang membawahi banyak suku siluman lain, tidak memiliki alat tempur dan senjata nuklir yang memadai, seperti yang dimiliki Kerajaan Umatradayawipa. Penduduk Asura hanya mengandalkan sebagian senjata modern terbatas yang tak bisa mereka produksi sendiri dan tentu saja kekuatan siluman Asura yang mereka miliki sejak lahir.
The Magneto Hidrodynamic Munition Explosive disingkat Mahem adalah senjata utama pasukan pejalan kaki Kerajaan Umatradayawipa. Senjata ini memanfaatkan logam cair untuk menembus baju pelindung musuh. Logam cair akan didorong oleh ledakan bubuk mesiu pada peluru yang dimasukkan ke dalam rudal dan mematik ledakan proyektil.
Kontrol dan presisi senjata ini memiliki dampak kerusakan yang lebih besar daripada senjata peledak konvensional.
Kerajaan Umatradayawipa pun diperkirakan memiliki lebih dari 10.000 hulu ledak nuklir Tsar Bomba, nuklir terbesar di dunia saat itu.
Kekuatan siluman Asura benar-benar bukan tandingan alat tempur serta pasukan elite yang dimiliki oleh Kerajaan Umatradayawipa. Sehingga Kerajaan Asura tak dapat mempertahankan wilayahnya dan terpaksa tunduk di bawah kekuasaan Umatradayawipa. Kemajuan peradaban membawa manusia yang awalnya mahluk lemah, bisa menundukkan mahluk sekuat siluman.
Setiap hari, penduduk Asura selalu merasakan kilatan cahaya yang menyilaukan dan radiasi dalam bentuk panas dari ledakan awal. Kemudian ledakan awal itu menjadi sepanas matahari. Kayu, plastik, kain, dan cairan yang mudah terbakar akan tersulut api.
Kilatan dan radiasi akan segera diikuti oleh gelombang ledakan yang bergerak beberapa kali lipat kecepatan suara. Ledakan itu menghimpun puing-puing yang bisa bergerak, meratakan semua bangunan dalam zona ledakan, dan membunuh semua siluman Asura di jalur gelombang selama beberapa kilometer.
Gelombang udara super panas yang mengelilingi dunia membumbung tinggi di atas awan yang kemudian menghalangi cahaya matahari menuju bumi. Akibatnya, bumi mengalami musim salju di seluruh dunia selama 10 tahun.
Mungkin saat itu kondisi di bumi terlihat baik-baik saja karena kebesaran Tuhan yang menginginkan manusia tetap hidup di muka bumi. Hingga sebuah keajaiban seperti muncul. Seolah muncul penyihir penyuling yang membuat setiap tahunnya keseimbangan alam di bumi berangsur-angsur membaik.
Hujan mulai sering turun. Pohon-pohon kembali tumbuh secara ajaib. Pasokan air bersih yang tak terbatas memenuhi berbagai sungai dan sumur. Meskipun begitu, tetap ada sebagian daratan di belahan bumi yang kemungkinan tidak bisa ditinggali sampai 20 ribu tahun ke depan. Dunia baru yang lahir setelah perang nuklir membuat manusia melupakan permukaan bumi biru dan hijau seperti sebelum perang terjadi.
XXX
Di zaman purba, sebelum dunia terbentuk seperti sekarang, alam semesta hanyalah kekosongan gelap yang sunyi. Dari kegelapan itu muncul sebuah entitas suci bernama Arshiel, malaikat cahaya pertama dan terkuat yang diciptakan oleh para dewa.
Arshiel bukan malaikat biasa. Ia terbuat dari sinar bintang yang paling murni dan memiliki sayap yang berkilauan seperti pelangi yang tak pernah pudar. Dari sayapnya, ia mampu menyebarkan cahaya yang menerangi kegelapan dan membawa kehangatan ke tempat-tempat yang paling dingin.
Ketika dunia mulai tercipta, Arshiel diberikan tugas oleh para dewa: menjaga keseimbangan antara cahaya dan kegelapan, dan melindungi manusia dari kegelapan yang ingin menguasai hati mereka. Namun, Arshiel juga punya kebebasan untuk memilih bagaimana ia melaksanakan tugasnya.
Dalam perjalanannya, Arshiel melihat manusia yang rapuh dan penuh dengan ketakutan. Ia memutuskan untuk turun ke bumi dan membimbing mereka dengan cahaya dan kebijaksanaan. Tapi malaikat lain, yang dikenal sebagai Zalvath, Malaikat Bayangan, merasa bahwa kegelapan adalah bagian penting dari keseimbangan itu. Zalvath ingin manusia mengalami kegelapan agar bisa tumbuh menjadi kuat.
Konflik antara Arshiel dan Zalvath pun tak terhindarkan. Pertempuran hebat meletus di antara mereka di angkasa, menciptakan bintang jatuh dan aurora yang indah di langit malam sebagai jejak kekuatan mereka. Namun, Arshiel tak ingin menghancurkan Zalvath, karena ia percaya bahwa tanpa bayangan, cahaya tidak akan berarti.
Akhirnya, mereka mencapai kesepakatan: Arshiel akan menjaga cahaya dalam hati manusia, sementara Zalvath akan menjaga bayangan dan ketakutan mereka, agar keduanya bisa hidup berdampingan dan manusia bisa memilih jalan mereka sendiri.
Sebagai tanda persahabatan dan keseimbangan itu, Arshiel mewariskan Sinar Harapan, sebuah cahaya kecil yang bisa ditemukan setiap kali seseorang merasa putus asa. Sinar itu membimbing mereka kembali ke jalan yang benar.
Hingga hari ini, orang-orang yang kehilangan harapan sering merasa ada kehadiran malaikat Arshiel yang memeluk dan menerangi langkah mereka, menjaga agar cahaya selalu mengalahkan kegelapan dalam hidup.
---
Di langit ketujuh, tempat para malaikat agung menetap, hiduplah seorang malaikat muda bernama Isadora. Ia dikenal sebagai penjaga gerbang cahaya, dengan sayap perak dan mata bercahaya yang mampu melihat kegelapan di dalam hati siapa pun. Namun, Isadora memiliki satu kelemahan: belas kasih yang terlalu dalam—bahkan kepada yang tak layak diampuni.
Suatu hari, ketika sebuah siluman tingkat tinggi menyusup ke alam langit dalam wujud manusia yang tampak tak bersalah, Isadora-lah yang berjaga di gerbang. Siluman itu memohon belas kasihan, berpura-pura sebagai roh yang tersesat. Dan Isadora, yang hatinya tak sanggup melihat penderitaan, membiarkannya masuk.
Kesalahan itu membawa bencana. Siluman itu menghancurkan salah satu Pilar Cahaya, menyebabkan retakan dalam pelindung antara alam langit dan bumi. Ribuan siluman bangkit di dunia manusia, menyebar dan mencemari jiwa manusia dengan kebencian, keputusasaan, dan kekacauan.
Dihadapkan pada Majelis Malaikat Agung, Isadora tidak membela diri. Ia menerima kesalahannya. Namun, hukum langit tak mengenal ampun bagi malaikat yang gagal menjalankan tugas. Ia tidak dilenyapkan—karena belas kasihnya dianggap berasal dari niat murni—namun dijatuhi hukuman abadi:
"Kau akan turun ke bumi sebagai malaikat tanpa sayap, dan hingga siluman terakhir dibasmi, kau tidak akan diizinkan kembali ke langit."
Begitulah Isadora jatuh ke bumi, tanpa sayap, tanpa kekuatan penuh, hanya berbekal pedang cahaya yang kini redup karena dosanya. Ia tidak lagi bisa terbang. Ia merasakan dingin, lapar, dan kelelahan—sesuatu yang tak pernah ia kenal sebagai malaikat.
Selama ratusan tahun, Isadora berkelana dari hutan gelap ke reruntuhan kota, memburu siluman dalam wujud manusia, binatang, dan bayangan. Setiap siluman yang ia basmi, sedikit cahaya kembali ke pedangnya. Namun setiap pembunuhan juga menggerus nuraninya.
Di antara pertempuran, Isadora mulai menyadari bahwa tidak semua siluman lahir dari kejahatan—beberapa dulunya manusia yang kehilangan harapan, terperosok ke dalam kegelapan. Ia mulai berusaha menyelamatkan, bukan hanya membunuh.
Isadora menciptakan Lingkaran Cahaya, sebuah simbol yang ditinggalkannya di tempat-tempat yang pernah ia bersihkan. Lingkaran itu melindungi manusia dan perlahan mengusir kegelapan dari wilayah sekitarnya. Nama Isadora pun menjadi legenda—malaikat jatuh yang memburu siluman demi menebus kesalahannya.
Namun, hingga kini, siluman terakhir belum ditemukan. Dan Isadora terus berjalan di bumi, sendirian, menebus dosa yang satu... demi menyelamatkan ribuan jiwa lainnya.
Dan langit masih menunggu...
Dan Isadora belum mengangkat wajahnya ke sana.
Karena ia tahu:
Penebusan belum selesai.
XXX
Disebelah timur jauh Benua Miggleland ada sebuah benua terisolasi yang dikelilingi oleh tembok raksasa bernanma Drusselstein yang menyelamatkan benua yang bahkan lebih misterius daripada Miggleland itu dari perang nuklir seolah tak terjadi apa apa. Bangsa di dalam tembok itu hidup selaras dengan alam meski tertinggal secara teknologi hampir ribuan tahun. .
Di tengah hamparan hutan tropis dan gunung berapi di Valdoria yang menjulang, berdirilah sebuah kerajaan yang sudah berdiri sejak zaman kuno bernama Arcakarta. Kerajaan ini tampak megah dengan tembok batu hitamnya, pasukan tombak dan perisai berbaris gagah di jalan-jalan, dan istana kayu berlapis emas yang menjulang di pusat kota.
Kerajaan Arcakarta—sebuah negeri air kristal yang berkilau bak permata. Istana mereka dibangun dari karang putih bercahaya, berlapis mutiara raksasa, dan menara-menara kaca laut yang menjulang seperti lilin surgawi. Di dalam istana itu, hidup sang Ratu Naiara, penguasa agung, bersama putrinya, Seraphine, putri duyung dengan rambut panjang seindah gelombang fajar.
Kerajaan Arcakarta dihuni oleh bangsa Marmaid atau putri duyung yang memiliki kekuatan sihir untuk berubah menjadi manusia dan bernafas di daratan. kerajaan ini dipenuhi air karena itu orang kerajaan lain yang berkunjung harus memakai helm oksigen magis. Arcakarta memiliki wilayah yang membentang dari laut dan daratan.
Kerajaan Arcakarta bukanlah kerajaan biasa. Kekuatan mereka lahir dari lagu-lagu kebahagiaan. Setiap penduduk, dari nelayan laut dalam hingga para ksatria duyung yang menjaga batas samudra, menyanyikan lagu kebahagiaan setiap fajar. Lagu itu bukan hanya suara; ia adalah energi suci yang menenun cahaya biru lembut di langit Aqua, membentuk perisai tak terlihat yang melindungi kerajaan dari segala bencana dan kejahatan.
Namun di balik kejayaan itu, Arcakarta menyimpan rahasia kelam yang membusuk di akar peradabannya.
Arcakarta menindas sebuah ras yang disebut Raptor — manusia yang bukan sepenuhnya manusia. Mereka adalah keturunan jauh dari makhluk purba, tubuhnya lebih kuat, matanya bercahaya tajam seperti reptil, dan mereka mampu berlari lebih cepat dari kuda, melompat setinggi tembok benteng, bahkan mencakar baja dengan kekuatan tangan kosong. Kekuasaan raja dan brahmana kerajaan melihat mereka bukan sebagai anugerah, melainkan ancaman. Maka, Raptor dipaksa tinggal di pinggiran kota, menjadi budak, tentara bayangan, atau buruh tambang.
Ribuan tahun lalu, ketika Pemberontak dari ras Raptor—predator berzirah besi merah—datang untuk menaklukkan Arcakarta demi minyak suci yang terkandung di inti lautnya, mereka gagal menembus perisai nyanyian. Lagu kebahagiaan rakyat Arcakarta membuat pedang baja berkarat, dan tombak api mereka padam sebelum menyentuh air.
Namun penindasan hanya melahirkan perlawanan. Di lorong-lorong gelap, di gua-gua tersembunyi, kaum Raptor mendirikan gerakan gawah tanah, sebuah jaringan rahasia yang menyebarkan ide berbahaya: dunia tanpa raja, tanpa brahmana, tanpa agama, tanpa tentara—dunia anarki di mana semua manusia setara. Bagi mereka, Arcakarta hanyalah awal. Mereka ingin api revolusi menjalar ke kerajaan-kerajaan tetangga hingga seluruh benua runtuh.
Untuk melaksanakan rencana itu, mereka membutuhkan sosok simbolis: seorang dari dalam istana, darah kerajaan sendiri. Dan mereka menemukan jawabannya pada seorang gadis yang hidup dalam bayang-bayang kekuasaan: Putri Anindya.
Anindya adalah anak selir—darah biru yang tak pernah diakui sepenuhnya. Sejak kecil ia diperlakukan hina: dicemooh oleh saudara-saudaranya, dijauhi oleh brahmana istana, bahkan sering mengalami penyiksaan fisik dan emosional dari ayahnya, sang raja. Luka-luka itu bukan hanya menorehkan bekas pada kulitnya, melainkan juga di jiwanya.
Dalam kesepian dan kepedihan, Anindya mulai memendam amarah. Ia ingin membalas dunia yang menolak keberadaannya. Maka ketika kaum Raptor mendekatinya dengan bisikan revolusi, ia mendengarnya bukan sebagai ajakan asing, tetapi sebagai gema dari dalam dirinya sendiri.
Malam demi malam, Anindya menyelinap keluar istana, bertemu dengan para Raptor di gua tersembunyi. Mereka menyalakan api kecil, berjanji suatu hari dunia lama akan hancur. Arcakarta akan runtuh, dan dari puing-puingnya lahirlah dunia baru: dunia tanpa raja, tanpa hierarki, tanpa agama, tanpa militer—dunia yang bagi mereka adalah kebebasan sejati.
Namun, satu pertanyaan menggelantung di benak Anindya:
Apakah ia benar-benar ingin menghancurkan kerajaan yang sekaligus menjadi rumahnya, atau ia hanya sedang membalas dendam pada ayah dan takdir yang menolaknya?
Perjalanan Putri Anindya bersama kaum Raptor akan menjadi api yang menentukan nasib Arcakarta—apakah menjadi peradaban yang abadi, atau menjadi reruntuhan yang dikutuk sejarah.
Ribuan tahun sebelum berdirinya kerajaan Arcakarta, dunia masih liar dan dihuni oleh makhluk-makhluk purba. Di antara kawanan dinosaurus yang terakhir bertahan, ada satu jenis predator cerdas yang mampu beradaptasi lebih cepat dari yang lain. Mereka tidak punah sepenuhnya ketika bintang jatuh menghantam bumi; sebagian kecil bertahan dengan bersembunyi di gua-gua dalam dan hutan purba yang terlindung dari bencana.
Menurut legenda yang diturunkan kaum Raptor, pada masa itu seorang Dewi Langit melihat penderitaan para dinosaurus yang sekarat. Ia jatuh iba, lalu menyalurkan kekuatan kosmiknya untuk menggabungkan kehidupan purba dengan kehidupan baru: manusia. Dari proses misterius itu lahirlah generasi pertama Raptor — makhluk yang membawa dua garis keturunan: tubuh seperti manusia, tetapi dengan gen bawaan predator prasejarah.
Secara biologis, tubuh mereka berbeda dari manusia Arcakarta:
Mata mereka dapat melihat dalam gelap dengan cahaya kekuningan mirip reptil.
Tulang dan otot lebih padat, memberi kekuatan luar biasa.
Refleks mereka tajam, bisa menghindari panah yang melesat.
Insting berburu tetap hidup, membuat mereka cepat membaca gerak lawan.
Di bawah kulit, masih ada sisa sisik tipis di beberapa bagian tubuh, tersembunyi dari pandangan biasa.
Kaum Raptor percaya bahwa mereka adalah keturunan langsung dinosaurus yang berevolusi, bukan manusia biasa. Darah mereka mengandung memori purba, seperti gema masa ketika bumi dikuasai reptil raksasa.
Namun bagi manusia Arcakarta, keberadaan mereka adalah sebuah ironi. Mereka dianggap setengah binatang, “cacat ciptaan” yang tidak layak duduk sejajar dengan bangsawan atau brahmana. Raja-raja Arcakarta menyebarkan doktrin bahwa Raptor adalah kutukan dewa karena berani menentang tatanan dunia.
Kenyataannya, diskriminasi itu hanya karena rasa takut. Raja-raja tahu: bila kaum Raptor bersatu, kekuatan mereka dapat merobohkan tembok kota dan meruntuhkan singgasana. Karena itulah, selama berabad-abad, kaum Raptor ditekan, dipecah-pecah, dan dipaksa tunduk.
Kini, ketika Putri Anindya bergabung dengan mereka, legenda lama kembali bergaung: bahwa suatu hari, “Darah Dinosaurus” akan bangkit untuk menuntut haknya atas dunia.
Kaum Raptor, meski berdarah dinosaurus, tidak menampilkan diri sebagai monster buas. Penampilan mereka lebih dekat dengan manusia, bahkan elegan. Banyak dari mereka berwajah rupawan,
Namun di balik rupa itu, tersembunyi tanda-tanda leluhur mereka: mata berkilau kuning kehijauan, tulang lebih kuat dari baja, dan sayap hitam atau keperakan yang dapat membentang lebar.
Keturunan Raptor membawa anugerah yang beragam. Ada yang dapat menembakkan sinar laser dari mata, mampu melelehkan baja dan membakar perisai. Ada pula yang mampu mengendalikan petir, memanggil badai guruh yang dapat merobohkan benteng Arcakarta. Sebagian dapat memanipulasi gravitasi, menjatuhkan lawan ke tanah atau melayang bebas di udara. Ada pula Raptor yang dikaruniai kekuatan halus: menyembuhkan luka dengan sentuhan, membaca pikiran, atau membelokkan anak panah di udara.
Mereka tahu betul: meski satu Raptor dapat mengalahkan sepuluh prajurit, jumlah selalu menjadi kelemahan. Arcakarta memiliki ribuan pasukan, ratusan ksatria, dan dukungan brahmana yang menjaga otoritas raja. Sementara Raptor hanyalah minoritas yang terus ditekan, dikejar, dan dipaksa hidup di gua-gua serta lembah terpencil.
Maka lahirlah Strategi Bayangan: konspirasi rahasia untuk menjatuhkan kerajaan dari dalam, bukan melalui perang terbuka.
Di sinilah mereka menemukan sekutu tak terduga: Putri Anindya, anak selir yang terbuang dari istana. Luka batinnya dalam, dihina oleh saudari-saudarinya dan dianiaya oleh sang ayah, Raja Arcakarta. Kaum Raptor melihat dalam dirinya sebuah pintu: darah kerajaan, namun hatinya penuh dendam.
Mereka mendekatinya dengan janji:
“Engkau bukan budak takdir, wahai Anindya. Engkau akan menjadi Ibu dari Dunia Baru. Dunia tanpa raja, tanpa brahmana, tanpa prajurit yang menindas. Bersama kami, engkau akan menulis sejarah baru.”
Anindya pun tergoda. Ia tahu bahwa dengan kekuatan Raptor, ia bisa menjatuhkan singgasana yang telah lama menginjak dirinya. Bersama mereka, ia menjadi bagian dari konspirasi besar: meruntuhkan Arcakarta dari dalam, menyusup ke jantung kerajaan, dan membakar fondasi kekuasaan.
Namun para Raptor bukan sekadar ingin menggulingkan raja. Mereka mengusung visi yang lebih radikal: dunia tanpa negara, tanpa agama, tanpa hierarki—sebuah negeri anarki yang akan menelan kerajaan-kerajaan lain setelah Arcakarta tumbang.
Dan di balik senyum misterius Anindya, bersembunyi sebuah pertanyaan mengerikan: apakah ia benar-benar sekutu mereka, atau ia sendiri memiliki agenda yang lebih gelap?
Kerajaan Arcakarta dulunya dipimpin oleh seorang raja yang sangat kejam bernama Brajasenawarman. Brajasenawarman memiliki baju zirah emas, Mahkotanya terbuat dari bulu Garuda dan memiliki sepatu yang dapat berjalan diatas awan. Setelah sang raja mangkat dan digantikan sang ratu yang lebih lembut, dendam Anindya terhadap Arcakarta tak serta merta hilang.
Anindya kemudian menjadi penjahat yang melakukan percobaan pemberontakan dan membunuh ibu tuan putri, ratu kerajaan ini dan mengurung tuan putri di dalam penjara tanpa makanan sampai dia semakin kurus,bangsa Marmaid harus hidup dalam penderitaan di bawah kekuasaannya yang berkolaborasi dengan bangsa Raptor.
Putri Anindya adalah putri kerajaan bawahan dari Arcakarta yang berkuasa ,ia adalah putri malang yang sejak anak anak sudah diambil dari kedua orangtuannya dan dididik di Arcakarta tapi jadi selalu merasa menjadi warga kelas 2.
Anindya sangat marah karena dipisahkan dengan paksa dari kedua orangtuannya dan melihat penindasan yang dilakukan Arcakarta pada orang orang bangsanya sendiri sebagai bangsa kelas dua minoritas yang merupakan taklukan Arcakarta dan bagaimana Arcakarta menekan keluarga nya sendiri dengan upeti karena itu dia berniat melakukan pemberontakan.
XXX
Waktu berubah, pada abad ini, Bangsa Raptor kembali dengan kekuatan baru: mesin raksasa, senjata elektronik, dan kapal perang berlapis baja yang melayang di atas samudra. Nyanyian Arcakarta yang dulu menahan mereka kini melemah, sebab kebahagiaan rakyat terkikis oleh ketakutan perang.
Pertempuran berlangsung singkat. Pasukan manusia duyung dengan pedang perak, tombak karang, dan sihir air bertempur gagah berani. Namun, senjata abad pertengahan tak mampu menandingi meriam plasma yang membakar lautan hingga mendidih. Darah bercampur mutiara, dan istana karang roboh satu per satu.
Di singgasana terakhir, Ratu Naiara gugur, dadanya tertembus tombak energi. Dalam sekaratnya, ia berbisik pada putrinya:
"Lagu kebahagiaan tidak akan pernah mati, Seraphine… selama kau terus bernyanyi, rakyat kita masih memiliki harapan."
Biarlah Arcakarta disebut pelindung tirani
Biarlah Arcakarta disebut penentang keadilan
Biarlah nanti ada yang menulis kisah buruk tentang Arcakarta
Sejarah ditulis pemenang
Tapi nikmatilah setiap kisah negeri ini setiap adegannya
Sebagai akhir bahagia hubungan kita berdua
Negeri ini juga tak mau kau mati karena keegoisan
Inilah takdir Arcakarta yang dituduh sebagai iblis pelindung tirani
dari kesalahanya sendiri
karena rasa cinta yang buta
karena sandiwara di atas sandiwara
Wahai iblis
Wahai pahlawan
Kita mungkin tak akan bertemu lagi berhadapan badan dengan negeri ini
Tetapi darahmu yang dipenuhi kegelapan itu akan memenuhi ragaku
Kesunyian telah padam
dipadamkan oleh kerumunan Raptor yang marah
Mereka menjarah istana dengan palu
dengan pasrah aku duduk di singgasana yang menjadi kutukan
Itu Ratu!
Ayo hukum mati!
Penggal kepalanya!
Disesretlah Ratu oleh kerumunan Raptor ke halaman istana yang luas
Algojo sudah siap dengan alat pemenggalnya
Sang Putri mencoba mendekati Ratu tetapi terdesak oleh kerumunan Raptor yang marah
Seraphine menjerit, namun tubuh sang ibu telah jatuh, tenggelam dalam pelukan samudra.
Putri duyung itu ditawan. Di ruang singgasana yang kini menjadi penjara, ia diikat oleh rantai elektronik, sebuah alat penyiksa Raptor yang semakin menekan tubuhnya setiap kali ia bernyanyi. Namun justru dari suara terakhirnya, lahirlah secercah harapan.
Di tangannya, ia menggenggam sebuah kotak musik pusaka—perangkat suci yang mampu mengumpulkan dan menyimpan lagu-lagu kebahagiaan. Kotak itu berkilau dengan cahaya biru, berdenting lembut seperti jantung kerajaan itu sendiri. Dengan air mata bercampur darah, Seraphine memanggil seekor Phoenix emas, makhluk abadi yang hidup dari nyala bintang.
Phoenix itu hinggap di jendela reruntuhan istana, sayapnya memercikkan api biru yang tak padam. Sang putri berbisik:
"Bawalah kotak ini… temukan 41 lagu kebahagiaan di negeri yang jauh. Hanya dengan itu cahaya bisa kembali… hanya dengan itu Arcakarta akan bangkit."
Phoenix itu terbang, meninggalkan jejak api di langit malam yang kelam.
Sementara itu, di dalam penjara, Putri Seraphine tetap bernyanyi meski rantai elektronik kian meremas tubuhnya, meninggalkan luka biru di sisiknya. Suaranya lirih, penuh rasa sakit, namun juga penuh cinta. Dan selama ia bernyanyi, penduduk Arcakarta yang bersembunyi di gua-gua laut masih dapat merasakan secercah harapan.
Ras Raptor makhluk kanibal berwujud manusia namun haus darah. Di bawah tirani Raptor, nyanyian terakhir Seraphine menjadi obor yang menunggu para pahlawan datang. Beberapa kerajaan menyerah pada Raptor, terperangkap dalam roda kekuasaan dan intrik, sementara yang lain meronta melawan tirani.
XXX
Sejak zaman kuno, Arcakarta diikat oleh energi purba, kekuatan yang dikenal sebagai Energi Kausal—jiwa alam semesta yang mengalir dalam segala makhluk hidup dan benda mati. Di balik kemegahan dan peperangan, pertarungan besar antara cahaya dan kegelapan terus berlangsung, diwariskan oleh para dewa kuno yang pernah menciptakan dunia ini.
Jauh dari hiruk-pikuk medan perang, di Eldoria, makhluk mistis yang mirip elf menjaga keseimbangan kosmis dengan tekad tak tergoyahkan. Mereka memegang rahasia kuno dan artefak dewa yang tersembunyi, menjaga ajaran spiritual yang menjadi fondasi alam semesta. Eldoria adalah benteng terakhir harapan, di mana cahaya dan kebijaksanaan dipelihara di tengah gelapnya kekacauan.
Namun, di seluruh bumi, ketegangan semakin memuncak. Perang saudara antar klan meletus, pecah antara mereka yang setia pada kekuasaan kekaisaran Minerva dan mereka yang menuntut kemerdekaan. Intrik, pengkhianatan, dan kepahlawanan mewarnai peperangan ini, sebuah cermin dari konflik klasik yang menguji batasan moral dan keberanian.
Dalam bayang-bayang konflik, aliansi rahasia terbentuk dan hancur, diwarnai pengkhianatan yang memperumit perjuangan. Setiap langkah membawa konsekuensi besar, menguji loyalitas dan tekad para pejuang dan penguasa.
Di balik semua ini, mengalir Energi Kausal—sebuah kekuatan mistis yang mengikat seluruh makhluk dan alam semesta menjadi satu kesatuan. Mereka yang mampu mengendalikannya dapat membelokkan materi, pikiran, bahkan waktu. Dari kekuatan ini, dewa-dewa kuno yang menciptakan galaksi meninggalkan artefak legendaris yang tersembunyi di berbagai planet, kunci untuk mengubah arah peperangan dan nasib bumi.
Ada yang menggunakan kekuatan ini demi menjaga harmoni dan dharma, jalan kebenaran dan keseimbangan. Namun, tak sedikit pula yang terjerumus ke sisi gelap, menggunakan energi untuk dominasi dan kehancuran, memicu pertarungan abadi antara terang dan gelap yang menentukan masa depan bumi.
Marmaid putri duyung atau peri laut meskipun hidup selama ratusan tahun akan kembali menjadi debu setelah meninggal berbeda dengan jiwa manusia yang abadi dan dapat pergi ke Valhalla.
Arinn adalah seorang pemuda dengan semangat baja dan darah leluhur yang mengalir dalam nadinya. Tubuhnya lincah dan kuat, dengan rambut yang berkilau seperti ombak lautan, dan mata yang menyimpan tekad tak tergoyahkan. Ia membawa trisula bercahaya—senjata warisan leluhur yang mampu memanggil kekuatan Energi Kausal dari dasar lautan.
Arin adalah anak laki-laki mermaid muda dengan semangat pemberani dan hati yang tulus. Dia punya rambut berwarna biru laut yang mengalir seperti ombak, mata cerah penuh tekad, dan tubuh ramping tapi kuat, hasil hidupnya di bawah air. Meski usianya muda, dia memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap planet dan teman-temannya.
Arin membawa senjata unik — sebuah trisula bercahaya dari kristal laut, warisan leluhur yang mampu memanggil kekuatan energi kuno dari dasar lautan. Dia juga mahir berenang dan bergerak lincah di bawah air, serta mampu mengendalikan kekuatan mistis yang mengalir di Wonderland.
Di sisi lain, Putri Aqua Seraphine bukan hanya pemimpin spiritual rakyatnya, melainkan juga reinkarnasi dari Dewi Nagagini, penguasa lautan dan pengendali Energi Kausal yang agung. Dewi naga kuno yang melegenda itu dikenal mampu memberikan kekuatannya kepada makhluk hidup terpilih, dan kini kekuatan itu terwariskan kepada Putri Aqua. Dengan kewibawaan dan kebijaksanaan, ia menjaga keseimbangan dan harmoni di planetnya, menjadi sumber inspirasi sekaligus kekuatan bagi Arin dan seluruh rakyat Aqua.
Putri Aqua adalah sosok lembut, anggun, namun punya jiwa kuat. Dia mewakili keseimbangan dan kedamaian planet Aqua. Rambutnya panjang berkilau seperti air yang beriak, warna hijau laut yang menenangkan. Mata Putri Aqua memancarkan ketenangan dan kebijaksanaan yang jauh melampaui umurnya.
Selain menjadi pemimpin spiritual rakyatnya, Putri Aqua menyimpan rahasia kuno tentang Energi Kausal, dan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan makhluk mistis serta menjaga keseimbangan kosmis di planetnya.
Meski tak selalu ikut bertarung secara langsung, keberadaannya sangat penting sebagai simbol harapan dan inspirasi bagi Arin dan rakyat Aqua.
Arin dan Putri Aqua punya ikatan yang kuat sejak kecil — bukan hanya teman tapi saudara jiwa yang saling melengkapi. Arin berjanji untuk melindungi Putri Aqua dari ancaman kekaisaran Minerva yang ingin menaklukkan planet mereka.
Namun nasib mempertemukan Arin dengan bahaya yang lebih besar. Saat ia menjelajahi batas kerajaan, Arin tanpa sengaja bertemu dengan Arcakarta Engliment—sebuah kelompok perompak yang juga merupakan pemberontak gigih melawan kekuasaan tirani Raptor. Para pemberontak ini memiliki misi berbahaya: menumbangkan kekuasaan Raptor yang telah lama menindas manusia dengan kejam.
Pertemuan ini menjadi titik awal dari sebuah petualangan epik. Bersama Arcakarta Engliment, Arin harus belajar memadukan kekuatan leluhurnya dengan strategi dan keberanian baru, menghadapi bayang-bayang kegelapan yang mengancam tidak hanya Arcakarta, tapi seluruh bumi.
XXX
Di bawah langit yang bercahaya merah dari Kerajaan Arcakarta, Arin terbangun dari mimpi yang berat. Ombak lembut mengelus pasir kristal, namun hatinya bergemuruh seperti badai yang akan datang. Dalam genggamannya, sebuah kristal bercahaya perlahan memancarkan energi hangat—warisan leluhur yang berjanji akan mengubah nasib bumi.
Kehidupan di Arcakarta selama ini damai, penuh harmoni antara laut dan bintang. Namun kini, bayang-bayang gelap mulai merayap. Raptors, yang bermarkas di daratan merah jauh, mengulur tangan besi untuk menguasai koloni-koloni yang kaya sumber daya. Mereka bukan hanya penguasa biasa — mereka adalah makhluk yang haus akan kekuasaan dan darah, memakan spesies lain demi memperkuat diri.
Arin mendengar kabar terburuk: putri dari kerajaannya, teman masa kecil yang menjadi ikatan terakhir yang mengikatnya pada masa lalu, telah direnggut sebagai upeti. Ini bukan hanya soal kesetiaan atau cinta—ini adalah panggilan dharma, kewajiban suci untuk membela tanah air dan keseimbangan alam semesta.
Di balik tirai bumi, perseteruan abadi sedang bergulir. Kekuasaan yang serakah merobek hubungan antar dunia, menanam benih konflik yang akan membakar banyak jiwa. Pertarungan untuk kendali atas kekuatan kuno yang mengalir dalam setiap makhluk, kekuatan yang mengikat dan membelah, menjadi ujian bagi mereka yang terpilih.
Arin menyelam ke dalam laut yang dalam dan luas, membawa beban takdir yang tak bisa dielakkan. Dalam dirinya menyala api perjuangan yang lebih besar dari sekadar peperangan biasa—ini adalah pertarungan antara terang dan gelap, antara kehendak bebas dan takdir, yang telah berlangsung sejak awal semesta.
Sementara itu, di benteng baja Raptors, seorang prajurit bertopeng berdiri di antara bayang-bayang. Dia adalah simbol kekuasaan Raptors, pejuang yang tak kenal ampun, namun juga terperangkap dalam konflik batin yang membakar jiwanya. Di tangannya tergenggam kekuatan yang bisa mengubah jalannya perang, namun apakah dia mampu mengatasi bayangan masa lalunya?
Gelombang dan bintang kini menjadi saksi sebuah perjalanan yang akan mengubah arah sejarah Arcakarta. Arin melangkah meninggalkan masa lalu, menyongsong takdir yang penuh bahaya, pengkhianatan, dan harapan.
Dua faksi besar, yang pernah bersaudara dan bersatu, kini saling berhadapan dengan dendam yang membara. Perang saudara ini bukan hanya soal tahta dan kekuasaan, tapi juga warisan yang terbelah, menghancurkan ikatan darah dan menghimpun faksi-faksi yang terpecah menjadi batu bara yang siap membakar galaksi.
Sombreus bukan hanya arwah… melainkan cabang jiwa Yggdrasil itu sendiri.
Posting Komentar