(Kekalahan Jepang selama Perang Dunia II harus dibayar mahal. Pertama, Jepang harus mengakui kekalahan dari Sekutu. Kedua, Jepang hancur lebur akibat perang yang salah satunya adalah dampak pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki.
Jepang jatuh ke jurang depresi pascaperang. Banyak di antara pemuda yang kehilangan harapan akan masa depan dan memilih jalan pintas, yakni bunuh diri. Akan tetapi, ada satu orang pemuda yang tidak mau situasi tersebut berlanjut, namanya Osamu Tezuka.)
Negeri Matahari Terbit yang jaya selama seribu tahun
Tenggelam dalam abu radiasi.
Jutaan rakyat gugur
Membela sang Kaisar Matahari
Menaklukkan seluruh benua.
Meskipun seluruh benua,
Meskipun seluruh dunia menjadi musuh sang Kaisar,
Matahari yang terbit di timur itu
Tak akan pernah terbenam.
Darah para dewa mengalir
Di nadi sang Kaisar Matahari.
Untuk bertahan dari kejamnya dunia,
Sang Kaisar tidak mencari seorang pendekar sakti,
Tak mencari prajurit paling gagah.
Hanya seorang cendekiawan yang dicari,
Karena sang Kaisar Matahari bisa melihat masa depan.
Negeri Matahari Terbit hanya bisa diselamatkan
Oleh selembar kertas dan pulpen—
Sebuah kertas dan pulpen
Mampu menyentuh hati bangsa paling haus perang di dunia.
Kertas dan pulpen yang mampu mengubah bangsa Matahari Terbit
Menjadi bangsa berperadaban tinggi,
Kaya dengan karya seni.
Bangsa yang penuh kebencian, dendam, amarah,
Perang dan pertumpahan darah,
Menjadi bangsa paling makmur
Akibat seorang pejuang yang menjadikan tinta pulpennya sebagai senjata.
Di tangannyalah
Bangsa Matahari Terbit mengalami abad pencerahan,
Bangkit dari perang yang menghanguskan negeri Matahari Terbit,
Mencerahkan negeri yang hampir terbenam
Oleh abu radiasi
Dengan imajinasi yang kaya,
Dengan gambar-gambarnya yang menginspirasi generasi mendatang.
Dialah Osamu Tezuka,
Sang dewa manga,
Dewa sejati yang berjalan di atas dunia,
Selain Sang Buddha itu sendiri.
Catatan Kaki:
Okezone News. (2017, 17 Oktober). Osamu Tezuka, dewa manga pencipta Astro Boy yang ingin Jepang bangkit dari depresi pascaperang.
(Damar Pratama Yuwanto).
Posting Komentar