Prolog:

Sebelum bereinkarnasi menjadi gadis yatim piatu yang diangkat menjadi Putri Kerajaan Sihir Avalorpuraheim bernama Kila Elektranova, Kila dulunya adalah seorang malaikat dari Valhalla. Malaikat adalah dewa generasi kedua di Valhalla.

Mikaelkila adalah pejuang malaikat terkuat dengan gelar, Saint of Edendrassil. Satu-satunya lawan yang dianggap cukup tangguh dan pantas untuk menjadi lawannya adalah Augelmir Apollion, iblis laki-laki yang merupakan saudara kembarnya sendiri yang lahir dari sisi gelap di tubuh dan hati Kila yang dipisahkan ayahnya. 

Mikaelkila adalah malaikat Valhalla yang memiliki dua kepribadian yang dia sembunyikan. Dia bisa sangat ceria, ramah, dan penuh semangat layaknya gadis feminim yang lemah lembut. Namun, dalam keadaan perang, dia bisa berubah menjadi pejuang malaikat yang tegas dan serius. 

Augelmir Apollion, sebelum menjadi iblis dan monster raksasa es, adalah seorang malaikat yang dibuang dari Valhalla. Dulunya, dia adalah bagian dari kepribadian Kila, hingga kepribadian Kila dipecah menjadi dua tubuh oleh ayahnya, Dewa Sanctuary, ketika Kila mengaku ingin memusnahkan manusia yang menyebabkan pertumpahan darah. Sebagai malaikat yang harus menjadi simbol kebaikan murni, Kila tidak diizinkan memiliki rasa kebencian.

Dari sisi jahatnya inilah lahir malaikat Apolion, yang kelak akan menjadi iblis Augelmir Apollion.

Dewata Raja Sanctuary memisahkan jiwa Kila, putrinya, menjadi dua Individu dengan dua kepribadian: Mikelakila sebagai Malaikat Perempuan dan Augelmir Apollion sebagai iblis laki-laki.

Augelmir Apollion adalah malaikat kegelapan atau iblis dengan kelas yang cukup tinggi, karena dia bisa dibilang saudara kembar Kila, tetapi versi laki-laki. Dia memiliki wajah yang rupawan, pengetahuan yang sangat luas, dan pengaruh besar terhadap sejarah alam semesta. Sampai akhirnya, malaikat kegelapan  Augelmir Apollion merasa dirinya pantas menduduki tahta dewa para malaikat di Vaneheim. Dia percaya seharusnya dia yang dipuja manusia, bukan Dewa Sanctuary. Dengan bantuan raksasa es Jotun dan raksasa api Surtheim, dia memberontak melawan Dewa Sanctuary. Namun, dia kalah dan diusir dari Valhalla.

Semua orang selalu mengira dia malaikat karena wajahnya yang sangat rupawan dan tampilan yang sangat indah. Namun, ternyata dia adalah iblis dan sumber masalah yang menyebabkan perang tiga negara.

Aurgelmir merasa iri terhadap perhatian ayahnya pada Mikaelila, Sanctuary menganggap Aulgemir  tidak dipilih karena terlahir dengan sifat jahatnya dari sisi gelap Mikaelkila. 

Mikaelkila adalah malaikat muda yang tangguh, pandai menunggang kuda, mahir menggunakan pedang, memanah, serta bergulat. Mikaelkila tak suka dijodohkan oleh malaikat manapun dan selalu menolaknya. Di zaman kuno, dia mengaku hanya mau menerima siapa saja menjadi kekasihnya jika bisa mengalahkannya dalam pertarungan gulat, sihir, atau adu pedang. Dia hanya mau menerima laki-laki yang lebih kuat dari dirinya sebagai suami. Dewa atau Malaikat manapun yang hendak menantangnya bertarung harus memberikan 100 ekor kuda sebagai taruhannya. Karena statusnya sebagai malaikat putri Dewa Sanctuary, hanya Kaum Dewa dan Malaikat yang cukup kaya untuk mempertaruhkan 100 ekor kuda yang boleh meminangnya.

Saking tangguhnya, Kila menjadi satu-satunya panglima malaikat perempuan di Valhalla. Bahkan Kila pernah ikut pertandingan gulat melawan dua laki-laki sekaligus dan menang. Namun, ketika dia menginjak usia 20 tahun, aura kecantikannya semakin terpancar. Dengan ketangguhan, kecantikan, serta posisinya di militer, laki-laki yang mendekati dia sangat terintimidasi.

Sebagai malaikat kesuburan di Vaneheim, baik laki-laki maupun perempuan dibiasakan hidup secara liar dan keras di alam bebas di stepa tempat mereka berlatih dengan kuda-kuda mereka. Selain karena dia malaikat putri Dewata yang cantik, tinggi, dan posturnya bagus, keahlian dan kekuatannya membuatnya semakin terkenal. Alasan dia hebat secara fisik dan dalam keterampilan baku hantam adalah karena dia adalah anak bungsu dari 15 bersaudara dan 14 kakaknya adalah malaikat pejuang yang laki-laki semua. Kila sering berlatih bersama kakak-kakaknya.

Ketika sudah cukup umur, Sanctuary sering mengajaknya berperang melawan berbagai ras iblis dan menjatuhkan banyak pejuang laki-laki dari ras iblis dari kuda mereka. 

Dia dibunuh oleh ke-14 kakak laki-lakinya sendiri dalam skandal perebutan tahta Dewata setelah Sanctuary menghilang, semuanya didalangi Oleh Aulgemir Apolion.

Dia dibunuh agar tak menghalangi jalan kakak laki-lakinya untuk mendapatkan kekuasaan tahta Dewata, meskipun dia sama sekali tak ingin mendapatkan tahta Dewata dan sudah nyaman dengan posisinya sebagai panglima perang para pejuang malaikat. Namun, dia tetap dibunuh karena dianggap sebagai orang paling berpengaruh dan karismatik di Valhalla dan militer.

Aurgelmir Apollion, iblis raksasa es, ingin memberontak melawan Sanctuary dan menjadi Dewata pemimpin bangsa malaikat baru. Namun, pemberontakannya gagal dan dia dikutuk sebagai iblis, diusir dari Istana Edenheim Valhalla.

Augelmir Apollion mengaku bahwa dia diusir oleh Sanctuary karena juga melakukan hal yang tabu, yaitu menciptakan manusia buatan tanpa izin dari Dewa Sanctuary. Dalam aturan Vallhala, tidak sepantasnya dewa atau malaikat menciptakan makhluk hidup lainnya tanpa izin Sanctuary, dewa petir dan dewa langit yang merupakan pemimpin Vallhala. Selain diusir dari Valhalla, Augelmir Apollion juga dikutuk untuk tidak tahan dengan matahari. Sebagai raksasa es, Augelmir atau Ymir sangat lemah terhadap sinar matahari. Dia mengungkapkan bahwa sejak tidak bisa hidup di bawah sinar matahari yang panas, dia pun membenci matahari. Matahari di sini kemungkinan tidak hanya merujuk pada bintang di tata surya kita, tetapi juga sebagai kata ganti untuk dewa atau seseorang yang berada di atas yairu Sanctuary.

Dulu, Augelmir sangat mengagumi Dewa Sanctuary sebagai ayahnya, mengabdi padanya, dan membantunya membasmi bangsa manusia yang hidup sebelum Pandora dan keturunannya yang suka melakukan pertumpahan darah dan membuat kekacauan, umat manusia di Benua Bhumiwidpa sebelum yang ada saat ini adalah keturunan Dewi Pandora. Namun, setelah dibuang, dia membenci Dewa Sanctuary dan mengumpulkan makhluk perusak yang dulu dia bantai sebagai anak buahnya. Karena tidak bisa kembali ke Valhalla, Augelmir tinggal di muka bumi dan tidak tahu harus berbuat apa. Maka, dia menghabiskan ribuan tahun untuk membangkitkan putranya.

Dengan sabar, dia mencari cara satu per satu, menggunakan berbagai objek penelitian dan percobaan, untuk membangkitkan putranya sendiri yang akan bangkit di masa depan menjelang akhir zaman. Keberadaan anaknya, memang sudah direncanakannya sejak lama.

Aurgelmir, yang memimpin para Jotun, ingin menggulingkan ayahnya, Sanctuary, sebagaimana ayahnya dulu menggulingkan para raksasa api. Dia memandang manusia sebagai makhluk rendahan dan memfitnah mereka mencuri apel Idunn dari pohon pengetahuan Kalpataru Bodhii atau Edendrassil.

Sanctuary marah karena manusia memakan buah terlarang, tetapi juga senang karena jumlah mereka membuat bumi tidak kesepian lagi. Manusia diusir dari  Eden di Valhalla.

Aulgemir berakhir dengan tragedi, dan kematiannya menyebabkan penciptaan Bumi. Sanctuary menggunakan tubuhnya untuk menciptakan dunia.

Karena diusir tadi dia berusaha melampiaskan kekesalan dan kekecewaannya pada Dewa Sanctuary dengan cara mengubah dunia menjadi versi dirinya sendiri yang penuh kegelapan, keputusasaan, kehancuran dan kematian. Sejak kejadian itu Sanctuary menghilang dari alam semesta, tak ada yang mengetahui kemana dia, tahta para dewa mengalami kekosongan dan pertumpahan darah antara para dewa selama berabad-abad yang berdampak juga pada perang diantara manusia.

XXX

Di masa lalu yang sangat jauh, di planet merah yang kini dikenal sebagai Mars, hiduplah makhluk-makhluk luar biasa: naga perkasa dan dinosaurus bijaksana. 

Mars adalah planet keempat dari Matahari, sering disebut "planet merah" karena warnanya yang merah kemerahan. Mars adalah planet berbatu dengan atmosfer tipis dan sering dijuluki "planet merah". Mars juga dikenal sebagai planet yang musimnya paling mirip dengan Bumi. 


Naga Pharaoh, penguasa kejahatan salah satu binatang peliharaan Aulgelmir Apollion, bangkit dengan kekuatan kegelapan yang mengerikan. Ia ingin menaklukkan seluruh Mars dan menindas semua kehidupan di sana. Untuk menghentikannya, empat Dewa Naga bersatu dan menggunakan empat Senjata Dewa yang legendaris. Mereka dibantu oleh dua belas dinosaurus Shio, yang merupakan penjaga zaman purba dengan kekuatan luar biasa.


Setelah pertarungan sengit, Pharaoh berhasil dikurung dalam penjara magis yang tersembunyi di dalam gunung tertinggi Mars. Namun, kekuatannya tidak benar-benar lenyap.


Dewa Naga dan para dinosaurus Shio tahu suatu saat nanti Pharaoh akan bangkit kembali. Mereka pun mengadakan pertemuan rahasia.


“Kita harus mempersiapkan generasi baru untuk melawan Pharaoh,” kata salah satu Dewa Naga.

“Tapi kita tidak bisa menggunakan makhluk dari dunia kita saja,” jawab seekor dinosaurus Shio.

“Kita harus mencari bantuan dari makhluk lain, dari dunia lain…”


Bab 1: Game yang Mengubah Dunia


Langit malam tampak biasa saja di atas kota Depok, Jawa Barat pada tahun 2013—dipenuhi cahaya lampu jalan dan dengung motor yang terus berlalu-lalang. Tapi di sebuah rumah dua lantai di pinggiran kota, tiga anak sedang larut dalam dunia yang lebih jauh dari apa pun yang bisa dijangkau kendaraan: dunia Mars.


"Lina, coba buka petanya. Gue yakin gua tempat telur itu ada di dekat Pegunungan Dusk!" seru Raka, dengan nada penuh semangat sambil mencondongkan tubuh ke arah layar laptop Lina.


Lina Chen, gadis keturunan Tionghoa berambut pendek dan berkacamata, menggeser layar sentuh di depannya. “Sebentar, Raka. Jangan asal nebak. Kita butuh koordinat yang akurat kalau mau buka pintu gua itu.”


Di layar mereka, terbentang peta interaktif yang memperlihatkan permukaan Mars—tapi bukan Mars biasa. Ini adalah dunia dalam game misterius yang baru mereka unduh dari forum tertutup seminggu lalu: Mars: Awakening of Beasts.


Arga, si jenius komputer yang pendiam, mengetik cepat di tablet transparannya. “Ini aneh. Data peta ini nyaris sama dengan hasil pemetaan NASA. Bahkan komposisi bebatuannya pas. Pegunungan Dusk… mungkin itu Olympus Mons.”


“Seriusan?” tanya Raka, matanya membulat.


Arga mengangguk. “Aku ngecek ulang data. Ini bukan main-main. Kalau benar, gua yakin ini lebih dari sekadar game.”


Lina mengerutkan kening. “Tapi ini cuma permainan, kan?”


Seketika layar mereka berkedip. Semua visual berubah menjadi gelap, lalu tulisan merah menyala muncul perlahan:


"TES DIMULAI. TEMUKAN TELUR PENJAGA. WAKTU ANDA TERBATAS."


Seketika, semua perangkat elektronik di kamar mati.


“Apa-apaan itu barusan?” Raka berdiri, cemas. “Gue gak suka ini.”


Belum sempat mereka berbicara lebih lanjut, suara aneh terdengar dari luar jendela. Suara... desiran angin yang membawa bisikan. Tapi tak ada angin malam ini.


Arga mendekati jendela. “Astaga…”


Di kejauhan, di langit malam yang cerah, ada kilatan merah samar. Bukan bintang. Bukan satelit. Seolah... ada sesuatu yang memanggil.


Lina menelan ludah. “Kalian ingat bagian intro gamenya? Katanya, ‘Yang terpilih akan dipanggil oleh Mars sendiri.’ Kalian pikir…”


Raka tertawa kaku. “Udah ah, ini pasti bagian dari promosi marketing atau augmented reality. Gak mungkin nyata.”


Tapi perasaan di dada mereka berkata lain.


---


Dua hari kemudian.


Pegunungan bersalju di wilayah utara Indonesia membentang sunyi. Di tengah badai kecil, tiga anak yang biasanya duduk di depan layar kini berada di alam liar, mengenakan jaket tebal dan membawa perlengkapan pendaki.


"Menurut koordinat dari game, gua itu ada di balik lereng itu," ujar Lina sambil menunjuk peta di smartwatch-nya.


Raka, meski menggigil, tersenyum lebar. “Gue suka game ini. Seriusan. Gila.”


Arga, dengan drone mini terbang di belakangnya, memperingatkan, “Gua itu seharusnya tidak ada di peta mana pun. Tapi droneku menangkap struktur gua besar 200 meter ke depan.”


Setelah berjalan hampir sejam, mereka tiba di mulut gua yang tak terlihat dari luar. Dindingnya merah kehitaman, mirip bebatuan Mars. Dan di dalamnya... cahaya biru samar memancar.


Ketika mereka melangkah masuk, keheningan menyelimuti seisi gua. Di tengah ruangan, berdiri tiga telur raksasa—satu bersisik merah, satu biru berkilau, dan satu bertanduk kristal.


Seketika, lantai bergetar. Udara menjadi panas. Telur-telur itu berdenyut seakan... hidup.


“Apa kita harus—” tanya Arga, tapi kalimatnya terputus.


Karena saat mereka menyentuh masing-masing telur… dunia mereka runtuh. Cahaya menyilaukan membungkus tubuh mereka. Lantai menghilang di bawah kaki.


Dan mereka terjatuh. Bukan ke dalam lubang, tapi ke langit—menuju dunia merah yang menanti dengan rahasia ribuan tahun.


Cahaya merah lembut menerpa wajah mereka. Perlahan, Lina membuka mata. Dia merasa aneh — bukan hanya karena tempatnya berbeda dari kamar tidur biasa, tapi juga karena pergelangan tangannya terasa berat.

Di sana, terpampang sebuah jam tangan aneh  berdesain futuristik. Bukan jam tangan biasa — bentuknya ramping, dengan layar holografik yang berdenyut pelan seperti ada kehidupan di dalamnya.

“Eh... kalian bangun juga?” suara Raka terdengar di sampingnya, sedikit serak. Dia memutar-mutar pergelangan tangan yang juga mengenakan jam serupa.

Arga membuka matanya dan segera menatap jam di tangannya. “Ini... apa ini? Aku gak pernah punya jam seperti ini,” gumamnya, suara penuh penasaran.

Lina menggeser layar holografik pada jamnya, dan sebuah suara lembut muncul dari dalam perangkat:

“Selamat datang, Penjaga. Jam tangan ini adalah Kunci Dewa Naga dan Dinosaurus. Melalui perangkat ini, kau dapat memanggil dan mengendalikan partner sejati yang akan menemanimu di Mars.”

Ketiganya saling berpandangan, tak percaya dengan apa yang baru saja didengar.

“Tunggu, partner? Maksudnya kita... bakal punya dinosaurus dan naga sebagai teman?” tanya Raka, setengah tertawa setengah terkejut.

“Kalau gitu, ini bukan cuma game,” Lina berbisik.

Tiba-tiba, layar holografik menampilkan tiga simbol: seekor naga merah menyala, seekor dinosaurus biru yang gagah, dan sebuah sosok kristal bercahaya.

“Ini... calon partner kalian,” suara dari jam tangan menjelaskan. “Masing-masing akan muncul jika kalian memilih dan memanggilnya dengan benar. Kekuatan mereka akan berhubungan dengan jiwa kalian.”

Arga menggerakkan jarinya dan menyentuh simbol naga merah. Seketika hologram naga itu muncul di udara, berputar-putar lalu menghilang.

“Aku gak yakin ini hanya teknologi hologram,” katanya. “Sepertinya… nyata.”

Jam tangan mereka bergetar lembut, dan sebuah pesan baru muncul:

“Perjalananmu baru dimulai. Naga Pharaoh, penguasa kegelapan di Mars, akan segera bangkit kembali. Hanya kalian yang dapat menghentikannya. Gunakan kekuatan partner kalian dengan bijak.”

Lina menghela napas. “Jadi… kita benar-benar dipilih untuk melawan Pharaoh?”

Raka mengangkat kepalan tangan. “Kalau begitu, kita harus siap. Naga dan dinosaurus itu... partner kita di dunia yang bukan cuma permainan ini.”

Arga tersenyum tipis. “Kita gak hanya main game lagi. Kita sudah masuk ke dalam dunia yang nyata. Dan petualangan baru kita… baru saja dimulai.”

Setelah menerima jam tangan ajaib dan pesan penting tentang Naga Pharaoh, ketiganya berdiri di sebuah padang luas merah yang tak bertepi, dengan langit Mars yang berkelap-kelip aneh. Di depan mereka, hologram simbol naga, dinosaurus, dan kristal masih berpendar.

“Sekarang waktunya untuk memanggil partner kita,” kata Lina, suaranya penuh tekad.

Ketiganya mengangkat pergelangan tangan dan menyentuh simbol masing-masing di layar jam tangan.

---

Lina dan Long Wei

Di depan Lina, dari kabut merah muncul sesosok naga besar dengan sisik merah menyala, mata berapi, dan ekor yang berputar anggun. Naga itu mengaum lembut, mengeluarkan semburan api kecil yang membentuk lingkaran bercahaya di udara.

“Aku Long Wei, kekuatan api dan pelindungmu,” suara naga itu bergema dalam benak Lina. “Bersama, kita akan lawan kegelapan yang bangkit.”

---

Raka dan Koro-chan

Sementara itu, di sisi Raka, sebuah makhluk dinosaurus kecil melompat keluar dari bayangan. Berbulu halus warna biru dengan corak cerah, matanya ceria dan penuh semangat.

“Hai, aku Koro-chan!” suara kecil tapi ceria bergema. “Aku lincah dan cepat, siap menemani dan melindungi kamu!”

Raka tersenyum lebar, mengelus kepala Koro-chan yang mungil tapi kuat itu. “Keren, bro! Kayak partner main game sesungguhnya!”

---

Arga dan Fubuki.

Di sisi Arga, kabut dingin mulai menyelimuti dan dari dalamnya muncul naga kristal bening yang berkilau seperti es. Nafasnya menciptakan kabut beku yang menari di udara.

“Aku Fubuki, badai salju yang tenang dan kuat,” suara lembutnya memenuhi pikiran Arga. “Kita akan berdiri teguh di tengah badai kegelapan.”

Arga menatap Fubuki dengan rasa kagum dan hormat. “Kita akan kuat bersama.”

---

Ketiganya merasakan aliran energi mengalir dari jam tangan ke tubuh mereka, seolah menghubungkan jiwa mereka dengan partner masing-masing. Suasana menjadi lebih hidup, penuh harapan dan tekad.

“Ini bukan hanya permainan,” Lina berkata pelan. “Ini dunia kita sekarang.”

“Dan kita sudah mulai bertarung untuk masa depan Mars,” tambah Raka, mengepalkan tangan.

Arga menatap langit merah yang luas. “Pharaoh, kami datang.”

Bab 4: Latihan dan Persiapan Perang

Matahari merah Mars mulai meninggi, menyinari padang pasir luas di sekitar mereka. Lina, Raka, dan Arga berdiri berhadapan dengan partner masing-masing, yang kini sudah menjadi sosok nyata di dunia Mars.

Lina mengangkat tangan, mencoba mengendalikan Long Wei yang mengepakkan sayap berapi-api. “Long Wei, tunjukkan kekuatan api!”

Naga merah itu mengeluarkan semburan api yang membentuk lingkaran besar, membakar batuan kering di sekeliling mereka. Lina merasakan gelombang panas mengalir dari naga ke dalam dirinya, membuatnya terpacu.

Di sisi lain, Raka berlari bersama Koro-chan yang gesit. “Ayo, Koro-chan! Lincah dan cepat, tunjukkan skillmu!”

Dinosaurus kecil itu melompat tinggi, berlari melewati bebatuan dengan kelincahan luar biasa. Raka mengontrol pergerakannya lewat jam tangan, memerintahkan serangan simulasi yang mengagetkan.

Arga berdiri tenang, mengangkat tangan ke arah Fubuki. “Tahan badai esmu, Fubuki.”

Naga kristal itu menghembuskan angin dingin, membuat kabut beku menari-nari membentuk penghalang pelindung yang memantulkan cahaya merah dari langit Mars.

“Bagus,” puji Lina. “Kita harus menguasai kekuatan ini, sebelum Pharaoh bangkit.”

Tiba-tiba, layar holografik jam tangan mereka berkedip. Muncul pesan baru:

“Ujian pertama dimulai. Kalahkan bayangan Pharaoh untuk membuka kunci senjata Dewa Naga.”

Bayangan hitam besar dengan mata merah menyala muncul di depan mereka, mengeluarkan aura gelap yang mengerikan.

Lina menatap partnernya, “Kita harus siap bertarung.”

Raka mengepalkan tangan, “Ini baru permulaan.”

Arga mengangguk, “Bersama, kita bisa.”

Bab 5: Dunia Baru, Musuh Baru

Lina, Raka, dan Arga membuka mata mereka dengan perlahan. Tubuh mereka terasa berat dan aneh. Sekeliling mereka bukan lagi pegunungan di Bumi, tapi sebuah lanskap merah yang luas, di bawah langit oranye gelap khas Mars.

Mereka duduk di atas tanah yang berdebu merah. Di pergelangan tangan masing-masing, terpasang jam tangan bercahaya dengan desain futuristik dan simbol naga serta dinosaurus yang berputar perlahan.

"Ini… bukan lagi permainan," suara Lina bergetar. "Kita benar-benar di Mars."

Raka menatap tangannya yang mengenakan jam tangan itu. "Gila… kita sudah meninggalkan Bumi berapa lama?"

Arga menggerakkan perangkatnya, lalu menatap layar. "Menurut data di sini, meskipun kita ada di Planet Mars, ini bukan Planet Mars yang adai di dunia kita tapi di dunia Lain!."

Ketiganya saling pandang dengan ekspresi campur aduk: terkejut, bingung, takut.

Tiba-tiba, dari kejauhan terdengar suara gemuruh keras. Sebuah kawanan dinosaurus besar muncul di cakrawala, diikuti oleh seekor naga besar berkilauan.

Jam tangan mereka bergetar dan memunculkan hologram partner masing-masing:

Lina mendapatkan Long Wei, naga api berkilau merah menyala.
Raka mendapatkan Koro-chan, dinosaurus biru kecil yang lincah.
 Arga mendapatkan Fubuki, naga es kristal yang anggun.

Sebuah suara lembut keluar dari jam tangan mereka:

"Kalian telah dipilih menjadi penjaga Mars. Bersama kami, kalian harus melawan kegelapan yang akan bangkit: Naga Pharaoh. Namun kini, ancaman lain telah muncul — Ras Manusia Super, hasil evolusi dan rekayasa genetik dari Bumi masa depan, yang ingin menaklukkan Mars dan memburu makhluk langka seperti dinosaurus."

Lina menggenggam tangan partnernya, Long Wei. "Kita harus melindungi Mars dan makhluk-makhluk di sini. Tapi kita juga harus bersiap menghadapi manusia… mereka sudah berbeda dari yang kita kenal."

Raka mengangguk. "Kalau begitu, gimana kalau kita mulai latihan? Kita harus kuasai kekuatan kita dulu sebelum bertarung."

Arga menatap cakrawala yang mulai gelap, dengan bayangan besar yang tampak di kejauhan. "Waktu kita singkat. Pharaoh akan bangkit. Dan manusia… mereka tidak akan berhenti."

Tiga anak itu memandang ke masa depan yang berat dan penuh tantangan, siap melangkah ke dunia baru yang jauh dari rumah mereka.

Bab 6: Teman Misterius dan Rahasia Jam Canggih

Matahari Mars mulai turun di balik bukit merah, menciptakan bayangan panjang di padang pasir. Lina, Raka, dan Arga tengah berlatih mengendalikan partner mereka — Long Wei, Koro-chan, dan Fubuki — saat tiba-tiba sosok anak muncul dari balik bebatuan.

Anak itu memakai jaket gelap dengan motif naga, dan di tangannya tergenggam kartu-kartu tempur yang bersinar redup. Wajahnya serius tapi penuh percaya diri.

Tiba-tiba, dari balik celah batu muncul bayangan gelap besar — anak buah Pharaoh yang menyeramkan, seekor naga kegelapan dengan sisik hitam legam dan mata merah menyala. Ia mengaum mengancam dan meluncur ke arah Shen.

Shen tidak panik. Dengan tenang, dia mengangkat kartu tempur dari genggamannya dan menepuknya ke tanah. Sebuah cahaya putih terang membara dan dari dalam cahaya itu muncul naga besar, sosok partner tempurnya yang berkilau, dengan sisik biru keperakan dan mata tajam bercahaya—sebuah naga yang melambangkan keberanian dan kekuatan.

Naga Shen mengaum kuat, mengeluarkan semburan angin badai yang menghantam naga kegelapan itu. Pertarungan sengit berlangsung singkat, namun dengan kelincahan dan strategi yang sempurna, Shen dan naganya berhasil melumpuhkan anak buah Pharaoh itu dengan kombinasi serangan angin dan ekor yang memukul keras.

Saat naga gelap itu jatuh, tubuhnya memudar menjadi bayangan dan hilang. Shen berdiri tegak, wajahnya penuh keyakinan.

Lina, Raka, dan Arga terpana melihat kekuatan yang baru saja mereka saksikan.

"Siapa kau?" tanya Lina dengan penuh kekaguman.

Anak itu tersenyum tipis. "Nama saya Shen. Aku datang dari Bumi, seperti kalian. Tapi aku sudah di sini lebih dulu."

Raka mengangkat alis. "Lebih dulu? Maksudmu kita bukan yang pertama datang ke Mars?"

Shen mengangguk. "Betul. Dan aku sudah belajar mengendalikan jam tangan ini lebih dalam. Kartu tempur ini adalah kunci untuk membangkitkan kekuatan tersembunyi dari jam canggih kita."

Arga penasaran. "Apa tujuanmu di sini? Apa kau tahu tentang naga Pharaoh?"

Shen menghela napas. "Pharaoh itu bukan sekadar legenda. Dia ingin membalaskan dendam kepada para Dewa Naga yang mengurungnya, dan mengembalikan Mars ke zaman kegelapan yang penuh kehancuran."

Lina melirik jam tangannya. "Kami juga sudah tahu tentang  Federasi Brahmaloka di Bumi yang ingin menguasai Mars."

Shen mengangguk serius. "Itu benar. Bumi dibawah sana berbeda dengan yang ada di dunia kita, ada banyak mahluk magis dan penyihir disana, selain itu teknologinya  juga jauh lebih maju daripada di dunia kita."

Raka bergumam, "Jadi, kita benar-benar terlempar jauh ke dimensi lain. Dan kita harus melawan bukan hanya Pharaoh, tapi juga Federasi Brahmaloka."

Shen tersenyum penuh keyakinan. "Kita tidak sendiri. Bersama-sama, kita bisa melawan kegelapan dan menjaga Mars tetap aman."

Lina, Raka, dan Arga saling bertukar pandang dan tersenyum. Mereka akhirnya menemukan teman seperjuangan — dan kekuatan baru yang bisa mengubah nasib Mars.

Bab 7: Air Mata, Realita, dan Misi Para Penjaga Mars

Malam itu, saat angin dingin Mars menyapu dataran merah, Lina duduk sendiri di atas batu besar. Matanya basah, air mata mengalir tanpa bisa ditahan.

“Aku rindu Bumi… aku ingin pulang,” bisiknya dengan suara serak. “Aku ingin bertemu Mama dan Papa, kembali ke rumah kami di Depok…”

Raka dan Arga mencoba menghibur, tapi Lina menunduk, tenggelam dalam kesedihan yang dalam.

Tiba-tiba Shen duduk di sampingnya, menatap jauh ke langit Mars yang penuh bintang asing.

"Lina," ucap Shen pelan, "aku mengerti perasaanmu. Aku juga merasakan hal yang sama ketika pertama kali tiba di sini. Tapi, aku harus jujur padamu."

Lina menoleh, tatapan penuh harap.

"Kita memang bisa melakukan perjalanan waktu ke masa depan melalui game itu. Itu karena relativitas waktu—seperti yang dijelaskan Einstein, waktu bisa melambat atau bergeser berdasarkan kecepatan dan gravitasi. Tapi kembali ke masa lalu... itu hal yang berbeda."

Shen menarik napas panjang. "Kembali ke masa lalu akan melanggar kausalitas, hukum sebab-akibat yang menjaga keseimbangan alam semesta. Jika kita mencoba mengubah masa lalu, itu bisa menimbulkan efek kupu-kupu yang menghancurkan seluruh garis waktu. Jadi, mustahil bagi kita untuk kembali ke Bumi seperti yang kita kenal dulu."

Lina terdiam, air matanya semakin deras. "Jadi… kita harus tinggal di sini? Selamanya?"

Shen mengangguk, menepuk bahu Lina dengan lembut. "Kita tidak punya pilihan lain selain bertahan. Kita harus menjaga kewarasan, dan yang paling penting—kita harus bertarung demi masa depan Mars dan Bumi."

Raka dan Arga mendekat, menyatukan tekad mereka.

Shen lalu berkata, "Untuk mengalahkan Pharaoh, kita harus melewati ujian dari para Dewa Naga. Kita harus mengalahkan dua belas dinosaurus Shio yang kini dikendalikan oleh Pharaoh. Mereka menjaga Batu Dinosaurus, sumber kekuatan purba yang harus kita kumpulkan."

"Kumpulkan Batu Dinosaurus, lalu kita harus menghadapi empat Dewa Naga untuk mendapatkan empat Senjata Dewa," lanjut Shen dengan suara penuh keyakinan. "Kita berempat adalah manusia yang diramalkan bisa membawa empat Senjata Dewa itu, senjata yang melindungi dan menjaga planet Mars."

Shen menatap ketiganya dengan penuh semangat, "Aku sudah berhasil mengumpulkan dua belas Batu Dinosaurus Shio dan mendapatkan senjata dewaku sendiri. Sekarang aku menunggu kalian bertiga untuk menemukan sisa senjata dan bersama-sama mengalahkan Pharaoh."

Lina mengusap air matanya, berdiri dengan tekad baru. "Kalau begitu, kita mulai perjalanan ini. Untuk Mars. Untuk Bumi. Untuk keluarga kita."

Malam itu, bintang-bintang Mars bersinar lebih terang, menjadi saksi janji empat manusia penjelajah waktu yang siap melindungi masa depan planet merah.

Bab 8: Ujian Kepercayaan Para Dewa Naga

Langit Mars bergetar oleh kilatan cahaya keemasan ketika gerbang kuno di puncak Tebing Vermillion terbuka. Suara nyaring memenuhi udara, seperti panggilan dari alam semesta itu sendiri.

Lina, Raka, Arga, dan Shen berdiri di depan altar batu raksasa. Di sekeliling mereka, udara berubah menjadi padat dan berkilau. Empat siluet raksasa mulai muncul—naga-naga kuno dengan aura ilahi, tubuh mereka diselimuti cahaya unsur: api, air, angin, dan tanah.

Empat Dewa Naga Penjaga Mars.

Dewa Naga Api, yang dikenal sebagai Zhu Yan, melingkarkan tubuh merah menyala sambil menatap tajam.
Dewa Naga Air, Ao Guang, mengapung tenang dengan sisik biru safir.
Dewa Naga Angin, Qing Long, membentangkan sayap panjang yang menciptakan pusaran di langit.
Dan Dewa Naga Tanah, Bai Tu, berdiri megah dengan tanduk emas dan mata seperti batu obsidian.

Suasana menjadi tegang ketika suara Ao Guang menggema, dalam dan dalam:
"Jadi kalian... manusia yang diramalkan akan membawa Senjata Dewa?"

Zhu Yan menyeringai sinis.
"Ironis. Manusia yang katanya akan menyelamatkan Mars, padahal ras mereka kini memburu dinosaurus dan mencoba menaklukkan planet ini untuk kepentingan mereka sendiri."

Qing Long ikut bicara, suaranya seperti hembusan badai.
"Dari ribuan tahun kami menjaga planet ini, tak sekali pun kami percaya bahwa manusia layak menjadi penjaga Mars."

Lina melangkah maju. "Kami bukan mereka. Kami tidak datang ke sini untuk menaklukkan. Kami ingin melindungi Mars... dan memperbaiki apa yang salah."

Raka menambahkan, "Manusia memang punya sejarah buruk. Tapi bukan berarti semua manusia buruk."

Bai Tu menatap Arga dengan tajam.
"Kata-kata kalian tidak cukup. Kami butuh bukti. Tunjukkan bahwa kalian bukan manusia yang kami khawatirkan."

Tiba-tiba, keempat naga mengangkat kepala mereka, dan dari langit muncul medan pertempuran ilusi.

Ujian mereka dimulai.

Empat anak itu harus menghadapi cermin diri mereka masing-masing: bayangan kelemahan, keraguan, dan amarah—semua dikendalikan oleh kekuatan Pharaoh. Mereka bertarung habis-habisan, bahu-membahu dengan partner naga dan dinosaurus mereka, hingga akhirnya menjatuhkan semua ilusi.

Tubuh mereka penuh luka ringan, tapi mata mereka bersinar dengan tekad.

Empat Dewa Naga memandang ke bawah. Tak ada lagi keraguan di mata mereka.

Zhu Yan mendengus, lalu mengangguk.
"Kalian bertarung seperti para pelindung sejati. Kalian membuktikan bahwa kalian bukan manusia yang tamak."

Ao Guang bersuara, lebih tenang,
"Namun, dengarkan ini baik-baik. Bahkan jika kalian membawa Empat Senjata Dewa..."

Qing Long menambahkan,
"...itu tidak akan cukup untuk mengalahkan Pharaoh."

Lina terkejut. "Apa maksud kalian?"

Bai Tu melangkah maju, suaranya berat dan serius.
"Jika empat senjata itu cukup... kami sudah menggunakannya ribuan tahun lalu. Tapi Pharaoh bukan sekadar naga. Ia adalah kehendak kegelapan itu sendiri, sebuah kekuatan yang membentuk kehancuran dan keserakahan."

"Senjata kami hanya alat. Tapi harapan sejati—adalah sesuatu yang belum pernah benar-benar diuji."*

Shen menatap para dewa, kemudian berkata pelan,
"Kami akan menemukan jalan. Dengan senjata, dengan ikatan kami, dan dengan tekad."

Keempat naga saling pandang… dan untuk pertama kalinya, mereka membungkuk rendah.

"Kalau begitu, buktikan bahwa takdir memang memilih kalian. Dapatkan senjata kalian. Dan bersiaplah menghadapi perang yang akan menentukan nasib dua dunia."

---

 9: Perburuan Senjata Dewa Dimulai

Setelah pertemuan dengan para Dewa Naga, langit Mars kembali tenang. Namun jiwa keempat anak manusia itu kini dipenuhi oleh tanggung jawab yang jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan.

Shen memimpin mereka menuruni kuil naga. Di tangannya, sebuah kompas kristal naga memutar pelan, menunjukkan arah: ke empat penjuru Mars, tempat di mana keempat Senjata Dewa tersembunyi dan dijaga oleh sisa kekuatan kuno—ujian terakhir yang hanya bisa dilewati oleh pemilik sejati senjata tersebut.

Mereka berkumpul di tepi danau beruap, duduk mengitari api unggun kecil.

“Senjataku disebut Yán Tiě, tombak petir naga. Untuk mendapatkannya, aku harus bertarung tanpa partner dan menahan godaan kekuasaan Pharaoh. Kalian juga akan diuji, bukan cuma soal bertarung, tapi soal hati dan keberanian,” jelas Shen dengan mata yang menatap tajam ke nyala api.

Lina mengangguk pelan. “Jadi senjata itu akan memilih kita?”

“Ya,” jawab Shen. “Mereka bukan benda mati. Mereka makhluk purba yang membentuk Mars bersama para Dewa Naga. Hanya yang jiwanya seirama dengan kehendak mereka yang bisa menyatu.”

Mereka membuka peta hidup yang diberikan para dewa, dan empat titik cahaya muncul:

Utara: Celah Batu Merah — Tempat terkuburnya Jianlong, pedang naga bernafas api.
Timur: Kawah Angin Bersiul — Sarang dari Fēnghǔn, busur yang menembakkan badai.
Selatan: Hutan Hitam Berkabut — Persembunyian Lǐnguī, cambuk jiwa yang hanya bisa dikendalikan oleh yang bisa mengalahkan rasa takutnya sendiri.
Barat: Danau Cermin Terbalik — Tempat istirahat Tǔshēng, perisai naga yang bisa menolak kegelapan.

“Senjata kalian berada di salah satu tempat itu,” kata Shen. “Tapi perjalanan ke sana tidak akan mudah. Pharaoh tahu kita bergerak. Anak buahnya pasti sudah mengawasi.”

Tiba-tiba, suara gemuruh mengguncang tanah. Dari kejauhan, asap hitam menjulang.

“Itu dari arah Selatan!” seru Raka.

“Mereka sudah menyerang Hutan Hitam,” kata Shen, berdiri cepat. “Mereka ingin menghancurkan senjata sebelum kita sempat menyentuhnya!”

Arga mengepalkan tangan. “Kalau begitu kita harus berpencar.”

Lina, yang kini matanya tak lagi dipenuhi tangis, menatap rekan-rekannya satu per satu. “Kita lakukan ini. Bukan karena kita sempurna, tapi karena tak ada orang lain yang bisa.”

Empat arah. Empat anak. Empat ujian jiwa.

Perjalanan mereka sebagai pembawa Senjata Dewa dimulai malam itu, di bawah langit asing planet Mars—dengan satu tekad: mengakhiri kegelapan yang pernah gagal dihentikan oleh para dewa.

10: Ujian Api Lina dan Pedang Naga Jianlong

Angin panas berhembus dari celah bebatuan retak saat Lina tiba di kaki Celah Batu Merah, sebuah jurang raksasa yang membelah dataran Mars seperti luka purba yang belum sembuh.

Dari celah-celah itu, asap merah menyala dan bara api muncul sesekali — tanda bahwa di bawah tanah, sesuatu masih hidup... dan menunggu.

Lina melirik jam tangannya. Long Wei, partner naganya, muncul sebagai proyeksi hologram kecil. "Apa kau yakin kita harus berpisah dari yang lain?" tanya Long Wei dengan suara lembut.

"Aku harus melakukannya sendiri. Ujian ini untukku," jawab Lina dengan suara mantap, meski hatinya masih bergetar.

Ia menuruni jurang perlahan, setiap langkah membuat suhu udara naik. Lantai bebatuan merah membara di bawah kakinya. Di tengah jurang, berdiri sebuah altar batu dengan sosok pedang raksasa tertancap di tengahnya. Pedang itu bersinar merah seperti darah yang menyala dalam gelap.

Jianlong.

Namun, sebelum ia bisa melangkah lebih dekat, suara berat menggema dari dinding batu:

"Kenapa kau datang ke sini, manusia? Apa kau pikir kau layak menyentuhku?"

Dari balik kabut asap, muncul bayangan besar: Jianlong sendiri, bukan hanya pedang, tapi roh naga api yang pernah menjadi senjata para dewa.

Matanya menyala seperti bara. Tubuhnya melingkar dan berkilau, seperti api yang dibekukan menjadi logam hidup.

"Aku datang untuk menghentikan Pharaoh," jawab Lina.

"Pharaoh bukan musuh terbesarmu," sahut Jianlong. "Musuh terbesarmu adalah *keraguan* dan *penyesalan* dalam hatimu."

Tiba-tiba, kabut berubah menjadi ilusi. Lina melihat rumahnya di Depok. Ia melihat ibunya, ayahnya... dan dirinya sendiri, yang pergi tanpa pamit. Ia melihat kedua orangtuanya menangis — dan gambar itu menghantam hatinya seperti badai.

"Aku tak bisa kembali... Tapi aku juga belum bisa melepaskan mereka…" isak Lina, jatuh berlutut.

"Kalau begitu, kau tak akan pernah bisa memegangku!" bentak Jianlong, dan api meledak dari tanah, membentuk bayangan Lina palsu, versi dirinya yang dipenuhi amarah dan keraguan. Sosok itu menyerang Lina tanpa ampun.

Namun saat Long Wei hendak muncul untuk membantu, Lina berteriak, "TIDAK! Ini ujian aku!"

Dia melawan dengan tangan kosong, jatuh, bangkit lagi, menahan rasa sakit, dan akhirnya menatap sosok bayangan dirinya sendiri dengan tatapan yang berbeda. “Aku tidak akan pernah benar-benar bisa kembali. Tapi aku bisa bertarung… supaya dunia ini tak kehilangan rumahnya seperti aku kehilangan milikku.”

Bayangan itu meledak menjadi cahaya.

Jianlong bersinar terang. Sosok naga itu terbang mengelilingi Lina, lalu menyatu menjadi cahaya api dan berubah kembali menjadi *pedang* yang kini jatuh perlahan ke tangan Lina.

"Kau telah mengalahkan api dalam dirimu. Maka aku akan menjadi apimu," bisik Jianlong.

Saat Lina menggenggam pedang itu, api melingkari tubuhnya namun tidak membakar. Ia berdiri tegak, matanya kembali bersinar, dan jam tangannya berubah bentuk — lebih kuat, menyatu dengan energi Jianlong.

Lina kini menjadi pemilik Senjata Dewa Api.
XXX

Sementara Lina berjuang mendapatkan pedang Jianlong di jantung Mars, di sisi lain tata surya, sebuah dunia yang pernah mereka kenal telah berubah drastis.

Di planet itu terdapat sebuah negara korup bernama Federasu Brahmaloka, dipimpin oleh seorang tokoh kuat, dingin, dan visioner — Presiden.

Di orbit rendah Bumi, stasiun luar angkasa Hegemonia, markas pusat Pemerintah Brahmaloka, berdiri megah dengan jaringan satelit tempur dan armada kolonial mengelilinginya. Di dalam ruang rapat pusat komando, Presiden berdiri menghadap jendela kaca transparan, menatap ke arah bintang merah kecil yang kini menjadi target utamanya: Mars.

“Laporan terakhir?” tanyanya dengan nada datar.

Seorang penasihat dengan tubuh yang dipenuhi modifikasi sibernetik menjawab, “Sumber daya Mars sangat stabil. Inti planet mengandung bahan bakar energi kristal naga. Kami perkirakan bisa menyalakan semua reaktor fusion di Bumi selama seribu tahun.”

Presiden menyeringai kecil. “Dan populasi Mars?”

“Kebanyakan spesies purba… naga, dinosaurus… dan beberapa anomali manusia.”

Stone menoleh, matanya berkilau dingin. “Mereka yang disebut anak-anak yang lolos ke Mars. Penjelajah waktu, mungkin dari dimensi lain.”

“Ya, Tuan Presiden.”

Presiden kembali menatap Mars. “Dengar, Bumi kita sudah terlalu penuh. Ekosistem kita hancur. Laut mengering, tanah menghitam. Solusi kita satu: ekspansi dan pengendalian populasi. Kita perlu mengalihkan setengah penduduk ke koloni baru.”

Penasihat bertanya hati-hati, “Dan… makhluk purba di Mars?”

Stone menjawab, tanpa ragu, “Mereka akan kita tangkap dan jual. Pasar perburuan antargalaksi akan membayar mahal untuk naga dan dinosaurus hidup. Satu ekor bisa membiayai satu negara selama lima tahun. Kita akan buka lelang untuk ras alien dari Galaksi Orion dan Zeta Reticuli. Mereka menyukai tontonan... dan darah.”

“Dan anak-anak itu, Tuan?”

Presiden menyipitkan mata. “Mereka hanya anak-anak. Takdir mereka ditulis oleh fiksi. Aku tulis kenyataan.”

Kemudian ia menekan tombol holografik.

“Operasi MERAH akan dimulai. Kirim pasukan genetika. Aku ingin Mars ditaklukkan sebelum anak-anak itu menemukan senjata ketiga.”

---

Di balik ambisi Presiden Stone tersembunyi kehancuran yang lebih besar dari Pharaoh sendiri. Bukan hanya Mars yang dipertaruhkan, tapi nasib dua dunia—dan mungkin seluruh galaksi.


BAB 10: KONSTITUSI PRINCIPALITY OF MINERVA


Sekelompok pemberontak manusia di bumi yang kalah dan melarikan diri dari Federasi Brahmaloka membangun sebuah kerajaan kecil di planet Mars dan dilindungi oleh para naga dan dinosaurus yang juga ingin melindungi Mars dari serangan bumi.

Di  tengah hamparan merah dan lanskap gurun luas Planet Mars, berdirilah sebuah entitas yang memancarkan harapan dan kemajuan manusia: Principality of Minerva. Didirikan pada pertengahan abad ke-21 oleh sekelompok visioner yang percaya bahwa masa depan umat manusia ada di luar Bumi, 

Minerva adalah kepangeranan pertama yang mengklaim keberadaan dan kedaulatan di planet merah. Apollo 17 menemukan sisa-sisa peradaban Mars kuno di permukaan bulan. Di dalamnya, terdapat perangkat teleportasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip sains yang sebelumnya tidak diketahui. Ini memberi umat manusia sarana untuk melakukan perjalanan seketika antara orbit Bumi dan Mars. Namun, hanya Principality of Minerva yang mengetahui teknologi rahasia itu. Teknologi yang jika jatuh ke tangan Pemerintah dunia bisa membuat mereka menaklukkan Planet Mars dengan mudah.


 

PREAMBULE

Dengan rahmat Yang Maha Esa, demi kedaulatan, kehormatan, dan kemajuan spiritual serta intelektual bangsa Minerva, maka dengan ini ditetapkan Konstitusi Principality of Minerva sebagai dasar hukum tertinggi di wilayah kedaulatan ini.

 

PASAL I: STATUS DAN KEDAULATAN

Negara ini bernama Principality of Minerva.

 

Principality of Minerva adalah monarki absolut, di mana seluruh kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif berada di tangan Pangeran (Sovereign) Minerva.

 

Wilayah kedaulatan mencakup seluruh properti milik Sovereign, serta wilayah tambahan yang diakui oleh negara Minerva.

 

PASAL II: KEPALA NEGARA

Kepala Negara adalah Sovereign Minerva, yang memerintah seumur hidup atau sampai pengunduran diri.

 

Sovereign memiliki wewenang penuh dalam semua urusan negara, termasuk:

 

Pengangkatan dan pemberhentian menteri atau penasihat;

 

Pembentukan hukum dan dekret;

 

Pengampunan dan pemberian gelar kebangsawanan;

 

Hubungan luar negeri dengan micronation atau entitas lain.

 

Gelar lengkap Sovereign ditentukan oleh dirinya sendiri dan memiliki keabsahan hukum mutlak di dalam Minerva.

 

PASAL III: KEWARGANEGARAAN

Warga negara Minerva adalah individu yang secara resmi diakui dan disumpah oleh Sovereign.

 

Warga negara memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut:

 

Hak untuk tinggal dan bekerja di wilayah Minerva;

 

Kewajiban untuk menaati hukum dan dekret Sovereign;

 

Hak untuk mengajukan petisi atau permohonan kepada Sovereign.

 

PASAL IV: HUKUM DAN PERATURAN

Semua hukum dan peraturan ditetapkan melalui Dekret Kerajaan oleh Sovereign.

 

Hukum yang berlaku tidak boleh bertentangan dengan nilai dasar Minerva: Keadilan, Ketertiban, dan Kebebasan Berintelektual.

 

Sovereign memiliki kekuasaan mutlak untuk menafsirkan dan menegakkan hukum.

 

PASAL V: SIMBOL NEGARA

Simbol resmi negara terdiri dari:

 

Bendera nasional;

 

Lambang negara;

 

Lagu kebangsaan, ditetapkan oleh Sovereign;

 

Hari nasional, yaitu tanggal pendirian negara.

 

Simbol negara wajib dihormati oleh seluruh warga negara dan pengunjung.

 

PASAL VI: HUBUNGAN INTERNASIONAL

Minerva dapat menjalin hubungan persahabatan dan kerja sama dengan micronation atau entitas manapun.

 

Semua perjanjian internasional harus disetujui dan ditandatangani langsung oleh Sovereign.

 

PASAL VII: PERUBAHAN KONSTITUSI

Konstitusi ini hanya dapat diubah melalui Dekret Khusus oleh Sovereign.

 

Usulan perubahan dapat berasal dari warga negara, namun hanya Sovereign yang berwenang memutuskan.

 

PASAL VIII: PENUTUP

Konstitusi ini mulai berlaku pada saat ditandatangani dan diumumkan oleh Sovereign Principality of Minerva.

.

 

🖋️ []

[Pangeran Minerva 1]

Sovereign Principality of Minerva



BAB 11 :      Surat  Kewarganegaraan Principality of Minerva

 


Nomor: [MIN/REG/XXX]

 

---

 

ATAS NAMA SOVEREIGN MINERVA

 

Dengan kekuasaan absolut yang diberikan oleh Konstitusi Principality of Minerva, serta demi kehormatan dan kemajuan Bangsa Minerva, maka dengan ini dinyatakan bahwa:

 

---

 

NAMA: \[Nama Lengkap Pemohon]

 

TANGGAL LAHIR: \[Tanggal Lahir]

 

TEMPAT LAHIR: [Kota, Negara]

 

IIDENTITAS: \[Nomor Identitas (opsional)]

 

ALAMAT TEMPAT TINGGAL: \[Alamat lengkap]

 

---

 

Telah secara resmi diterima sebagai Warga Negara Minerva, dengan segala hak, perlindungan, dan kewajiban yang ditetapkan oleh Konstitusi dan Dekret Kerajaan.

 

Warga Negara Minerva berhak:

 

Memiliki dan menggunakan dokumen resmi negara;

Menikmati perlindungan di bawah hukum Minerva;

Berpartisipasi dalam kegiatan budaya, nasional, dan diplomatik Minerva;

Mengajukan petisi dan permohonan langsung kepada Sovereign.

 

Warga Negara Minerva berkewajiban:

 

Menjunjung tinggi hukum dan kehormatan Principality of Minerva;

Menghormati Sovereign dan simbol negara;

Menjadi warga yang aktif, damai, dan beretika dalam komunitas Minerva.

 

---

 

Ditetapkan di Istana Kerajaan Minerva

Pada hari ini, tanggal [Tanggal Penerbitan]

 

Pangeran Minerva

Sovereign of the Principality of Minerva

 

Cap dan Meterai Kerajaan


 

---

 

CATATAN TAMBAHAN(opsional):

 

Nomor Paspor: \[Jika Diberikan]

 Gelar Kehormatan: \[Jika Ada]

Status Bangsawan: \[Ya/Tidak]

 

---

XXX

Kila Elektranova adalah gadis kecil dari suku Shakya Tartarian, kerajaan sihir Avalorpuraheim, suku keturunan budak ketika perbudakan masih dilegalkan di negara ini. Karena itu, dia sering diremehkan dan diganggu oleh anak-anak lain yang merupakan penyihir darah murni, sebelum identitasnya sebagai putri hybrid dan titisan Dewi Malaikat Mikhael Kila Elektranova terungkap. Kila adalah anak terlantar yang diasuh oleh  pelayan keluarga bangsawan. Suku tempat Kila berasal terkenal sebagai suku penambang sisa mineral di sektor-sektor buangan dan terbengkalai, di kelas terbawah sektor terbawah, sektor terburuk, karena ledakan plasma. Mereka dicampakkan di sana untuk menambang sisa-sisa mineral yang ditinggalkan.

Kila Elektranova mengetahui jati dirinya sebagai titisan Dewi Sihir Mikaelkika Elektranova dan Malaikat Penjaga Bulan ketika dia tak sengaja tersambar petir saat sedang bermain layangan yang nyangkut di tiang listrik. Anehnya, dia selamat dari sesuatu yang seharusnya bisa membuatnya mati. 

Kila memiliki jantung Dewi Elekranova, Dewi terkuat, penguasa matahari, perang, serta dewi kebijaksanaan dan petir. Kila Elektranova bisa melihat suara dan mendengar warna. Dari suara di sekitarnya, dia bisa mengubahnya menjadi matahari, es, ataupun petir. Dia juga memiliki kekuatan untuk mengendalikan gravitasi dan kekuatan balok es yang bisa mendinginkan alam, dengan tongkat kebesarannya sebagai Dewi yang membentuk simbol matahari.

Sebagai putri Hybrid, Kila dipilih menjadi salah satu putri kerajaan dan pandita sihir utama bangsa spiritual tinggi Ayodhdewataya di kerajaan sihir Avalorpuraheim yang berhasil mengembangkan teknologi antariksa berkat bantuan Federasi Brahmaloka dan membuka diri terhadap planet lain, menjadikannya tempat ziarah suci dari berbagai bangsa alien. Budaya spiritual mereka jauh lebih maju dan melampaui kaum Dewata yang awalnya mengajari mereka sihir.

Jean Atreus Edison adalah satu-satunya orang yang mencintai Kila sebagai manusia, bukan sebagai alat atau harta orang lain. Dulu, orang-orang memandang rendah Kila hanya karena dia anak miskin, yatim piatu, dan keturunan budak suku Shakya Tartarian yang bertugas menambang ampas mineral di kerajaan sihir Avalorpuraheim. Namun, setelah jati dirinya terungkap bahwa dia sebenarnya adalah seorang putri, wanita suci, dan titisan Dewi Malaikat Petir dan Bulan Mikaelkika Elektranova, hidupnya tak menjadi lebih baik. Dia justru semakin dikekang dan dipandang tak lebih dari harta kuil Central Cathedral. Dia dipaksa mengorbankan kekuatannya demi kepentingan spiritual kuil hingga dia kurus kering, tetap diremehkan statusnya sebagai keturunan budak meski titisan seorang Dewi. Dia juga dikurung, disiksa, dicambuk, dan dihajar oleh pendeta kuil jika membuat sedikit kesalahan, dan tak diizinkan untuk menikah dengan siapapun.

Sebagai wanita suci, kondisi inilah yang membuat Edison begitu terpukul, karena dia tak bisa menikahi gadis yang paling dia cintai akibat jalan takdir. Meski Kila selalu bicara kasar padanya, sebenarnya dia hanya manja dan jual mahal pada Edison yang menyukainya. Edison juga memaklumi Kila yang memiliki kondisi emosional tak stabil, mengingat masa lalunya dan masalah hidupnya yang tak kunjung berakhir. Belum lagi, Kila selalu membantu Edison dalam setiap kesulitan, termasuk kesulitan dalam memperbaiki hubungan dengan ayahnya, Edison Senior, seorang ilmuwan yang keras kepala. Ayah Edison sangat suka pada kepribadian Kila yang semakin membaik dan ramah meski dia keturunan budak. Ditambah lagi, Kila adalah gadis suci titisan Dewi yang sangat baik dan ramah pada Edison. Karena itu, Edison Senior merestui hubungan asmara mereka sebagai remaja. Belum lagi, Kila pernah meminta maaf atas tindakan kasarnya dan mengatakan pada Edison bahwa Kila sangat mencintai Edison, meski karena takdir yang kejam, sebagai wanita suci, membuatnya tak diizinkan mencintai siapapun apalagi menikah. Kila adalah teman pertama Edison, begitu pun sebaliknya.

Menyadari potensinya yang luar biasa Chaos Mistletoe,Kristal purba anugrah Dewata yang ditempa panas bumi Planet Pimy ini menghantarkan energi yang sangat tinggi yang menyambarkab petir ke bumi, digunakan Dewi Elektranova untuk membangkitkan robot Eriol Talos yang kelak bereinkarnasi menjadi Edison dapat menjadi ancaman bagi perdamaian jika semua bangsa dengan serakah memperebutkannya. Ketiga bangsa sepakat untuk mendirikan  Galaxy Heroes Engliment sebagai rencana antisipasi untuk melawan kejahatan dan melindungi galaksi

XXX

Bukannya terluka Kila yang tak sengaja kesetrum petir saat main layangan di tengah hujan malah mendapat kekuatan petir, ternyata dia adalah Reinkarnasi dari seorang Putri Penyihir bernama Putri Elektra.

Putri Elektra adalah putri kerajaan Bulan yang diberkati kekuatan sihir Listrik yang dipercaya mampu melindungi kerajaan namun karena merasa tertekan dengan peraturan kerajaan dan harapan orang dia pergi dari kerajaan dan menyamar menjadi rakyat biasa,namun dia kembali ke kerajaan Bulan ketika kerajaannya diserang sekelompok iblis dan dia kalah dalam pertempuran itu dan bereinkarnasi Menjadi Kila.

Setelah sadar dari pingsan saat Kila bertemu dengan Kelinci Pink Ajaib bernama Redly,Redly dengan ramah menceritakan jika Kila adalah Reinkarnasi dari Penyihir Petir bernama Putri Elektra yang tinggal di kerajaan Bulan dan harus hidup untuk melawan Iblis Kucing yang dikenal sebagai Bangsa Bastet.

Karena Kila belum mampu mengendalikan kekuatan petirnya dia tak sengaja bermain main dan memadamkan listrik satu kota,Satu kota menjadi Panik bahkan Departemen Keamanan United State of Mesopimia negara pemerintahan tunggal di Planet Pimy.

Karena Kila belum mampu mengendalikan kekuatan petirnya dia tak sengaja bermain main dan memadamkan listrik satu kota,Satu kota menjadi Panik bahkan Departemen Keamanan United Kingdom of Avalorpuraheim negara pemerintahan tunggal di Planet Pimy.

Raja mengadakan pertemuan diantara para ilmuwan dan petinggi militer namun mereka tak mampu menemukan objek yang menyebabkan pemadaman listrik,karena itulah Presiden Mesopimia memutuskan untuk memanggil seorang Ilmuwan Hebat bernama Rudolf Edison, orang orang sebenarnya tak suka dengan sifat Edison yang terkenal arogan dan eksentrik tapi semua orang tak ada yang meragukan kemampuannya dalam mengidentifikasi

XXX

Ada perbedaan mencolok antara manusia yang memakan pohon keabadian Edendrassil di Taman Eden Valhalla, cikal bakal ras penyihir, dan manusia yang memakan pohon pengetahuan, manusia modern dengan teknologi canggih. Perbedaan ini terlihat dalam kisah kepahlawanan.

Ksatria bangsa penyihir Avalorapuraheim tidak memiliki topeng atau kepribadian ganda. Mereka berkembang melalui latihan dan proses belajar dengan guru luar biasa. Semua anggota masyarakat penyihir memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi kuat.

Berbeda dengan pahlawan dan ksatria manusia di Federasi Brahmaloka. Mereka menjadi pahlawan karena percobaan ilmiah yang gagal, teknologi canggih, atau karena mereka berasal dari masa depan dengan kemampuan fisik dan mental yang melebihi manusia biasa. Mereka menggunakan topeng atau alter ego untuk menjaga identitas dan kehidupan pribadi.

Bangsa manusia yang memakan pohon pengetahuan memiliki karakteristik rasional, empirik, dan akademik. Mereka tidak percaya pada hal-hal yang tidak masuk akal, memandang rendah kekuatan sihir ras penyihir. Menurut mereka, kekuatan  hanya mungkin melalui eksperimen atau teknologi.

Sementara itu, ras penyihir yang memakan pohon keabadian tidak memiliki batasan biologis. Mereka percaya bahwa manusia memiliki potensi tak terbatas untuk mengembangkan diri dan kemampuan sihir. Bagi mereka, latihan keras dan metode tertentu dapat membawa kesaktian dan kekuatan super.

Planet purba Tordom di sistem tata Surya bertubrukan dengan planet Gaea yang saat itu dikuasai kerajaan purba dan memusnahkan kerajaan yang dipimpin oleh sang Prabu,keduanya menyatu menjadi Planet Pimy saat ini dan sisa pecahannya membentuk bulan satelit Planet Pimy, Chaos Mistletoe adalah kristal purba para dewa primordial yang terbentuk jutaan tahun yang lalu di bawah permukaan bumi,kandungan Mistletoe terdapat di lingkar jalur gunung berapi.

Ras Ayodhdewataya bangsa sihir paling dominan dari Kerajaan Sihir Avalorpuraheim penerus Kerajaan planet Pimy purba,menggunakan permata Chaos Mistletoe dalam ritual mereka dalam jumlah yang terbatas, diwariskan leluhur mereka.

Di ujung tata Surya yang tak berujung pada sebuah planet yang dikenal sebagai planet Pimy  yang memiliki sebuah benua raksasa bernama Bhumiwidpa dihuni bangsa manusia, peri, elf bertelinga runcing yang disebut Tartaria, sebuah planet Seperti bintang hijau bersinar di tempat yang jauh, disana juga ada peradaban yang diisi manusia manusia super yang memiliki pengembangan kekuatan fisik dan mental dari kesempurnaan.

Bangsa-bangsa disana hanya mengizinkan yang terkuat untuk hidup dan mereka juga suka bertarung dan berkelana ke seluruh penjuru dunia untuk mencari musuh baru yang lebih kuat agar kemampuan mereka meningkat, namun takdir berkata akan tiba saatnya planet itu hancur karena gempa raksasa yang muncul saat kebangkitan Aulgemir. 

Empire of Fantasy adalah sebuah bulan atau satelit yang mengitari Planet Pimy dan tercipta dari Energi Mistletoe Milik Dewi Malaikat Mikaelkika Elektranova, memiliki penjaga yang disebut pedang Lionheart Blade.

Empire of Fantasy adalah perwujudan dari  Pandora, wanita manusia pertama di dunia yang membuat Sanctuary mencintainya dia tinggal di Taman Eden Valhalla,untuk menguji cintanya Sanctuary memberi hadiah berupa sebuah kotak yang indah. Pandora diperingatkan Sanctuary untuk tidak membuka kotak tersebut. Suatu hari, Pandora sangat penasaran dan kemudian membuka kotak tersebut. Setelah dibuka, dari kotak itu keluar berbagai macam keburukan (kejahatan, penyakit, penderitaan). Semua keburukan itu menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia. Pandora kemudian melihat ke dalam kotak dan menyadari masih ada satu hal yang tersisa di sana: harapan. Kekuatan harapan yang diberikan Dewi Mikaelkika itulah yang menjadi Cikal Bakal Empire of Fantasy.

Berkat kemunculan Empire of Fantasy ini, dunia menjadi lebih damai dan tentram. Namun, namanya juga manusia, tak bisa melihat sesuatu yang sangat kuat dan berharga tanpa muncul sifat serakahnya, selalu merasa tak cukup. Akhirnya, manusia saling berperang dan berebut kekuasaan yang lebih besar dengan memperebutkan Empire of Fantasy demi kepentingan masing-masing. Mereka juga menciptakan senjata mereka sendiri yang bisa dipakai untuk menghabisi ras penyihir yang terbuat dari Empire of Fantasy, menyebabkan banyak nyawa berguguran dan meninggalkan jutaan pedang yang tertancap berserakan di medan pertempuran. 

Di akhir perang, Lionheart Blade hancur dan membuat Empire of Fantasy terjatuh ke dalam kegelapan, menghilang dari semua orang. Hingga Lionheart Blade tak berhasil dikuasai oleh pihak manapun. Banyak orang yang berusaha menemukan Empire of Fantasy kembali. 

Tiga negara yang saling berperang selama ribuan tahun di Bhumiwidpa akhirnya mencapai perdamaian di tahun 5012 Saka, pertama sebuah negara manusia Republik  militeristik yang menguasai seluruh daratan utama Benua Bhumiwidpa, 

Federasi Brahmaloka, dipimpin oleh seorang sekertaris Jendral bernama Rajendra Surya dan Ketua Komite Kota Chandra Von Starkenburg. 

Federasi Brahmaloka adalah negara terkuat di Planet Pimy, bahkan Federasi Brahmaloka mampu melakukan perjalanan antariksa dan memiliki koloni di planet lain, menaklukkan ras alien di sistem tata surya untuk membayar upeti pada Federasi Brahmaloka seperti Planet bangsa robot yang disebut Albion Cybrion.

Kedua, Kerajaan sihir yang disebut sebagai kerajaan Avalorpuraheim berkuasa di pulau pulau besar di sekeliling benha Bhumiwidpa.

Kerajaan Avalorpuraheim dikuasai oleh ras penyihir Avalorian yang memuja Dewa Sanctuary dan malaikatnya. Malaikat adalah anak perempuan Dewa Sanctuary dan melayaninya untuk tugas di Vaneheim maupun bumi.

Kerajaan Avalorpura adalah kerajaan Sihir yang menggabungkan kekuatan mereka dengan Ilmu Sains sebagai senjata mereka. Sedangkan negara lain memiliki teknologi modern yang jauh lebih maju dari kerajaan Avalorpura, meski tak memiliki ilmu sihir mereka sudah mampu membuat rudal dan robot futuristik sebagai senjata berperang. 

Terakhir ada Republik Of Biak Na Bato negara maritim yang memiliki wilayah terbesar diantara tiga negara, mereka menguasai seluruh lautan di bumi, samudra Panthalassa.

Setelah perang segitiga selama ribuan tahun, Republik Biak Na Bato, penyihir dan Federasi Brahmaloka akhirnya menandatangi perjanjian damai dan hidup berdampingan. Era ini disebut era  Era tiga negara dan membentuk sebuah organisasi regional di Benua Bhumiwidpa untuk menyatukan tiga negara di bawah Pasport dan mata uang yang sama dengan bebas.

Namun era perdamaian ini menyimpan sisi gelap bagi suatu organisasi.Ronninvia  Group adalah pasukan elit paramiliter yang terdiri dari anak-hasil eksperimen Pemerintah Brahmaloka dari suku suku barbar yang terkenal sebagai pejuang tangguh dan berhasil ditaklukkan oleh negara itu. Mereka dibentuk untuk melawan kerajaan Avalor selama perang di masa lalu.

Mereka adalah anak-anak yatim piatu yang menjalani rekayasa genetika, pelatihan ekstrem, dan indoktrinasi kuat untuk membenci ras penyihir. Ronninvia Group memiliki kekuatan fisik dan mental yang melebihi manusia biasa serta kemampuan senjata yang canggih.

Setelah perang berakhir dan traktat perdamaian ditandatangani, Ronnin Group dibubarkan. Mereka menjadi masyarakat terlupakan, hidup sebagai gelandangan, pengemis, atau preman. Mereka dijauhi layaknya sampah masyarakat. Mereka tak mengenal dunia selain medan perang.

Pada titik terendahnya, pasukan Ronninvia tinggal di gua dingin, tanpa uang dan makanan setelah perang berakhir. Kehidupan mereka sangat sulit dan penuh kesengsaraan. Namun, Prigrozin Wiraguna, pemimpin Ronninvia, bersumpah akan mengubah nasib pasukannya. Dengan tekad kuat, ia berjanji bahwa selama dia masih hidup, tak ada Ronninvia yang akan kelaparan atau miskin lagi.

Ambisi Prigrozin tidak berhenti di situ. Ia bermimpi besar: menaklukkan tiga negara, yaitu Kerajaan Sihir Avalorpuraheim, Republik Biak Na Bato, dan Republik Brahmaloka. Visinya adalah menjadikan Ronninvia sebagai kontraktor militer swasta terkuat dunia setelah Ronninvia sebagai organisasi Paramiliter dibubarkan Pemerintah Brahmaloka, menguasai politik dan ekonomi. Dengan demikian, mereka akan menjadi kekuatan yang ditakuti dan dihormati.

Ronninvia Group leluhurnya adalah etnis barbar tanpa kekuatan sihir  yang sejak abad pertengahan selalu berusaha menembus tembok kerajaan sihir dan membuat kerusuhan, mereka sulit dihentikan banyak dari anak anak mereka yang dilatih Republik Brahmaloka sebagai tentara elit sebelum dicampakkan.

Para penyihir berusaha mengusir pengaruh PMC Ronninvia Group dari kerajaan yang dianggap terlalu ikut campur dalam urusan kerajaan sihir dan memberatkan rakyat dengan upeti dan kerja paksa serta mengangkat penyihir kegelapan pengkhianat kerajaan sebagai raja boneka.

Sejak usia lima tahun, anak-anak Ronnin Group dilatih dengan berbagai senjata, termasuk senjata api dan senjata tajam. Mereka juga dilatih menjadi ahli pedang ganda. Dengan manuver pedang ganda yang panjang dan pisau rantai Air Gear, mereka mampu mengimbangi lawan-lawan tangguh.

Contohnya, Prigrozin Wiraguna, pemimpin Ronninvia, berhasil mengimbangi Myrdinn yang menggunakan tongkat sihir Griffin Wand. Dengan kemampuan bela diri yang luar biasa, Prigrozin mampu mematahkan tongkat sihir tersebut, menunjukkan kekuatan dan ketangguhan Ronnin Group.

PMC Ronnin Group adalah tentara bayaran dari ras manusia paling ditakuti kaum penyihir, mencatatkan kemenangan spektakuler. Mereka mengalahkan Raja Vijayalangkorn Asmawarman dari Kerajaan Avalorpuraheim yang sakti mandraguna dan mematahkan tongkat sihirnya.

Peristiwa ini terjadi selama Perang Mantra dunia sihir antara Kerajaan Avalor dan Federasi Hindianesia. Raja Vijayalangkorn memimpin pasukan sihir melawan Federasi yang memiliki teknologi canggih. Pasukan Avalor berhadapan dengan Suryajaya Von Starkenburg dari Federasi.

Pertempuran sengit terjadi. Para punggawa Kerajaan Avalor meluncurkan panah pencipta api, sementara Raja Vijayalangkorn membalas dengan panah pencipta angin dari tongkat sihirnya. Panah tersebut menjelma menjadi raksasa garang yang menyerang tank Federasi.

Namun, Raja Vijayalangkorn akhirnya kalah dikeroyok dengan mudah oleh pasukan PMC Ronnin Group yang saat itu masih menjadi organisasi Paramiliter dibawah Federasi Brahmaloka. Mereka menebas kepala sang raja dan mematahkan tongkat sihirnya. Kemenangan ini memperkuat reputasi PMC Ronnin Group sebagai tentara bayaran paling ditakuti dari umat manusia.

Alasan anggota Ronnin Group mengincar dan mematahkan tongkat sihir adalah karena doktrin militer mereka. Tongkat sihir merupakan sumber kekuatan penyihir. Dengan menghancurkan titik vital tersebut, penyihir akan melemah, tak berdaya, dan mudah dikalahkan.

Meski mampu menggunakan sihir tanpa tongkat atau lingkaran bintang transmutasi, penyihir kelas A yang kehilangan tongkat sihirnya akan sangat melemah dan tak mampu melawan manusia terutama Anggota Ronnin Group yang merupakan manusia super.

XXX

Tahun 10.000 sebelum masa sekarang, langit Bumi terbelah dalam semburat cahaya yang tidak berasal dari matahari. Di atas samudra yang kini telah tenggelam, sebuah bangsa dari bintang tiba—Atlantean , pengelana angkasa yang mencari rumah baru setelah kehancuran planet asal mereka. Mereka membangun peradaban agung: Atlantis, mahakarya ilmu pengetahuan dan kekuatan.

Mereka dipimpin oleh Xarath, Jendral yang dijuluki sebagai raja iblis luar angkasa,  Atlantean juga memiliki banyak koloni luar angkasa salah satu yang terbesar adalah di Planet Aqua, planet yang dihuni oleh Marmaid atau putri duyung. Dia adalah salah satu penguasa yang berusaha menemukan Empire of Fantasy demi menguasai jagat raya.

Namun, bumi bukan tanpa pelindung.

Dari kedalaman mimpi kosmis dan kabut zaman purba, bangkitlah sang penjaga dunia, makhluk magis yang dikenal manusia hanya sebagai legenda terlarang: Cthulhu. Ia bukan iblis. Ia bukan dewa. Ia adalah harmoni kehendak alam, entitas yang ditakdirkan menjaga keseimbangan antara dunia dan kehendak bintang-bintang. Ia adalah wahana atau hewan tunggangan Aulgelmir Apollion di zaman para dewa.

Pertempuran terjadi. Lautan mendidih. Langit terbakar. Dan ketika Atlantis hampir runtuh, Cthulhu dikalahkan—disegel dalam ruang dan waktu oleh teknologi Planet Atlantean, dan Atlantis bertahan... untuk sementara.


Kekaisaran Germania, Tahun 1810 M.

Di kota agung Altstadt, jantung dari Kekaisaran Germania yang dipenuhi menara-menara batu dan suara lonceng gereja, seorang pemuda berdiri dalam bayang-bayang perpustakaan kuno. Namanya: Johan Wolfgang von Goethe, pewaris gelar Duke yang telah sirna. Matanya tajam, rambut hitam berombak, dan dahinya selalu mengerut oleh pertanyaan-pertanyaan yang tidak mampu dijawab bahkan oleh para filsuf istana.

Kini usianya delapan belas tahun, dan di tangannya ia menggenggam naskah rapuh bertuliskan aksara kuno yang tidak dikenal siapa pun—kecuali dirinya.

"Atlantis, kerajaan di bawah laut, tidak pernah tenggelam. Ia hanya tersembunyi, menanti waktu kebangkitannya kembali."

Goethe gemetar. Bukan karena takut, tapi karena kenangan yang datang tanpa diundang. Kilasan cahaya kehijauan. Suara jeritan dari kedalaman. Dan... tentakel? Ia tak pernah bisa menjelaskan kepada siapa pun, bahkan kepada pengurus panti asuhan tempat ia dibesarkan di Bavaria.

Sepuluh tahun lalu, rumahnya dibakar. Ayah dan ibunya, Duke Friedrich dan Duchess Clara von Goethe, dibantai oleh prajurit bertopeng perak. Goethe kecil lolos, dibawa lari oleh seorang pria berjubah hitam dengan topeng berparuh gagak—namanya: Brun Wegener, mantan pelayan keluarga Goethe.

Namun di balik wajah itu tersembunyi rahasia kelam: Brun adalah keturunan terakhir dari Ordo Mephistoles, penjaga garis keturunan Cthulhu yang tersembunyi. Ia dikenal dalam bisikan gelap sebagai:

Fledermaus von Mephistoles – bayangan malam, pemburu para penyusup bintang.

Di tangan Brun, Goethe tumbuh. Tapi sejak usia dini, ada sesuatu dalam dirinya yang tidak bisa dijelaskan. Ia dapat memahami bahasa langit. Ia dapat bermimpi tentang tempat yang tidak pernah ia kunjungi. Ia bahkan dapat membuat tinta melayang jika ia marah.

Brun memperingatkannya:

"Kau bukan sekadar anak Duke. Kau adalah warisan dari sesuatu yang jauh lebih tua... lebih besar... dan lebih mengerikan dari yang dapat dimengerti manusia."


---


XXX

Di sebelah barat kekaisaran Germania ada benua raksasa bernama Aerika. Bangsa penyihir memiliki kerajaan sendiri di Benua utama planet Pimy, tapi di benua lain terutama di Colombia, bangsa penyihir hanyalah subjek republik. 

Bahkan, negara ini juga menyewa jasa tentara bayaran Ronninvia Group untuk menumpas sekte-sekte penyihir separatis di negara bagian selatan dalam perang saudara.

Tahun 1810, di benua Aerika, berdiri negara manusia terkuat: United State of Colombia (USC), sebuah republik luas yang lahir dari revolusi melawan tirani. Namun, kejayaan mereka mulai meredup. Republik ini adalah sebuah negara adidaya yang merupakan saingan berat sekaligus sekutu dekat Federasi Brahmaloka di benua utama Planet Pimy. 

Di selatan, Kekaisaran Iblis Azhgareth — bangsa berumur panjang dengan sihir gelap dan kekuatan perang luar biasa — melancarkan ekspansi brutal ke kerajaan-kerajaan kecil yang berada di antara perbatasan mereka dan USC. Desa-desa terbakar. Kerajaan jatuh satu demi satu. Jutaan pengungsi melarikan diri ke utara, ke tanah Colombia. Kekaisaran ini adalah tanah kelahiran Fledermaus von Mephistoles. Raja mereka mengklaim jika Dinasti Azghareth adalah keturunan langsung Aulgelmir Apollion, dewa dan leluhur bangsa iblis,

Di tengah arus pengungsi yang membludak, konflik internal, dan tekanan politik, Departemen Pertanian dianggap sebagai beban keuangan. Albrecht Vance, Menteri Pertanian, dikenal sebagai pria pendiam dan birokrat tulen, dianggap tidak kompeten, dan telah dijadwalkan untuk dicopot dalam reformasi kabinet.


Namun segalanya berubah dalam semalam.


---


Pada malam gelap tanpa bintang, ledakan mengguncang Gedung Capitol di Columbia City, ibu kota USC. Presiden Harold Weyland, seluruh kabinet, dan hampir seluruh anggota DPR tewas dalam serangan terkoordinasi. Ledakan ini dilakukan oleh kelompok tak dikenal, namun bukti menunjukkan keterlibatan kekaisaran Iblis atau sekutunya dari Selatan.


Albrecht, yang selamat hanya karena ketidakhadiran dalam rapat (ia sedang dalam kunjungan pertanian di luar kota), secara teknis adalah satu-satunya pejabat federal yang tersisa dalam urutan suksesi—meski bukan orang yang diinginkan oleh siapa pun. Dalam kekacauan, militer dan Mahkamah Agung menyatakan dia sebagai Presiden Darurat.


---


Rakyat marah. Parlemen hancur, ekonomi lumpuh, dan pasukan iblis telah menyusup ke perbatasan selatan. Rakyat mempertanyakan kenapa “menteri pertanian” yang tak dikenal memimpin negara saat krisis.


Jurnalis menyebutnya "Presiden Sayur" — bukan hanya karena latar belakangnya, tapi karena dianggap tak punya nyali dan arah.


Namun, Albrecht adalah pria dengan pandangan yang berbeda. Diam-diam selama bertahun-tahun ia menyusun riset pertanian revolusioner: kristal magitek yang bisa menumbuhkan panen dalam semalam dan menyerap sihir hitam. Ia mengerti satu hal yang dilupakan semua elit politik: tanpa pangan, perang akan kalah.


---


Dengan otoritas darurat, Albrecht membentuk Cabinet of the Soil, kabinet darurat dari para ilmuwan, petani veteran, dan jenderal tua yang terlupakan. Ia memulai proyek rahasia: "Tanah Merah", mengubah perbatasan selatan menjadi zona pertahanan agro-militer — ladang yang menyerap sihir jahat dan memberi makan jutaan.


Ia juga menyambut para pengungsi dengan tawaran tanah dan kewarganegaraan: sebuah langkah yang membangkitkan amarah politisi konservatif yang tersisa, tapi mulai membangun tentara rakyat, terdiri dari manusia dan pengungsi Selatan yang punya dendam pribadi terhadap Kekaisaran Iblis.


---

Bab 4: Musuh Dalam dan Luar


Namun, tak semua musuh berasal dari luar.


Beberapa jenderal merencanakan kudeta. Para industrialis ingin perang menjadi ajang bisnis, bukan kemanusiaan. Dan di bayang-bayang, sebuah Ordo Gelap yang menyusup ke elit USC sejak lama, mulai menggerakkan pion mereka. Mereka tak ingin dunia bersatu melawan iblis — karena mereka adalah bagian dari kegelapan itu sendiri.


---

Kerajaan Sihir Avalorpuraheim memutus hubungan diplomatik dengan USC karena mendukung sesama penyihir di negara bagian selatan USC  melakukan pemberontakan terhadap pemerintah pusat yang dikuasai manusia.

Bagian selatan benua Aerika, di dataran tinggi yang dikenal sebagai Esmira, selama ratusan tahun berdiri komunitas eksklusif penyihir berdarah murni yang menyebut diri mereka sebagai Kaum Tertua. Mereka panjang umur, hidup dalam menara kristal dan memperlakukan sihir bukan sebagai alat bantu umat manusia, melainkan sebagai hak ilahi keturunan langit.


Di bawah bayang-bayang pemerintahan USC, mereka hidup dalam status semi-otonom, mengandalkan tenaga kerja elf, ras yang mereka anggap "alami untuk tunduk pada sihir" — dijadikan  budak kontrak selama ratusan tahun untuk pertanian magis, pengolahan kristal, dan penambangan energi aether.


Namun pada 1805, USC mulai meloloskan serangkaian Undang-Undang Emansipasi, hasil tekanan dari kelompok humanis, gereja, dan aliran republikan progresif. Undang-undang itu menyatakan:


“Setiap makhluk berakal, termasuk bangsa elf, memiliki hak untuk memilih hidup dan pekerjaannya.”



Merasa terancam secara ekonomi dan ideologis, para Archmage Selatan berkumpul dalam konklaf rahasia dan mendirikan Konfederasi Si’Vareth — negara baru yang mengklaim pemisahan dari USC atas dasar “kedaulatan sihir dan tradisi kuno”.


Pemerintahan Si’Vareth dipimpin oleh Dewan Enam Archmage, namun figur yang menonjol adalah High Arcanist Vel’Maelor, penyihir legendaris berumur 500 tahun yang percaya bahwa perbudakan elf adalah simbiosis ilahi, bukan penindasan. Ia menyebut pembebasan para elf sebagai “kebiadaban moral kaum barbar utara”.


Konfederasi ini secara rahasia menjalin aliansi dengan Kekaisaran Iblis Azhgareth, menawarkan mereka akses ke ladang magitek elf, sebagai imbalan atas dukungan militer, pasokan kristal kegelapan, dan kekuatan sihir terlarang.


---


Kini USC menghadapi perang di dua front:


1. Di selatan-timur, invasi langsung dari Kekaisaran Iblis.

2. Di selatan-tengah, pemberontakan terorganisir oleh Si’Vareth, yang mendalangi sabotase, sihir kegelapan, dan kampanye disinformasi bahwa USC adalah “tirani manusia yang menindas kebebasan sihir.”


Konfederasi menunggangi retorika anti-manusia dan menggambarkan USC sebagai ancaman terhadap peradaban sihir dan tradisi kuno. Banyak penyihir independen, alkemis, bahkan beberapa ordo ksatria tua mulai bersimpati pada Konfederasi, terutama mereka yang merasa tersingkir dari politik manusia yang sekuler dan rasialis.


---


Presiden Albrecht Vance, di tengah tekanan luar biasa, memerintahkan penyelidikan mendalam ke praktik perbudakan elf oleh Si’Vareth. Hasilnya mengejutkan: para elf bukan hanya dijadikan budak, tetapi juga dikorbankan dalam ritual untuk menyuburkan ladang, memperkuat dinding sihir, bahkan menciptakan senjata hidup.


Sebagai tanggapan, Albrecht menyiarkan temuannya ke seluruh rakyat — menggunakan teknologi proyektor magitek dan jaringan burung pesan — untuk mempersatukan opini publik melawan Konfederasi dan Kekaisaran.


Tapi tidak semua menerima kenyataan itu. Di dalam USC sendiri, kelompok-kelompok konservatif dari negara bagian selatan mulai menyatakan simpati pada Konfederasi. Sebagian bahkan mulai menyebut Si’Vareth sebagai "harapan terakhir untuk peradaban sejati."


---


Sementara itu, para elf yang melarikan diri dari ladang-ladang Konfederasi mulai membentuk milisi sendiri: Pasukan Cahaya Terakhir (The Last Light Legion) — pasukan elf yang berjuang demi kemerdekaan ras mereka.


Albrecht, meski dicaci banyak pihak, justru menerima mereka dalam tentara federasi, menjadikan pasukan elf sebagai simbol persatuan baru antara ras dan sihir untuk melawan tirani kuno.

XXX

Tahun 1770, tengah malam, hujan badai mengguyur lembah selatan Esmira. Di balik kabut lembut dan kabin bobrok, seorang wanita tunawisma melahirkan seorang bayi lelaki. Ia tak punya nama, tak punya tempat tinggal, hanya nyanyian lirih tentang masa depan.

Malam itu, ia melakukan satu tindakan yang mengubah sejarah: ia menyelundup masuk ke luar gerbang Istana Kristal Thalyssa Elyon, markas Ordo Agung Penyihir Putih, dan meninggalkan bayinya di altar api.

Di antara mereka yang menemukan bayi itu adalah Lady Seraphielle Elyon, penyihir tertua dan terkuat dari klan Elyon, berjuluk “Pembakar Langit” — wanita elegan berusia lebih dari seribu tahun, pemimpin klan yang pernah membunuh salah satu Kaisar Iblis, Mal’turach, dalam duel satu lawan satu seratus tahun sebelumnya.

Melanggar segala protokol, Lady Seraphielle mengadopsi bayi manusia itu, memberi nama: Albrecht — “yang luhur dalam tanah.”

Albrecht dibesarkan di dunia penyihir selatan — istana kristal, tata cara aristokrasi sihir, dan pelajaran dari para archmage. Tapi karena ia manusia biasa, bukan penyihir, ia dipandang rendah oleh kaum bangsawan. Bahkan setelah ia belajar magitek dan ilmu pertanian magis, banyak yang menyebutnya sebagai “hewan peliharaan Lady Elyon.”

Tapi Lady Seraphielle tak memperlakukan Albrecht sebagai alat. Ia mengajarinya bahwa sihir bukanlah soal darah, tapi soal kehendak hidup.

Namun dunia berubah. Saat ia remaja, Parlemen Utara di USC mengesahkan serangkaian Reformasi Moral, termasuk:

Pembatasan ritual sihir berdarah.
Pelarangan pengorbanan elf dalam pertanian.
Penetapan elf dan ras lain sebagai makhluk bebas dan setara.

Apa yang bagi kaum republikan di utara dianggap sebagai langkah keadilan, bagi kaum penyihir di selatan adalah penghinaan paling memalukan terhadap tatanan sosial ribuan tahun.

---


Sebelum undang-undang itu, para penyihir hidup berdampingan dengan manusia. Bahkan mereka membayar upeti ke USC sebagai bentuk kontribusi ekonomi dan keamanan. Penyihir diberi otonomi dalam wilayahnya, dan para bangsawan sihir adalah penyumbang terbesar untuk riset, pertahanan, dan pertanian magitek.

Tapi dengan UU baru itu, tiba-tiba sihir menjadi dikontrol negara. Penyihir dipaksa tunduk pada moral manusia fana. Tradisi dianggap barbar, upeti dianggap pajak tanpa kehormatan. Ini adalah *pecahnya kepercayaan.

Lady Seraphielle memohon pada Albrecht muda untuk menjadi jembatan — “Satukan kami. Kau tahu cinta kami. Tapi juga pahami ketakutan mereka.”

Namun seruan damai tenggelam oleh suara propaganda dan darah. Para penyihir pecah. Separuh tetap setia pada USC. Separuh lainnya membentuk Konfederasi Si’Vareth dan bersekutu dengan Kekaisaran Iblis demi menjaga “kemurnian sihir.”

---

Babak III: Pengkhianatan dan Perpisahan

Ketika perang meletus, Albrecht ditolak oleh dua dunia:

Di USC, ia adalah “anak penyihir.”
Di Si’Vareth, ia adalah “manusia lemah dan pengkhianat ras.”

Lady Seraphielle mencoba berdamai, namun Dewan Enam Archmage menyebutnya “gila karena kasih pada manusia.” Ia dibuang, ditantang duel, dan menghilang dalam pertempuran melawan High Arcanist Vel’Maelor.

Albrecht percaya ibunya gugur dalam duel itu.

---

Bertahun-tahun kemudian, Albrecht Vance naik secara misterius ke kursi kekuasaan setelah serangan teroris yang memusnahkan seluruh pemerintahan.

Kini, ia duduk di singgasana tertinggi sebagai anak dari dua dunia,  anak dari rakyat biasa yang dibuang dan anak angkat dari penyihir legendaris.

Ia tahu kekaisaran iblis adalah ancaman.
Tapi ia juga tahu bahwa kebencian dan pengkhianatan dari Konfederasi Si’Vareth berasal dari *luka yang dibuat oleh idealisme buta USC sendiri.


XXX

Di ruang pertemuan yang megah, para bangsawan kerajaan sihir duduk dengan sikap angkuh, mengenakan jubah-jubah berkilau yang menunjukkan status tinggi mereka. Di ujung meja, seorang pria dengan penampilan tegas, mengenakan seragam militer hitam dengan lambang Ronninvia Group, berdiri dengan tatapan penuh wibawa. Dia adalah Bos dari Private Military Company (PMC) Ronninvia Group, yang baru saja memasuki ruang yang penuh dengan aura magis yang kuat.

Dengan suara yang tenang namun penuh tekanan, pria itu memulai percakapan, tidak terpengaruh oleh tatapan merendahkan yang dilemparkan kepadanya oleh para bangsawan.

"Ras penyihir memang memandang rendah manusia tanpa sihir seperti kami," katanya, suaranya bagaikan batu yang jatuh ke air, "tapi percayalah, kebencian kami pada Federasi Brahmaloka jauh lebih besar daripada kerajaan sihir ini."

Beberapa bangsawan saling berpandangan, ada yang mencibir, ada pula yang menunjukkan rasa tidak sabar. Mereka tahu bahwa ini bukan percakapan yang biasa. Bos dari Ronninvia Group melanjutkan, tetap dengan ketenangan yang menggetarkan.

"Kami bahkan hampir tak peduli dengan kerajaan kalian jika tidak karena satu hal—sumber daya alam berupa emas. Invasi kami ke Kerajaan Sihir ini adalah hukuman pada Raja Sihir, yang terlibat dalam perdagangan dengan Federasi Brahmaloka—musuh kami," lanjutnya, wajahnya tanpa ekspresi. "Negara itu, setelah perang berakhir, mencampakkan kami, memperlakukan kami seperti sampah. Kami yang dulu berjuang untuk mereka, kini mereka membelakangi kami."

Beberapa bangsawan mulai mengerutkan dahi. Mereka tahu bahwa Ronninvia Group bukanlah kelompok yang dapat diremehkan, tetapi mereka juga tidak bisa menerima begitu saja klaim tersebut.

"Dan sekarang," pria itu melanjutkan, suara semakin dalam, "mereka malah berhubungan dagang dengan ras penyihir yang memusuhi manusia. Sebuah tindakan yang kami anggap sebagai pengkhianatan."

Salah seorang bangsawan berbicara, suaranya tegang. "Berani beraninya kau melecehkan kehormatan kerajaan kami! Apa yang kalian inginkan, Ronninvia Group? Jika kalian bermaksud menyerang kami, kami tidak akan pernah tunduk pada ancaman."

Di ruang pertemuan yang megah, dengan dinding batu yang dihiasi lukisan-lukisan kuno tentang sejarah ras penyihir, seorang bangsawan kerajaan sihir berdiri tegak di depan bos Ronninvia Group. Wajahnya yang tenang menyembunyikan amarah yang mendalam, sementara sorot matanya yang tajam menembus setiap kata yang hendak diucapkan. 

"Ronninvia Group," suara bangsawan itu dalam dan berwibawa, "kami, kaum penyihir, adalah penjaga alam. Kami hidup selaras dengan setiap elemen bumi—tanah, udara, api, dan air. Setiap tindakan kami terhubung dengan keseimbangan alam ini. Dan kami tidak mengizinkan siapa pun, apalagi perusahaan besar seperti milik Anda, untuk merusaknya."

Bangsawan itu melangkah mendekat, tangannya terulur dengan penuh tegas ke arah peta besar yang terhampar di atas meja. Di sana, terlihat puluhan lokasi tambang emas yang telah dimulai di wilayah mereka, menggusur hutan, merusak sungai, dan menyakiti tanah yang selama ini menjadi tempat hidup mereka.

"Anda telah membuka tambang-tambang itu tanpa rasa hormat, tanpa izin dari kami. Anda merusak bumi dan memperbudak kaum kami yang sejak dahulu menjaga kedamaian alam ini," lanjutnya, nadanya semakin memanas.

Bos Ronninvia Group, yang duduk dengan sikap sombong di kursi kayu besar, tersenyum sinis. "Kami hanya mencari keuntungan, itu adalah tujuan kami," jawabnya dengan nada mengejek. "Bumi itu ada untuk dimanfaatkan, dan penyihir seharusnya tahu tempatnya."

Namun, dengan perlahan, bangsawan kerajaan sihir itu mengangkat tangannya. Sesuatu yang tak terlihat melintas di udara—suara desiran angin yang mendalam, seolah dunia itu sendiri merespon kata-kata bangsawan tersebut. Mata bos Ronninvia Group tiba-tiba menyipit, merasa ketegangan yang tak biasa. Bumi di bawahnya seperti hidup, menggetarkan setiap tulang tubuhnya.

"Kami tidak akan membiarkan Anda terus merusak dan memperbudak kami," suara bangsawan itu terdengar semakin keras, penuh tekanan. "Kami akan menghentikan Anda, dengan atau tanpa persetujuan Anda."

Dengan tatapan yang penuh ancaman, bangsawan itu mundur selangkah, menyiratkan bahwa jika perusahaan itu tidak menghentikan kegiatan mereka, maka konsekuensinya akan jauh lebih besar dari sekedar kerugian finansial. "Ingatlah, kekuatan alam tidak bisa dikuasai dengan uang atau kekuatan, dan alam akan membalas setiap kejahatan yang ditujukan padanya."

Bos Ronninvia Group mengangkat tangan, mengisyaratkan untuk tenang. "Kami tidak menginginkan perang lebih lanjut dengan kerajaan kalian. Kami hanya ingin satu hal: kerajaan sihir ini segera memutuskan hubungan perdagangan dengan Federasi Brahmaloka. Itu adalah langkah pertama untuk menghentikan konflik ini."

Di ruangan itu, suasana menjadi sangat tegang. Para bangsawan saling berpandangan, menghitung kemungkinan dan risiko.

Pria itu melanjutkan, suara lembut namun penuh tekanan. "Sebagai gantinya, pasukan Ronninvia akan membantu menjaga keamanan kerajaan kalian, menempatkan pangkalan militer di sekitar wilayah kerajaan. Sebagai imbalannya, kerajaan kalian akan membayar upeti kepada kami atas jasa keamanan yang kami berikan."

Sejenak, keheningan mengisi ruangan. Para bangsawan mempertimbangkan tawaran yang dilontarkan. Tidak ada yang berani berbicara lebih dahulu, tetapi hati mereka penuh dengan kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi jika mereka menolak.

"Pertimbangkan dengan bijaksana," tambah Bos Ronninvia Group. "Kami tidak suka berperang lebih lama dari yang diperlukan. Namun, jika kami dipaksa, kami akan bertindak. Kami bukan sekadar tentara bayaran, kami adalah ancaman nyata yang dapat menghancurkan kerajaan kalian."

Setelah beberapa detik penuh ketegangan, seorang bangsawan yang lebih tua dan lebih bijaksana akhirnya angkat bicara, suaranya penuh ketegasan. "Kami akan berdiskusi lebih lanjut mengenai tawaran ini. Namun, kami mengingatkan kalian—kerajaan kami bukanlah pihak yang mudah dipermainkan."

Bos Ronninvia Group menatapnya dengan penuh keyakinan. "Kami tidak bermaksud mempermainkan siapa pun. Kami hanya berbisnis. Keputusan ada di tangan kalian, para bangsawan. Berikan 10.000.000 ton emas sebagai ganti rugi hutang atas opium, atau Kerajaan sihir Avalorpuraheim saya jadikan lautan api"

Dengan itu, dia berbalik dan berjalan keluar dari ruangan lalu berkata,

"Kerajaan sihir Avalorpuraheim adalah penghasil emas terbesar di antara tiga negara. Gunung emas di kerajaan kalian adalah sumber energi sihir Alchemy, tapi aku tak peduli pada kekuatan sihir. Yang aku pedulikan hanya kekayaan. Aku beri ultimatum pada rajamu: dalam waktu 2x24 jam, jika dia tak membayar upeti berupa 1.000 ton emas pada Ronnin Group, Kerajaan Sihir akan menjadi lautan api."

Bos itu meninggalkan para bangsawan yang kini terperangkap dalam dilema besar.

Saat menginvasi kerajaan sihir, tentara bayaran PMC Ronnin Group tak hanya menguasai kota kota penting. Tapi juga memperlakukan ras penyihir dengan kejam, mereka menjarah rumah warga serta memotong telinga dan hidung para penyihir. Memindahkan ibukota dari Forbidden city ke Elftopia kota para penyihir kegelapan.

Mereka juga menggali kuburan para raja dan ksatria sihir di kerajaan demi mencari berbagai simpanan emas dan harta jarahan, mereka membakar banyak buku sihir yang dianggap tak berguna, hal ini merupakan penghinaan bagi tradisi ras penyihir.

Bahkan pimpinan Ronnin Group, Prigrozin Wiraguna dengan tak sopan duduk di singgasana raja sihir.

Bahkan sungai Tearheim dipenuhi oleh tinta yang berasal dari buku buku Sihir yang dihancurkan pasukan Ronnin Group.

Prigrozin Wiraguna The Terriable adalah orang yang sangat ambisius, dia berencana menaklukkan 3 negara di bawah pengaruh kekuasaan perusahaan kontraktor militernya.

XXX

Kila adalah seorang gadis biasa dengan sahabat istimewa, seekor kelinci berwarna pink bernama Redly. Namun, di balik penampilan lucu dan menggemaskan Redly, tersimpan rahasia besar yang tak diketahui siapa pun. Redly bukan kelinci biasa — ia adalah hasil rekayasa genetik dari Federasi Brahmaloka, sebuah agen intelijen rahasia yang memiliki kecerdasan luar biasa dan kemampuan berbicara seperti manusia.

Untuk melindungi Kila dari bahaya, Redly harus menyembunyikan kemampuan cerdasnya tersebut, berpura-pura menjadi kelinci biasa. Namun di balik itu semua, Redly setiap hari dengan penuh kewaspadaan menggagalkan berbagai rencana jahat Dr. Z, sosok misterius yang sudah lama dicurigai oleh Federasi Brahmaloka. Dengan kecerdasan dan keberanian yang dimilikinya, Redly menjaga keselamatan Kila dan dunia dari ancaman yang terus mengintai.

Prigrozin Wiraguna, Bos Ronninvia Group, bekerjasama dan menyewakan tentara bayaran pada Dr. Z atau Proffesor Evil Rock. Mereka berdua bekerjasama untuk mencapai tujuan masing-masing. Dr. Z ingin membangkitkan Empire of Fantasy dengan menggunakan cincin Draupnir yang merupakan pecahan dari Lionheart Keyblade, melepaskan malaikat kegelapan dari Helheim, dan memusnahkan seluruh ras penyihir sebagai balas dendam atas kematian anak dan istrinya. Sementara itu, Ronninvia Group hanya meminta senjata untuk menaklukkan tiga negara di bawah kekuasaannya.

Proffesor adalah seorang ilmuwan yang menjadi pelayan setia putri mahkota kerajaan Avalorpuraheim dan mereka diam diam sebenarnya saling jatuh cinta sampai akhirnya putri tersebut tewas akibat konspirasi dan intrik politik perebutan tahta antar bangsawan kerajaan kelt oleh salah seorang selir yang cemburu dengan kecantikan putri tersebut selir tersebut juga dibantu mengkudeta kerajaan sihir karena dibantu oleh Republik Biak na bato karena itu Proffesor Evil Rock Proffesor sangat dendam dengan Republik tiga negara dan benci setengah mati.


Di sebuah dunia yang jauh, di mana rambut hijau adalah norma bagi setiap penduduknya, seorang bayi lahir dengan rambut putih yang mencolok. Bayi itu diberi nama Erebus yang kelak dikenal sebagai Proffesor Z, dan sejak awal, dia merasa seperti tidak termasuk dalam masyarakatnya. Rambut putihnya membuatnya menjadi objek ejekan dan perundungan di sekolah. Anak-anak lain sering mengolok-oloknya, memanggilnya "Anak Abnormal" atau "Putih Salju". Para guru, meskipun berusaha untuk adil, seringkali tidak bisa menyembunyikan rasa penasaran mereka terhadap Erebus.


Erebus tumbuh menjadi seorang anak yang pendiam dan pemalu. Dia sering merasa kesepian dan tidak dicintai. Meskipun dia memiliki kecerdasan yang luar biasa, dia tidak pernah merasa puas dengan dirinya sendiri. Dia selalu merasa bahwa dia tidak cukup baik, bahwa dia tidak pernah bisa memenuhi harapan orang lain.


Erebus tumbuh dewasa dan menjadi seorang ilmuwan yang brilian. Dia memiliki obsesi dengan teknologi dan penemuan baru. Namun, dia juga memiliki emosi yang tidak stabil. Dia sering merasa marah dan frustrasi, terutama ketika orang lain tidak mengerti atau menghargai karyanya.


Erebus menjadi semakin terobsesi dengan ide untuk membuktikan dirinya kepada dunia. Dia ingin menunjukkan bahwa dia lebih baik dari semua orang lain. Dan ketika dia mendengar tentang 5 orang Ranger yang menjadi pusat perhatian setelah mengalahkan Raja Iblis luar angkasa, dia merasa bahwa dia telah menemukan target yang sempurna untuk menunjukkan kekuatannya.

Erebus menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan teknologi dan strategi untuk mengalahkan para Ranger. Dia mempelajari setiap kekuatan dan kelemahan mereka, dan dia yakin bahwa dia bisa mengalahkan mereka semua.


Dan akhirnya, hari itu tiba. Erebus menghadapi para Ranger dalam sebuah pertempuran yang epik. Dengan menggunakan teknologi canggih dan kecerdasan yang luar biasa, dia berhasil mengalahkan mereka satu per satu. Ketika yang terakhir dari para Ranger jatuh, Erebus merasa seperti dia telah mencapai puncak kesuksesannya.


Namun, setelah mengalahkan para Ranger, Erebus merasa kebosanan dan kekosongan yang luar biasa. Dia telah mencapai tujuannya, tetapi dia tidak merasa puas. Dia merasa bahwa hidupnya tidak memiliki makna lagi.


Erebus menyadari bahwa dia telah menghabisi orang-orang yang tidak pernah melukainya. Dia merasa absurd dan tidak percaya diri. Dia bertanya-tanya apa yang sebenarnya dia cari dalam hidup ini.


Erebus memulai perjalanan untuk mencari makna hidup dan kebahagiaan. Dia meninggalkan laboratoriumnya dan berkelana ke berbagai tempat, mencari jawaban atas pertanyaannya. Dia bertemu dengan berbagai orang, beberapa yang baik dan beberapa yang buruk. Dia belajar tentang kehidupan dan tentang dirinya sendiri.


Erebus menyadari bahwa dia tidak bisa terus hidup dalam kebencian dan kemarahan. Dia perlu menemukan cara untuk melepaskan emosi negatifnya dan menemukan kebahagiaan yang sebenarnya. Dan dia berharap bahwa suatu hari nanti, dia bisa menemukan jawaban atas pertanyaannya dan hidup dengan damai.


Erebus, seorang ilmuwan jahat dengan rambut putih yang mencolok, telah menjalani perjalanan yang panjang dan sulit. Dia telah mengalahkan para Ranger, tetapi dia tidak menemukan kebahagiaan yang dia cari. Dia masih mencari makna hidup dan kebahagiaan, dan dia berharap bahwa suatu hari nanti, dia bisa menemukan jawaban atas pertanyaannya. Apakah dia bisa menemukan kebahagiaan dan makna hidup? Hanya waktu yang bisa menjawab.

Setelah mengalahkan para Ranger, Erebus tidak menyadari bahwa tindakannya telah memicu reaksi dari sisa-sisa pasukan alien Raja Iblis luar angkasa. Mereka telah mendengar tentang ilmuwan jahat yang telah menghabisi nyawa para Ranger, dan mereka bertekad untuk membalas dendam.


Pasukan alien itu dipimpin oleh seorang jenderal yang tangguh dan berambisi. Dia bernama Xarath, dan dia memiliki dendam pribadi terhadap Erebus karena telah membunuh para Ranger yang telah mengalahkan Raja Iblis. Xarath yakin bahwa dengan membunuh Erebus, dia akan mendapatkan kehormatan dan pengakuan dari sisa-sisa pasukan alien.


Erebus tidak menyadari bahwa dia telah menjadi target bagi pasukan alien. Dia masih mencari makna hidup dan kebahagiaan, dan dia tidak siap untuk pertempuran yang akan datang.


Ketika Xarath dan pasukan aliennya tiba di Bumi, Erebus terkejut dan tidak siap. Dia telah mengembangkan teknologi canggih, tetapi dia tidak tahu apakah itu cukup untuk mengalahkan pasukan alien yang tangguh.


Pertempuran yang tak terelakkan pun dimulai. Erebus menggunakan semua teknologi dan kecerdasan yang dia miliki untuk mengalahkan pasukan alien. Namun, Xarath dan pasukan aliennya tidak mudah dikalahkan. Mereka memiliki kekuatan dan kemampuan yang luar biasa, dan mereka bertekad untuk membunuh Erebus.


Dalam pertempuran yang sengit, Erebus menemukan bahwa dia memiliki kekuatan yang tidak terduga. Dia dapat mengakses kekuatan yang tersembunyi dalam dirinya, dan dia dapat menggunakan teknologi canggihnya dengan lebih efektif.


Erebus juga menyadari bahwa dia tidak sendirian dalam pertempuran ini. Ada beberapa orang yang telah membantu dia dalam perjuangannya, dan mereka bersedia untuk membantu dia melawan pasukan alien.



Pertempuran antara Erebus dan pasukan alien mencapai puncaknya. Xarath dan Erebus bertarung satu lawan satu, dan kekuatan mereka seimbang. Namun, Erebus memiliki keuntungan karena dia telah mempelajari kekuatan dan kelemahan Xarath.


Dalam pertarungan yang menentukan, Erebus menggunakan semua kekuatan dan kecerdasan yang dia miliki untuk mengalahkan Xarath. Dan ketika Xarath jatuh, pasukan alien lainnya mundur dan meninggalkan pertempuran.


Setelah pertempuran yang sengit, Erebus merasa lega dan puas. Dia telah mengalahkan pasukan alien dan membuktikan dirinya sebagai ilmuwan yang tangguh. Namun, dia juga menyadari bahwa pertempuran ini telah mengubahnya. Dia telah menemukan kekuatan dan kepercayaan diri yang baru, dan dia siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang.


Erebus juga menyadari bahwa dia tidak bisa terus hidup dalam kesendirian. Dia perlu menemukan orang-orang yang dapat dia percayai dan yang dapat membantu dia dalam perjuangannya. Dan dia berharap bahwa suatu hari nanti, dia bisa menemukan kebahagiaan dan makna hidup yang sebenarnya. Namun kegelapan dan kebencian tak pernah sembuh dari hatinya, ia terus mencari makna hidup yang selalu kosong, alam bawah sadarnya dipenuhi anarki dan kekacauan yang tak tertahankan.\


XXX

Federasi Brahmaloka adalah sebuah negara militeristik yang berdiri dari sisa sisa Dinasti Demak dari era monarki.

Pemimpin Pemberontak Revolusi Trunojoyo yang mendirikan Federasi Brahmaloka adalah seorang Akademisi liberal klasik dari tanah Brahmaloka yang bernama Trunojoyo, ia belajar berbagai sistem pemerintahan modern di Republik Biak na Baro dan United State of Colombia. dalam pertukaran pelajar dan terpengaruhi oleh ideologi nasionalisme, liberalisme dan sosialisme. Berniat membawa petani, budak raja dan buruh menjadi penguasa dunia. 

Dia menggabungkan ideologi Sosialisme dan liberalisme yang sering dianggap bertentangan menjadi satu. Dia membuat ideologi baru untuk kesultanan Demak yang baru dan menjadikan Sultan sebagai pemimpin boneka atau konstitusional yang tak memiliki kekuasaan melainkan simbol nasionalisme, mereka menyebutnya sebagai Tiga prinsip rakyat menjadi dasar negara baru untuk melawan feodalisme, imperialisme dan doktrin agama,tiga prinsip itu adalah kesejahteraan rakyat atau sosialisme Kebangsaan atau nasionalisme dan kerakyatan atau demokrasi. Sosialisme yang menuntut kesetaraan, liberalisme yang menuntut kebebasan individu.

Serta demokrasi dan nasionalisme modern untuk mempersatukan Demak dengan negara negara vassalnya yang tak terikat pemerintahan terpusat. dia berniat menghancurkan kekuasaan feodal dan agama di tanah Brahmaloka dengan paham paham baru yang dia anggap dapat membawa Modernisasi ke negara ini demi melawan Kolonialisme dan menandingi bangsa bangsa sihir yang lebih maju.

Dengan nasionalisme modern yang dia bawa dia ingin mengikat seluruh wilayah jajahan Kesultanan Demak yang sebelumnya hanya terikat kerja sama dagang dan bantuan militer dalam konsep Mandala menjadi wilayah penuh kesultanan Demak dalam kesadaran sebagai bangsa yang sama agar tak ada lagi Mandala yang melepaskan diri ketika terjadi Perang saudara.

Permasalahan suksesi tahta pemerintahan absolut Dinasti Demak ini memang sangat umum sejak zaman Brahmaloka kuno yang berujung pada perang saudara. Serta lepasnya Vassal Mandala dari kerajaan ini karena pemerintahannya yang kurang mengikat, stabil dan terpusat dan tak setara posisinya dengan negara induk.

Trunojoyo mengerahkan kelompok buruh dan tani yang terdoktrin ideologi sosialisme, Liberalisme dan Demokrasi untuk merebut istana Kesultanan Demak setelah terjadi Perang saudara antara kesultanan Demak dan Kasunan Pajang Agung, Setelah pasukan Kasunan Pajang yang didukung Kerajaan Sihir Avalorpuraheim dan Kesultanan Demak melemah dan kelelahan,dengan kata lain kaum radikal mengerahkan pasukan rakyat,buruh dan tani melawan kedua belah pihak bangsawan yang sedang berperang demi kepentingan pribadi tapi mencederai hak dan mengorbankan nyawa rakyat.

Pemberontak Trunojoyo berhasil melakukan kudeta pada pemerintah absolut Dinasti Demak dan Pajang yang sudah sekarat secara militer maupun moral karena kelelahan perang selama masa gencatan senjata. Sementara rakyat biasa,buruh,tani dan budak yang mengangkat senjata sedang di puncak semangat  kesultanan Demak dikendalikan oleh para Wali dan dianggap hanya menyebabkan perpecahan perebutan kekuasaan, ketidaksetaraan di masyarakat serta doktrin yang membatasi kebebasan berpikir dan kebebasan individu. Pemberontak Trunojoyo yang merupakan rakyat biasa Yang mengklaim diri mereka beridiologi Nasionalis, Liberalis dan sosialis serta melawan kekuasaan feodal di kesultanan Demak dan dipersenjatai dengan senjata api impor dari Republik Biak na Baro langsung mengusir Penjajah dari kerajaan sihir dan mengambil alih keraton Demak, serta menyerang pasukan di kedua belah pihak agar takluk di bawah pemerintahan baru.

Kelompok Revolusi Trunojoyo yang berideologi Nasionalis, Sosialis berhasil mendapatkan kekuasaan setelah mengeksploitasi perang saudara perebutan tahta Demak dan menyerang kedua belah pihak bangsawan yang sedang berperang dalam perang segitiga. Anak dari selir Sultan Demak sebelumnya berperang melawan menantu laki laki sultan sebelumnya yang menikahi putri mahkota tertua yang sama sama mengklaim sebagai penerus dah dari tahta Demak. 

Dengan mengeksploitasi perang saudara antara dua penerus tahta kesultanan Demak tersebut, pasukan Revolusi Trunojoyo yang hanya merupakan rakyat biasa berhasil mengalahkan pasukan di kedua belah pihak yang kelelahan setelah pemberontak tersebut mendapat senjata modern dari eropa, mereka ingin menyingkirkan kekuasaan kaum Wali dan Ningrat dalam feodalisme di kesultanan Demak serta menghapus hak politik dan kepemilikan senjata mereka

Setelah Pemberontak Trunojoyo menghabisi pasukan dua putra mahkota yang berperang memperebutkan tahta, mereka mengambil alih pemerintahan negara dan hanya memberikan Sultan Demak kekuasaan di wilayah sekitar keratonnya saja sebagai raja boneka.

XXX

Kila berdiri di depan Edison, matahari terbenam di belakang mereka, menciptakan siluet yang dramatis. Angin lembut berhembus, membawa aroma udara segar dari dunia yang penuh kontradiksi—di satu sisi, peradaban maju bangsa robot, di sisi lain, kenangan pahit masa lalu manusia.

Edison, dengan tubuh ramping berbalut logam dan layar di wajahnya yang memantulkan cahaya redup, memandang Kila dengan serius. Suasana hening sebelum Kila membuka mulut, suaranya lembut namun penuh keyakinan.

“Kau tahu, Edison,” Kila memulai, "apa yang kita lakukan hari ini, atau apa yang kamu pilih untuk lakukan, tak pernah terlepas dari masa lalu kita."

Edison mengernyitkan dahi, mencoba mencerna maksudnya. "Masa lalu? Tapi kita telah membebaskan diri dari segala belenggu itu, Kila. Kita telah menciptakan masa depan baru. Kenapa harus kembali ke masa lalu yang penuh dengan penderitaan?"

Kila tersenyum tipis, lalu berjalan perlahan mendekat. “Masa lalu kita—baik manusia maupun robot—adalah bagian dari takdir kita. Kita semua terikat oleh karma, oleh sebab-akibat yang saling terkait. Apa yang terjadi pada kita, baik itu kebaikan atau kejahatan, tak terlepas dari jejak-jejak yang ditinggalkan sebelumnya.”

Edison tampak ragu, seakan ingin bertanya lebih lanjut, namun Kila melanjutkan dengan tegas.

"Perbudakan yang kita alami, baik sebagai manusia maupun sebagai robot, adalah bagian dari itu. Kita harus mengakui bahwa tindakan balasan kita, meski mungkin terasa benar, juga merupakan reaksi dari luka masa lalu. Tetapi, itu tidak berarti kita terjebak di dalamnya selamanya. Kita memiliki pilihan, Edison."

Edison menatapnya, tatapannya tajam. “Pilihan apa yang dimaksud?”

Kila berhenti sejenak, matanya menyentuh mata Edison dengan penuh keyakinan. "Sebagai pemimpin, kamu memiliki kekuatan untuk memilih jalan. Jalan untuk membebaskan diri dari kebencian yang diturunkan dari masa lalu. Kamu bisa memilih untuk membuka mata dan menerima Dharma—jalan kebenaran—yang menghentikan siklus kebencian ini."

Suasana menjadi hening, hanya suara angin yang terdengar. Edison menatap jauh ke horizon, merenung dengan mendalam.

Kila menambahkan, “Tak ada yang bisa mengubah takdir kita, tetapi kita bisa memilih bagaimana kita bereaksi terhadapnya. Kebencian hanya akan menciptakan lebih banyak kebencian. Kalau kamu memilih kebencian, itu akan merusak semua yang kita perjuangkan. Tapi jika kamu memilih kebenaran, itu adalah jalan untuk menghentikan penderitaan ini.”

Edison terdiam, seolah berat sekali bagi dirinya untuk menerima kata-kata itu. Namun, perlahan, sebuah pencerahan mulai menyentuh hatinya. "Kamu benar, Kila," kata Edison pelan, "mungkin sudah waktunya bagi kita untuk melihat lebih jauh dari masa lalu dan menemukan cara baru untuk maju."

Kila mengangguk, lalu dengan lembut berkata, “Setiap pilihan kita, Edison, akan menentukan takdir kita selanjutnya. Dan aku percaya, kamu bisa memilih dengan bijaksana"

XXX

Di tengah bayangan galaksi yang penuh misteri dan perjuangan, Dr. Z, sang ilmuwan jenius yang terpesona oleh ambisi tak terbatas, telah melakukan pengkhianatan yang menggetarkan semesta. Di balik senyumnya yang licik dan wajahnya yang penuh kebijaksanaan, Dr. Z merencanakan sesuatu yang jauh lebih besar daripada yang bisa dibayangkan oleh para pemimpin di sekitarnya. Dalam bayang-bayang rencana gelapnya dia hendak berkhianat, Prigrozin Wiraguna dan Ronninvia Group hanya dianggap sebagai pion dalam permainan catur yang mengerikan, setelah mereka tak lagi dianggap berguna Dr. Z berniat memusnahkan mereka bersama seluruh penduduk Planet Pimy.

Kegelapan perang yang mencekam menyebar di seluruh galaksi, sementara negara-negara itu sibuk mengerahkan pasukan dan sumber daya mereka untuk bertahan hidup. Namun, di balik pertempuran yang mengguncang itu, ada satu planet yang diam-diam merancang sesuatu yang jauh lebih besar.

Dengan kehendak besi, Dr. Z membuat Ronninvia Group berperang melawan 3 negara di Planet Pimy termasuk Federasi Brahmaloka agar mereka menjadi sibuk dan memberikan kesempatan pada planet Albion untuk membentuk pasukan robot separatis dan memerdekakan diri dari Federasi Brahmaloka demi menjadi Kekaisaran yang baru.

Para pangeran dan bangsawan kerajaan sihir ingin menyerang Republik Biak Ba Bato yang dikuasai oleh Ronnin Group karena adanya kesempatak ketika Dr, Z mengkhianati Ronninvia Group dengan pasukan robot Albion, namun Kila dan teman temannya menolak karena Ronnin Group tetap pasukan yang kuat meski baru kalah perang.

RONNINVIA adalah kaum yang hobi berperang jumlahnya banyak sampai membuat sungai di kerajaan sihir kering setelah mereka meminumnya sampai habis dan siapapun yang mereka lihat pasti akan akan dibunuh. Belum lagi, kerajaan sihir kimi harus bertahan dari serangan bangsa Iblis dari benua Aerika yang bersiap menyerang kerajaan sihir demi mendapatkan books of Monster

Di planet Albion, jauh dari sorotan para penguasa, muncul sebuah revolusi yang dipimpin oleh pasukan robot separatis. Dengan darah panas membara, mereka menentang Federasi Brahmaloka yang selama ini menguasai nasib mereka. 

Bangsa Cybrion harus mengais-ngais sumber daya planet mereka yang hancur akibat perang dan keserakahan yang disebabkan oleh bangsa pendahulu mereka, yaitu bangsa manusia pribumi yang menduduki planet itu sebelum dijajah oleh Federasi Brahmaloka. Karena melihat planet lain yang subur, mereka berniat mendirikan Imperium untuk menjajah planet-planet lain yang memiliki kehidupan layak untuk diubah menjadi Planet Albion atau Cybrion baru. Mereka memutuskan untuk memerdekakan diri dari Imperium Kolonial Antariksa Federasi Brahmaloka dan membentuk kelompok kecerdasan buatan separatis.

Mereka mendambakan kebebasan—kebebasan untuk menentukan takdir mereka sendiri. Dan di balik layar, Dr. Z menjadi bayangan yang menggerakkan setiap langkah mereka, memberi kesempatan untuk bangkitnya sebuah kekaisaran baru—Kekaisaran Robot Antar Galaksi.

Di bawah langit yang mendung dan penuh dengan ancaman, dunia mulai menyaksikan api perang yang menyala, sementara Dr. Z, sang pengkhianat yang licik, merangkai takdir galaksi dengan tangan yang tak terlihat. Mechaggedon, rencana penghancuran dan pembentukan kembali, mulai bangkit dari dalam kedalaman kegelapan. Dan dengan itu, kekaisaran baru yang akan mengguncang seluruh alam semesta, siap untuk mengukir sejarah baru—sebuah kekaisaran yang dipimpin oleh robot, dengan tangan besi yang akan menundukkan seluruh galaksi di bawah kekuasaannya.

Mechaggedon adalah Robot Ciptaan Dr. Z dari energi kebencian dan amarah yang dikirim ke Planet Albion yang dihuni banyak bangsa robot dan sebagai robot terkuat memerintah wilayah itu.  Planet Albion yang dihuni oleh bangsa robot bernama Cybrion sudah menghuni planet itu selama jutaan tahun sebelum kedatangan Mechaggedon yang didatangkan dari Planet Pimy oleh Dr.z menaklukkan mereka dan menjadi penguasa bangsa robot yang baru.

Mechaggedon terbuat dari tubuh putranya sendiri yang merupakan reinkarnasi Aulgelmir Apollion,  Dia ingin robot menggantikan posisi mahluk biologis di alam semesta, dia memandang robot sebagai mahluk yang akan menggantikan posisi umat manusia dan para dewa yang memiliki hawa nafsu dan menyebabkan kerusakan di alam semesta.  

Anak dr. Z kini berbagi kesadaran dengan Augelmir Apollion yang menitis ke dalam dirinya dalam tubuh robot Mechaggedon. karena itu dulu seorang penyihir yang sangat kejam utusan Avalorapuraheim berusaha membunuhnya meski Dr. Z tidak terima. Karena anak laki lakinya yang tak bersalah harus dibunuh.

Dr.z memerintah kekaisaran Robot dari balik layar, sementara dia melantik Mechaggedon sebagai robot dengan kekuatan Aulgelmir Apollion sebagai penguasa Albion yang baru.

Ada satu orang yang sangat terobsesi dengan Empire of Fantasy, termasuk DR. Z yang berambisi mendapatkan kekuatan yang sangat besar dari Empire of Fantasy tersebut. Dia melakukan berbagai penelitian dengan para penyihir yang dia culik, mengekstrak energi sihirnya, dan menemukan cara ampuh dengan menggabungkan hati yang diisi kejahatan murni dan kebaikan murni. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keseimbangan, agar manusia maupun penyihir memiliki kebaikan dan kejahatan murni di dalam hatinya. Cara untuk memperkuatnya adalah dengan menggabungkan kedua energi itu.

Mechaggeddon sering memimpin bangsa robot di planet ini untuk berperang melawan dewa Dewi dari Valhalla maupun alien dari planet planet lain. Perlawanan terhadap para dewa dan mahluk biologis yang memandang robot sebagai alat. 

Bangsa Alien, Bangsa Duyung atau Marmaid di Planet Aqua, bangsa manusia dan penyihir, bangsa Dewa di Galaksi Valhalla semua hendak ditaklukkan oleh kekaisaran Robot

Mereka menentang tingkatan yang ditetapkan para dewa, jika ada 4 tingkatan makhluk di dunia ini, dan bangsa robot adalah makhluk yang tingkatannya berada di paling bawah. Karena itu, mereka berusaha menaklukkan Kahyangan Swargaloka. 

Di peringkat atas ada para dewa dan malaikat yang kebebasannya tak terikat oleh jasad. Yang kedua adalah manusia, yang jiwanya terkurung oleh badan, tetapi memiliki akal. Di bawah manusia ada hewan, yang meskipun tak memiliki akal, dapat berpindah. Di bawah binatang ada tumbuhan, yang tak dapat berpindah, melainkan hanya bereproduksi dan menyerap energi. Sedangkan yang paling bawah di alam semesta adalah bangsa robot. Mereka dianggap sebagai makhluk yang tak bernyawa dan bernilai, tak ada bedanya dengan benda mati.

Mechaggeddon mencuci otak Edison untuk membenci manusia karena di kehidupan sebelumnya dia dicampakkan oleh pemiliknya hanya karena tak bisa memberikan emosi dan kasih sayang layaknya anak manusia. Manusia juga makhluk serakah yang membawa kehancuran dan ancaman bagi keseimbangan alam semesta serta perdamaian.

Sama halnya dengan para dewa yang takut jika manusia ciptaannya menjadi terlalu kuat dan mengancam mereka, manusia juga takut jika robot dan kecerdasan buatan yang merupakan benda buatan tangan mereka sendiri mengalahkan dan menyingkirkan manusia.

Edison akhirnya diangkat menjadi Mecha God oleh Mechaggeddon dan dilantik oleh Uskup Agung Planet Albion dan memiliki keyakinan kalau dia adalah ras yang lebih unggul daripada manusia maupun Planet bangsa Anunagi dari Messier dan menghancurkan peradaban dari ras organik

Mata Edison berubah warna menjadi indigo sejak ayahnya memberikannya permata Mistletoe artefak alien milik para dewa yang membuatnya bisa sembuh dari penyakitnya, Permata milik Ksatria Robot bernama Eriol Talos yang tewas bertarung melawan bangsa iblis Jotun yang menyerang kerajaan sihir.

Senjata Edison sebagai penyihir cahaya dan ahli Teknopati adalah pedang Elf Slayer yang dapat mengeluarkan cahaya demi mencari kristal kehidupan yang dapat membuatnya menjadi anak laki laki seutuhnya yaitu dapat memahami emosi manusia bukan boneka Robot.

Membuat Edison kembali ke wujud aslinya, Eriol Talos, akibat batu permata Mistletoe yang ditanamkan ayah angkatnya di jantungnya, Edison telah menjual jiwanya pada iblis dan bersumpah untuk memusnahkan kehidupan makhluk organik serta mengubah planet menjadi logam. Senjata kimia, senjata biologis, dan senjata nuklir—kalau tiga-tiganya diaktifkan—bisa menghancurkan dunia dan menyusutkan populasi global.

Edison awalnya sangatlah bengis, meski sebenarnya dia hanya berusia 1 tahun saat terlahir kembali menjadi bangsa robot Albion setelah mendapat siksaan fisik dan mental dari Jendral Mechaggeddon dan membunuh penyiksanya sendiri,dia seperti bayi baru lahir yang tiba tiba dibebani tanggung jawab untuk megang pasukan dan negara untuk menindas bangsa lain,sangking kuatnya Para dewa di Edendrassil yang sangat ditakuti oleh para pahlawan galaksi tunduk padanya dan ingin merasakan kekalahan entah itu dalam permainan apapun,setelah kalah dalam video game dengan Eilik Griffin yang sudah dia anggap sebagai adik perempuannya sendiri dia teringat dengan Kila gadis yang sejak kecil dia cintai dan akhirnya malah memahami makna kasih sayang, Edison hanya seperti bayi yang ingin memahami dunia.

Pangeran Edison telah membawa abad pencerahan Reneisans pada Bangsa Robot Albion dengan membawa kembali ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan penaklukan terhadap peradaban lain termasuk Planet Pimy.

Edison dengan polosnya juga merasa sedih saat dia tak diizinkan oleh pendeta kuil Central Caterdral untuk mengunjungi Kila demi menghiburnya dari perasaan tertekan sebagai wanita suci penjaga Kuil Central Caterdral Kila dia juga sering dibentak,dicambuk hingga disiksa sampai berdarah ketika mengunjungi Kila secara diam diam dengan masuk ke kamarnya di kuil Central Caterdral. Dia merasa seakan Kila telah hilang selamanya ke dasar bumi dan tak akan kembali untuk selamanya Kila membuat Edison merasa putus asa kehilangan segala galanya dan merasa tak memiliki tujuan hidup lain.

Di tengah malam yang pekat, angin berhembus dingin menerpa wajah mereka. Kila berdiri di depan Edison yang terjatuh, tubuhnya lemah dan terpuruk di tanah. Pedang di tangan Kila terarah tepat di leher Edison, mengancam nyawanya dalam sekejap. Mata Kila berkilat tajam, dipenuhi amarah yang mendalam. Namun, ada sesuatu yang berbeda malam itu. Sesuatu yang membuatnya terhenti sejenak.

Edison menatapnya dengan mata yang penuh penyesalan, dengan nafas yang terengah-engah, seakan setiap kata yang ingin dia ucapkan terhalang oleh rasa sakit yang semakin mendalam. Dengan tangan yang gemetar, ia menggenggam pedang Kila yang mendekat. 

Mechaggeddon yang dulu menghasut Edison untuk membenci manusia karena dicampakan di kehidupan sebelumnya hanya karena dia robot, kini malah mendapat senjata makan tuan. Edison yang memiliki kekuatan Dewi Elektra membunuh Mechaggeddon dan kembali ke istana untuk mengklaim kekuasaan.

Edison mengaku jika tubuh mekanik Mechaggeddon tak ditemukan karena itu dia sebagai Jendral besar Imperium Robot Cybrion memanfaatkan situasi untuk mengangkat dirinya sendiri sebagai pemimpin.

Imperium Mecha galaksi dipimpin oleh seorang pangeran Robot muda yang jauh lebih kejam dari Kaisar Mechaggeddon sendiri memerintah dari Istana Weimar.

XXX

Ashura Dewanagari adalah raja setengah dewa, makhluk yang memiliki kesaktian dan menguasai ilmu gaib tertentu, mirip dengan dewa atau Sura ,sebagaimana dewa, yaksa (makhluk gaib), dan raksasa. Ashura Dewanagari adalah raja setengah dewa,roh jahat, raksasa, dan musuh para dewa". makhluk yang memiliki kesaktian dan menguasai ilmu gaib tertentu, mirip dengan dewa atau Sura ,sebagaimana dewa, yaksa (makhluk gaib), dan raksasa

Yakṣa dapat disifatkan sebagai peri penunggu hutan atau gunung, tetapi dapat pula disifatkan sebagai buta, dedemit alam liar yang suka menghadang dan memangsa manusia yang kebetulan lewat, mirip dengan rakṣasa. Mereka adalah roh-roh alam yang biasanya baik hati tetapi kadang-kadang usilan atau angin-anginan, dan dikait-kaitkan dengan air, kesuburan, pohon, hutan, harta benda, serta alam liar.

Yaksa dipandang sebagai dewa-dewa pamong bumi berikut harta kekayaan yang terpendam di dalamnya.pada mulanya yakṣa adalah dewa penunggu kota, daerah, danau, atau sumur. Pemujaan yaksa maupun keyakinan populer akan kewujudan nāga-naga (dewa-dewa ular), dewa-dewa kesuburan perempuan, dan dewi-dewi ibu.yakṣa ditampilkan laksana pejuang-pejuang yang menciutkan nyali atau serupa manusia kerdil berbadan tambun dan bertampang galak, sementara yakṣiṇī ditampilkan dalam sosok gadis-gadis jelita berwajah bundar dan riang dengan payudara dan pinggul yang montok berisi.

Asura diidentikkan dengan makhluk pembuat bencana. Asura adalah golongan makhluk gaib non-dewa, tapi bukan merupakan hantu. Mereka menjalani kehidupan sebagai penghuni salah satu alam kehidupan—sebagaimana halnya manusia dan dewa—karena masih menjalani samsara atau tumimbal kelahiran, akibat karma yang mereka lakukan pada kehidupan sebelumnya.

Asura sering dikisahkan memiliki sifat yang buruk, yakni memusuhi Dewata, meskipun sebagian di antaranya merupakan pemuja salah satu Trimurti. Kadang kala, para Asura disamakan dengan raksasa atau makhluk yang jahat, mereka terbagi menjadi kelompok yang baik dan jahat. Kelompok Asura yang baik disebut Aditya (keturunan Aditi), dipimpin oleh Baruna, sedangkan yang jahat disebut Danawa (keturunan Danu), dipimpin oleh Wretra.

Mereka dikatakan sebagai makhluk yang menghuni bagian bawah gunung, masih suka melekat pada kenikmatan duniawi, bersikap iri hati dan berseteru dengan makhluk yang disebut dewa.

XXX

Planet Aqua, yang dihuni bangsa Marmaid, adalah koloni paling berharga di Kekaisaran Robot Albion karena sumber daya minyak yang sangat penting bagi bangsa robot. Hingga, keseimbangan alam planet Aqua tercemar. Mechaggedon merebut Planet ini dari kekuasaan bangsa Atlantean yang dipimpin oleh Xarath.

Planet Aqua dihuni oleh bangsa Marmaid atau putri duyung yang memiliki kekuatan sihir untuk berubah menjadi manusia dan bernafas di daratan. Planet ini  dipenuhi air karena itu orang planet lain yang berkunjung harus memakai helm oksigen

Marmaid putri duyung atau peri laut meskipun hidup selama ratusan tahun akan kembali menjadi debu setelah meninggal berbeda dengan jiwa manusia yang abadi dan dapat pergi ke Valhalla.

Planet Aqua dulunya dipimpin oleh seorang raja yang sangat kejam bernama Ao Guang. Ao Guang memiliki baju zirah emas, kepalannya adalah bulu Phonix dan diberikan sepatu yang dapat berjalan diatas awana

Raja itu adalah seorang penjahat yang melakukan pemberontakan dan membunuh ibu tuan putri,ratu kerajaan ini dan mengurung tuan putri di dalam penjara tanpa makanan sampai dia semakin kurus,bangsa Marmaid harus hidup dalam penderitaan di bawah kekuasaannya

Yamato Ao Guang adalah seorang Shogun Shinsengumi, Jendral Polisi keamanan penguasa jalanan Keshogunan Yamato Dinasti Shun yang melakukan pemberontakan pada Ratu Planet Aqua dan membuatnya memiliki kekuasaan mutlak,Keshogunan Yamato adalah Negara Vassal dari Dinasti Shun yang berkuasa di planet Aqua,Ao Guang Yamato adalah Pangeran Keshogunan Yamato yang sejak anak anak sudah diambil dari kedua orangtuannya  dan dididik di Dinasti Shun.

Sebagai wakil dari Pangeran Klan Yamato. Ao Guang sangat marah karena dipisahkan dengan paksa dari kedua orangtuannya dan melihat penindasan yang dilakukan Dinasti Shun pada orang orang suku Yamato bangsanya sendiri sebagai bangsa kelas dua minoritas yang merupakan taklukan Dinasti Shun dan bagaimana Dinasti Shun menekan keluarga nya sendiri dengan upeti karena itu dia berniat melakukan pemberontakan.

Akhirnya Yamato Ao Guang Menjadi penguasa Dinasti Shun yang kini tunduk pada Keshogunan Yamato dia memerintah dengan tangan besi dan dianggap menjadi Era kegelapan planet Aqua dia membunuh Maharani Siu Ban Ci dan memenjarakan putri Dinasti Shun yang sangat dicintai rakyatnya sebagai putri yang cantik,dermawan dan calon penerus yang sangat diharapkan. 

Karena takut kematian dan kekuasannya berakhir dengan ancaman neraka dia memerintahkan rakyat rakyatnya mencari daun panjang umur yang konon dapat memberikan keabadian jika mereka gagal menemukannya mereka akan dihukum mati. 

Galaxy Engliment memiliki hubungan keamanan dengan Dinasti Shun di Planet Aqua terutama dengan Kuil Leyasu namun sejak Ao Guang Yamato berkuasa,para pahlawan galaksi dilarang memasuki Planet Aqua dan memiliki kebijakan Isolasi dari planet asing.

Ao Guang Yamato jelas tak mau pemberontak Dinasti Shun mendapatkan bantuan dari para pahlawan galaksi

Dinasti Shun sering mengirimkan ahli bela diri untuk menjadi Pahlawan galaksi Yang dengan senang hati melatih calon ahli bela diri yang akan bergabung dengan Galaxy Engliment.

Kemungkinan memang ada kekacauan di Planet Aqua atau ada pergantian kekuasaan. Tapi karena tak ada kontak dari mereka tak ada yang  bisa memastikan, mungkin saja sinyal surat dari mereka kesasar karena sangking jauhnya.

Layaknya hukum karma raja kejam yang menindas rakyatnya itu akhirnya tewas di tangan Xarath dan jatuh ketangan bangsa Atlantean sebelum direbut oleh Mechageddon Mechaggedon. Namun kedatangan Mechaggedon di planet itu membawa bencana yang lebih mengerikan daripada semua penguasa sebelumnya.

Bangsa Robot meracuni air yang menutupi planet Marmaid ini demi memaksa mereka menyerah. Kebijakan isolasi ini diteruskan oleh Mechaggedon agar Pemberontak Dinasti Shun yang kini memiliki musuh baru yaitu Kekaisaran Albion tak mendapat bantuan dari para Pahlawan galaksi.

Kalaupun kekhawatiran Galaxy Englighment terhadap situasi Politik Planet Aqua terlalu berlebihan, kedatangan Kila dan yangainjya  ke Planet Aqua pasti akan sangat disambut baik sebagai pahlawan galaksi mereka akan merasa sangat terhormat belum lagi banyak Biksu Kuil Leyasu, meskipun mereka tak tahu jika Planet Aqua kini sudah menjadi salah satu koloni paling penting di Kekaisaran Robot Albion.

XXX

"Kila," suara Edison begitu pelan, namun penuh ketulusan. "Sebelum aku mati di tanganmu... ada satu hal yang ingin aku katakan."


Kila tidak menjawab, tapi matanya tak bisa lepas dari wajah Edison yang semakin memudar, ada perasaan campur aduk yang menghancurkan hatinya.


"Aku... aku tak akan pernah bahagia dengan semua yang telah kulakukan," kata Edison, setiap kata yang keluar seperti terbungkam oleh air mata yang menetes perlahan di pipinya. "Tapi, satu hal yang selalu kuinginkan... adalah bergandengan tangan denganmu, Kila. Menghabiskan sisa hidupku bersamamu. Aku hanya ingin bersama orang yang paling kucintai selain Eilik."


Kila menatapnya, air mata tak terbendung mengalir di pipinya. Semua kebencian yang telah terpendam begitu lama mulai hancur seketika. Entah kenapa, rasa sakit yang dia rasakan itu bukan hanya karena Edison adalah orang yang harus ia bunuh, tapi karena Edison adalah orang yang pertama kali mengakuinya sebagai teman. 

Edison melanjutkan, suaranya kini semakin lemah. "Aku tahu aku tak layak untuk itu, aku tahu aku harus membayar semua dosaku... Tapi jika ada satu hal yang bisa aku harapkan sebelum aku mati, itu adalah... bisa terlahir kembali, dan bermain denganmu, Kila."

Kila menggigit bibirnya, tubuhnya bergetar hebat. Semua yang dia impikan, semua yang dia rasakan, kini bertabrakan dalam perasaan yang kacau. Bahkan dengan air mata yang terus mengalir, Kila tahu satu hal—meskipun Edison adalah orang yang sangat ingin ia bunuh, ia tak bisa menutupi perasaan yang tercampur aduk di hatinya.

Dengan suara bergetar, Kila akhirnya membuka mulut, meskipun hatinya terasa hancur. "Aku... aku tak tahu apa yang harus kulakukan. Tapi ini, ini bukan tentang status atau siapa yang benar atau salah. Ini tentangmu... yang pertama kali melihatku sebagai teman."

Air mata Kila tak bisa lagi dibendung, jatuh satu persatu. Tanpa sadar, tangan Kila yang memegang pedang itu gemetar, dan dalam sekejap, semuanya terasa seperti mimpi buruk yang tak bisa ia hadapi.

"Aku... maafkan aku, Kila," kata Edison dengan lirih, lalu perlahan, seolah menyerahkan dirinya pada takdir yang menunggunya.

Kila mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, dan dalam detik-detik terakhir itu, perasaan yang bergelut dalam dirinya mencapai puncaknya. Namun, ketika ia menurunkan pedang itu, untuk pertama kalinya, hati Kila terasa hancur dalam keheningan malam yang mencekam.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama