Damar Pratama Yuwanto

Psikologi Sosial: 

Mencari Jurnal atau Penelitian Terbaru Terkait Tiga Teori (Kognitif, Peran dan Belajar).

 1. Teori Kognitif :

Teori kognitif sosial adalah teori yang menonjolkan gagasan bahwa sebagian besar pembelajaran manusia terjadi dalam sebuah lingkungan sosial. Dengan mengamati orang lain, manusia memperoleh pengetahuan, aturan-aturan, keterampilan-keterampilan, strategi- strategi, keyakinan-keyakinan, dan sikap-sikap.

Penelitian Terkait Teori Kognitif:

LITERATURE REVIEW: TELAAH PENDEKATAN TEORI KOGNITIF SOSIAL ALBERT BANDURA TERHADAP STUNTING)

Aruny Amalia Syahida, Daliman Daliman : Seminar Nasional Psikologi UAD 1, 2022

A. Variabel yang diangkat dari Teori Kognitif :

Kasus anak stunting di Indonesia semakin hari semakin meningkat dan menjadi masalah serius bagi bangsa dan negara. Penyebabnya adalah faktor langsung dan tak langsung, dampak jangka panjang dari stunting adalah menurunkan kualitas generasi bangsa, sehingga penelitian tentang stunting pada anak perlu dilakukan. Permasalahan stunting ini menarik untuk dikaji melalui pendekatan teori Kognitif Sosial Albert Bandura, berdasarkan banyak hasil penelitian, teori ini dirasa memiliki keterkaitan dengan fenomena stunting

B. Tujuan dari Penelitian:

Tujuan penelitian ini untuk menelaah fenomena Stunting dengan pendekatan Teori Sosial Kognitif Albert Bandura. Dengan mencari pendekatan yang tepat diharapkan upaya percepatan penanganan stunting akan terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, dengan melibatkan berbagai literatur yang relevan untuk mengidentifikasi konsep keselarasan Teori Kognitif Sosial Albert Bandura terhadap fenomena stunting

C. Peta Riset:

-Pengkajian Kasus Anak Stunting melalui Pendekatan Teori Albert Bandura

-Tujuan Untuk Menelaah Fenomena Stunting

-Studi Literatur

- Hasil /kesimpulan terhadap Variabel yang mempengaruhi Stunting

D. Menggunakan Analisis: kualitatif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, dengan melibatkan berbagai literatur yang relevan untuk mengidentifikasi konsep keselarasan Teori Kognitif Sosial Albert Bandura terhadap fenomena stunting. Literatur dilakukan terhadap 24 artikel jurnal penelitian dari tahun 2012 hingga 2021, juga beberapa buku dan beberapa informasi dari sumber yang kredibel. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Kognitif/Efikasi diri ibu, peran Lingkungan yaitu dukungan Suami, Keluarga dan peran Perilaku atau kebiasaan Ibu di masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan Anak) sangat berpengaruh terhadap kejadian Stunting

E. Kesimpulan :

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Kognitif/Efikasi diri ibu, peran Lingkungan yaitu dukungan Suami, Keluarga dan peran Perilaku atau kebiasaan Ibu di masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan Anak) sangat berpengaruh terhadap kejadian Stunting. 

Kesimpulan bahwa Pendekatan Teori kognitif Sosial dapat digunakan sebagai pendekatan upaya pencegahan stunting yaitu dengan meningkatkan efikasi diri, memperbaiki dan membentuk perilaku sehat ibu dan meningkatkan dukungan keluarga terlebih di masa HPK (Hari Pertama Kehidupan Anak).

2. Teori Peran: 

Teori peran adalah sebuah sudut pandang dalam sosiologi dan psikologi sosial yang menganggap sebagian besar aktivitas harian diperankan oleh kategori-kategori yang ditetapkan secara sosial (misalnya: ibu, manajer, guru). Peran meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi seseorang di dalam masyarakat.

Penelitian Terkait Teori Peran:

Perilaku Manusia Dalam Perspektif Psikologi

Sosial oleh Hasan Mustafa

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Katolik Parahyangan

A.Variabel yang Ingin Diangkat dari Teori Peran:

Teori Peran (Role Theory) Walau Park menjelaskan dampak masyarakat atas perilaku kita dalam hubungannya dengan peran, namun jauh sebelumnya Robert Linton (1936), seorang antropolog, telah mengembangkan Teori Peran. 

Teori Peran menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor yang bermain sesuai dengan apa-apa yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, harapan-harapan peran merupakan pemahaman bersama yang menuntun kita untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. 

Menurut teori ini, seseorang yang mempunyai peran tertentu misalnya sebagai dokter, mahasiswa, orang tua, wanita, dan lain sebagainya, diharapkan agar seseorang tadi berperilaku sesuai dengan peran tersebut. Mengapa seseorang mengobati orang lain, karena dia adalah seorang dokter. Jadi karena statusnya adalah dokter maka dia harus mengobati pasien yang datang kepadanya. Perilaku ditentukan oleh peran sosial.

B. Tujuan Penelitian:

Jurnal ini disusun sebagai upaya memahami perilaku manusia dari perpektif Psikologi Sosial yang terkandung dalam mata kuliah-mata kuliah Psikologi.

Teori peran (role theory) menyatakan bahwa peran seseorang tidak hanya ditentukan oleh perilaku, juga ditentukan oleh kepercayaan (Belief) dan sikap (attitude). Dengan kata lain individu membawa sikap mereka yang selaras dengan harapan yang didefinisikan oleh peran mereka.

C. Peta Riset

- Prilaku manusia dari Perspektif Teori Peran

- Tujuan Peneletian

-Acuan Jurnal

- Setiap teori mempunyai keterbatasan dalam aplikasinya.

D. Menggunakan Analisis: Kualitatif

Acuan uraian ini adalah buku yang ditulis oleh James A. Wiggins, Beverly B. Wiggins, dan James Vander Zanden ( 1994), dilengkapi oleh sumber bacaan lain. Perlu juga saya kemukakan, tulisan ini sesungguhnya telah diulis beberapa tahun lalu ketika penulis jurnal mengajar mata kuliah Psikologi Sosial di Jurusan Administrasi Negara Fisip Unpar.

E. Kesimpulan

Hampir seluruh psikolog sosial akan menjawab bahwa tidak Ada teori yang salah atau yang paling baik, atau paling jelek. Setiap teori mempunyai keterbatasan dalam aplikasinya.

Demikianlah, setiap teori bisa digunakan untuk menjadi pendekatan yang efektif tidak untuk semua aspek perilaku. Teori peran lebih efektif untuk menjelaskan perilaku X dibanding dengan teori yang berperspektif kognitif, misalnya.

Misalnya dalam mempelajari agresi (salah satu bentuk perilaku sosial), para behavioris bisa memusatkan pada pengalaman belajar yang mendorong terjadinya perilaku agresif – pada bagaimana orang tua, guru, dan pihakpihak lain yang memberi perlakuan positif pada perilaku agresif. 

Bagi yang tertarik pada perspektif kognitif maka obyek kajiannya adalah pada bagaimana seseorang mempersepsi, interpretasi, dan berpikir tentang perilaku agresif. Seorang psikolog sosial yang ingin menggunakan teori medan akan mengkaji perilaku agresif dengan cara melihat hubungan antara karakteristik individu dengan situasi di mana perilaku agresif tersebut ditampilkan.

Para teoritisi pertukaran sosial bisa memusatkan pada adanya imbalan sosial terhadap individu yang menampilkan perilaku agresif. Jika memakai kacamata teori peran, perilaku agresif atau tidak agresif ditampilkan oleh seseorang karena harapan-harapan sosial yang melekat pada posisi sosialnya harus dipenuhi.

3. Teori Belajar

Teori belajar sosial adalah teori belajar yang mengedepankan perubahan perilaku melalui proses pengamatan. Teori ini menganggap bahwa harus ada pemodelan yang nantinya bisa dijadikan pengamatan oleh individu yang sedang belajar. Itulah mengapa teori sosial sama dengan teori pemodelan.

Penelitian Terkait Teori Belajar:

 PENERAPAN TEORI BELAJAR SOSIAL ALBERT BANDURA  DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH

Herly Janet Lesilolo Dosen Pastoral Konseling  Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan  Institut Agama Kristen Negeri Ambon

A.Variabel yang Diangkat dari Teori Belajar:

Agar belajar menjadi menyenangkan maka belajar seharusnya memiliki aktivitas untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru. Aktivitas belajar yang dipilih harus menjembatani antara pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya dengan pengetahuan baru yang akan dibangun peserta didik.

Tindakan untuk menjembatani yaitu, memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka  mengembangkan keterampilan dan pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar  sambil bekerja. Bentuk belajar sosial Albert Bandura adalah menekankan tentang pentingnya peserta didik mengolah sendiri pengetahuan atau informasi yang diperoleh dari pengamatan model di sekitar lingkungan. Peserta didik mengatur dan menyusun semua informasi dalam kode-kode tertentu.

Proses penyusunan setiap kode dilakukan berulang-ulang, sehingga peserta didik kapan saja dengan tepat dapat memberi tanggapan aktual. Perilaku belajar peserta didik adalah hasil dari kemampuan peserta didik memaknai suatu pengetahuan atau informasi, memaknai suatu model yang ditiru, kemudian mengolah secara kognitif dan menentukan tindakan sesuai tujuan yang dikehendaki. Peserta didik didorong agar berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah.

B. Tujuan dari Penelitian

Dengan Pendekatan Teori Belajar Albert Bandura, diharapkan adanya  Proses belajar mengajar yang memungkinkan peserta didik aktif menemukan, memproses dan mengkontruksi ilmu pengetahuan dan keterampilan baru cenderung  mempertemukan ilmu pengetahuan secara langsung melalui pengalaman. Peserta didik secara mandiri dapat melakukan kontak dengan segala realita dalam lingkungan hidupnya, ataupun pengetahuan yang diperoleh melalui catatan-catatan, buku-buku, kepustakaan.

Peserta didik dapat terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada  belajar melalui berbuat. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa. 

Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompokdanguru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

C.  Peta Riset 

-Perubahan prilaku melalui proses pengamatan 

-Pendekatan Teori Albert Bandura

-Peta Riset

- Analisis Kuantitatif

- Kesimpulan

D. Menggunakan Analisis: Kualitatif

Penulis Jurnal menggunakan Teori Belajar milik Psikolog Albert Bandura sebagai acuan dalam penelitiannya tentang proses belajar mengajar di sekolah. Penelitian kualitatif bersifat lebih menyelidiki hingga menghasilkan data yang tidak dapat diperoleh lewat prosedur statistik dan angka.

E. Kesimpulan

1. Penerapan belajar sosial Albert Bandura dalam proses belajar mengajar memberi

ruang bagi suatu proses belajar yang bergerak terus-menerus. Gerak yang terus-

menerus terjadi mendorong munculnyamasalah sehingga memacu intelektual

untuk memformulasikan usulan-usulan baru untuk bertindak. Konteks

pembelajaran Pertama, mementingkan pengaruh lingkungan, mementingkan

bagian-bagian, mementingkan peranan reaksi,mengutamakan mekanisme

terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus respon. Kedua,

mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya,

mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan, hasil

belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan.

 

2. Proses belajar mengajar di sekolah adalah kereaktifan diri yang menghubungkan

pikiran dan tindakan. Faktor kecakapan, keyakinan, dan nilai memproses

penekanan pada penciptaan pemahaman yang menuntut aktivitas yang kreatif

dan produktif dalam konteks yang nyata. Kepribadian peserta didik berkembang

melalui proses pengamatan, di mana peserta didik belajar melalui observasi atau

pengamatan terhadap perilaku orang lain terutama pemimpin atau orang yang

dianggap mempunyai nilai lebih dari orang lainnya.

 

3. Pembelajaran dalam bentuk Vicarious conditioningberlangsung sebagai suatu

proses yang bergerak terus menerus dari suatu tahap ke tahapan rekonstruksi

sebagaimana problem baru mendorong inteligensi untuk memformulasikan

usulan-usulan baru untuk bertindak. Dengan prinsip, pengembangan pengalaman

akan datang melalui interaksi berbagai aktivitas (means)

 

 

 

              

 

Sumber:

“LITERATURE REVIEW: TELAAH PENDEKATAN TEORI KOGNITIF SOSIAL ALBERT BANDURA TERHADAP STUNTING- Google Scholar” https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=+intitle%3A%27LITERATURE+REVIEW%3A+TELAAH+PENDEKATAN+TEORI+KOGNITIF+SOSIAL+ALBERT+BANDURA+TERHADAP+STUNTING%27&btnG=

“teori Peran psikologi – Google Scholar” https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=teori+Peran+psikologi&btnG=#d=gs_qabs&t=1697606273694&u=%23p%3D1Z9scQpsnhE

“PENERAPAN TEORI BELAJAR SOSIAL ALBERT BANDURA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH”

file:///C:/Users/HP/Downloads/67-90-1-SM.pdf

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama